04

176 41 15
                                    

Sorry For typo!!
Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Mwo?! Serius mereka seperti itu?"

Barusan Jaemin menceritakan perlakuan temannya di sekolah dan bagaimana dia sampai di hukum, rasanya Haechan ingin memukul mereka satu persatu tapi itu tidak mungkin. Jika saja Haechan dapat bersekolah pasti dia akan membela Jaemin, tapi ekonomi tidak mendukungnya untuk bersekolah.

Kehidupan Jaemin memang kaya raya, dia berasal bukan dari sembarang keluarga. Tapi karena masalah dulu semuanya hancur, bagi Jaemin harta itu tidak penting yang dia butuhkan hanyalah kasih sayang.

Jaemin mengangguk lemah mendengar perkataan Haechan, "begitulah, Nana jadi merasa bersalah pada Jeno dan Renjun." Tutur si manis.

Pemuda Lee itu menautkan alisnya, "ada apa? Kenapa merasa bersalah pada mereka?" Tanya Haechan, bukankah seharusnya Jaemin bersyukur Jeno mau berteman lagi dengannya dan sekarang di tambah pemuda Huang kelahiran China itu?

Sebelum menjawab pertanyaan Haechan, si manis menghela nafas. "Karena Nana nama mereka jadi jelek, Nana tidak enak pada Jeno dan Renjun. Seharusnya mereka tidak perlu bersikap seperti itu pada Nana." Ujar si manis.

Haechan meraih jemari Jaemin dan menggenggamnya, "Nana dengar kan Echan, Jeno mungkin sudah bisa kembali menerima Nana jadi Nana tidak perlu seperti itu. Toh.. Nana tidak memohon-mohon pada mereka kan?" Jaemin mengangguki perkataan Haechan, tapi tetap saja kan jika di kira seperti itu siapa yang tidak sedih?

***

Di beberapa kesempatan mungkin Jaemin akan bertegur sapa dengan Jeno dan Renjun, beberapa hari ini keduanya terlihat sibuk dan Jeno kembali dengan wajah datarnya itu. Jaemin sendiri tidak mau ambil pusing dengan masalah ini.

Dan di kediaman Na, Jaemin sedang membuatkan sarapan untuk hyungnya. Tidak terlalu repot dia hanya membuat omelette, ingin membuat yang lebih harus memakan waktu cukup lama jadi ya.. sudahlah.

Seperti biasa, jika sudah membuatkan sarapan Jaemin akan beranjak menuju kamarnya. Tapi sebelum itu..

"Hyung semoga kalian suka makananku." Gumam Jaemin.

Setelahnya Jaemin Kembali melanjutkan rutinitasnya, karena ini masih cukup pagi jadi dia memilih untuk membereskan kamarnya. Di mulai dari dirinya merapikan tempat tidurnya, lalu menatap novel bekas dia semalam membaca dan masih banyak lagi. Suasana pagi ini juga cukup cerah membuat semangat Jaemin naik Drastis.

Hari Sabtu ini tidak ada kegiatan belajar mengajar, datang ke sekolah hanya untuk mengikuti Ekskul dan bagi yang tidak mengikutinya tidak datang ke sekolah pun tidak apa. Bagi Mark hari Sabtu itu terasa membosankan, tidak ada Jaemin jadi tidak ada bahan Bullyan.

Sementara Jaemin sedang bersiap untuk pergi bekerja, kedua hyungnya sudah berangkat dan melanjutkan kegiatan masing-masing. Jaemin memasukkan baju ganti pada tasnya, setelahnya dia segera berangkat menuju halte agar lebih cepat sampai ke Cafe.

Hug Me! | Na Jaemin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang