24

947 139 8
                                    


"Masih gugup?" Ten melihat tangannya yang digenggam oleh Jaehyun, lalu detik kemudian matanya beradu tatap dengan lelaki tampan dihadapannya.

"Kenapa sih kamu kekeh ngajakin aku kesini?" Jaehyun tersenyum tipis kemudian membawa tangan Ten ke bibirnya, mengecupnya mesra.

"Kan aku udah pernah bilang. Aku bakalan buktiin ke kamu kalau aku beneran sayang sama kamu, ya ini salah satu pembuktiannya sayang.."

Ten menatap mata Jaehyun dalam, terlihat begitu tulus kata-kata yang keluar dari bibir lelaki dihadapannya.

"Sebegitunya Jae?"

"Iya," jawab Jaehyun cepat.
"Asal kamu tahu ya Ten, kamu orang pertama yang aku bawa kerumah buat aku kenalin ke orangtuaku.."

Mendengar ucapan Jaehyun, Ten hanya mampu menyunggingkan senyum. Bingung harus berkata apa.

Jaehyun mengecup pipi Ten sekilas yang tentu saja membuat lelaki manis itu membulatkan kedua matanya.

"Ayok kita turun, kita masuk temuin mamah-papahku." Ujar Jaehyun kemudian, lalu ia turun dari mobil terlebih dahulu. Setelahnya ia berjalan memutar, membuka pintu untuk Ten dan menuntunnya turun dari mobil.


Setelah turun dari mobil, Jaehyun menarik tangan Ten untuk melingkar pada lengan kekarnya.

"Biar kek pasangan pengantin..."

Plak!

Ten memukul lengan Jaehyun pelan, yang justru malah membuat sang empu terkekeh.

"Belum apa-apa udah KDRT aja nih Jung Ten.."

"Jangan ganti marga sembarangan deh.." Ten bergeleng heran melihat kelakuan Jaehyun.

"Kan bentar lagi marga kamu jadi Jung Ten.."

Ten melirik Jaehyun sekilas.
"In your dream!!"

"Gemes banget sih Ten, jadi pengen gigit.." Jaehyun berujar ditengah kekehannya, dan lagi-lagi mendapatkan tatapan sinis dari Ten.


Keduanya melangkah bersama menuju pintu rumah mewah Jaehyun, dan ketika pintu terbuka disana nampak Jessica dan juga Yunho yang sedang duduk santai diruang tamu.

"Mah, Pah..."

Jessica dan Yunho mendongakkan kepala mereka, menatap kehadiran Jaehyun bersama seseorang yang asing dimata mereka.

"Kenalin, ini Ten, pacar aku.."

Jaehyun menatap Ten dengan senyuman lebar, sedangkan yang ditatap membungkukkan badannya sopan ke arah orangtua Jaehyun.

"Selamat malam om, tante."

Jaehyun membawa Ten menghampiri kedua orangtua.

"Ohhhh jadi ini yang namanya Ten?" Jessica bangkit dari duduknya, kemudian menatap Ten dari atas sampai bawah.

"Iya mah, gimana? Dia imut dan juga manis kan?" Jaehyun melirik Ten yang sedang tertunduk malu sembari mengusap lembut lengan pria mungil itu.

"Selera kamu rendah sekali ya, Jaehyun?" Jessica tersenyum miring, melipat kedua tangannya di dada, dan juga menatap Ten sinis.

"Mah!!" Lirih Jaehyun memperingati mamahnya.

"Kenapa? Apa yang mamah omongin bener kan?" Jessica mendekati Ten, lalu mengangkat dagu Ten supaya menatapnya.

"Bukannya kamu udah punya anak dua ya? Yang katanya nggak jelas siapa ayahnya, atau jangan-jangan anak kamu anak haram?"

Hati Ten begitu sakit bagai tertusuk belati terlalu dalam, mendengar kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut Jessica.

"Jaga ucapan mamah!!"

Jaehyun meninggikan suaranya, lelaki itu mulai naik pitam.

"Kenapa Jaehyun? Semua yang mamah katakan itu fakta!!" Jessica menatap Ten remeh.

"Saya tahu betul tujuan kamu deketin Jaehyun buat apa. Pasti kamu mau morotin anak saya kan? Kamu nggak sanggup hidupin anak-anak kamu, sehingga kamu nekat deketin anak saya terus morotin dia. Ck," Jessica berdecak dan kembali bersedekap dada.

"Hey..." Jessica mendorong bahu Ten sedikit kasar. "Seharusnya kamu sadar diri siapa kamu, siapa anak saya. Punya kaca kan dirumah?"

"MAH!!!" Pada akhirnya Jaehyun tak bisa lagi menahan emosinya, dan berujung membentak ibunya.

"OMONGAN MAMAH UDAH KETERLALUAN YA. TEN BUKAN ORANG SEPERTI YANG MAMAH BILANG!!"

"Jaehyun buka mata kamu! Dia sama sekali nggak pantas buat kamu!!"

Jaehyun mengusap wajahnya kasar.
"Yang tahu pantas atau nggak pantasnya itu cuma aku, mah!!" Ucap Jaehyun masih dengan nada tinggi.

"Aku sayang sama dia, aku nerima segala apa yang ada di dia. Dan nggak ada satupun yang bisa misahin aku sama Ten, termasuk mamah!!" Ucapnya lagi sembari menunjuk wajah Jessica.

"Nggak sopan nunjuk-nunjuk mamah kamu seperti itu, Jae!!"

Yunho, yang sedari tadi diam kini mulai berdiri lalu menghampiri istri dan anaknya.

"Papah kan udah pernah bilang, kamu sebentar lagi tunangan sama Seulgi."

"Pah...." Jaehyun menyugar rambutnya ke belakang, benar-benar frustasi dengan kedua orangtuanya

"Sampai kapanpun aku nggak bakalan mau tunangan sama perempuan sialan itu!!"

"JAGA MULUT KAMU JAEHYUN!!" Yunho membentak anak semata wayangnya tersebut.

"Kenapa pah? Kenapa aku harus jaga omongan aku? Sementara mamah dari tadi ucapannya begitu tajam ke Ten..."

"KAMU MULAI BERANI MELAWAN PAPAH?" Sekali lagi Yunho membentak Jaehyun, kedua matanya merah pertanda ia mulai naik pitam.

"Puas kamu Ten?" Ten mendongak menatap Jessica. "Puas kamu udah bikin saya dan suami saya bertengkar dengan Jaehyun? Udah puas kamu karena berhasil mendoktrin otak Jaehyun? Hah?!"

"Mahh!!!" Jaehyun menarik tubuh Jessica agar menjauh dari Ten.

"Maaf om, tante, kalau kehadiran saya membuat kericuhan disini. Saya hanya ingin mengatakan sesuatu. Pertama, kedua anak saya bukanlah anak haram. Mereka punya ayah, akan tetapi ayah mereka tidak mau bertanggung jawab atas kehidupan anak-anak saya. Kedua, saya sama sekali tidak pernah mendekati Jaehyun. Justru Jaehyun yang selalu berusaha mendekati saya. Dan yang ketiga, saya sadar diri siapa saya. Saya hanya mahasiswa merangkap sebagai asisten dosen, single parent yang mengurus kedua anak saya. Tanpa anda beritahu, saya sadar saya tidak pantas untuk Jaehyun.."

Ten berujar panjang, matanya mulai berkaca, kedua tangannya mengepal menahan sesak.

"Maaf, jika kalian menganggap saya mengganggu kehidupan Jaehyun. Saya sadar diri, dan saya janji tidak akan pernah mengganggu Jaehyun lagi. Saya permisi..."

Setelah mengatakan itu, Ten melangkah pergi keluar dari rumah Jaehyun.

"TEN TUNGGU!!!" Jaehyun meneriakki nama Ten dan hendak mengejarnya, akan tetapi sebelum itu, Jaehyun berbalik badan untuk menatap kedua orangtuanya.

"Puas Mah? Puas Pah? Papah sama Mamah udah bikin kebahagiaanku pergi, aku kecewa sama kalian!!"

Setelah berkata demikian, Jaehyun pun berlari untuk menyusul Ten.

Player-Jaeten✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang