13

333 26 15
                                    

Yuk Voment yuk

Sorry for typo!!

...

Hari pertama di semester genap di mulai, setelah libur sekitar 1 Minggu akhirnya sekolah kembali masuk. Seperti hari-hari lainnya Jaemin akan menerima cibiran menyakitkan dari para murid.

Jaemin melangkahkan kakinya di koridor sekolah, dia sedang menuju kelasnya seorang diri.

"Selamat pagi Jaemin." Sapa Mark tersenyum manis, tanpa Jaemin ketahui sudah ada rencana busuk di balik itu.

"Pa..pagi Mark su..Sunbae." balas Jaemin.

Mark merangkul bahu Jaemin ala cowok, "kajja kami antar ke kelas." Ajak Mark.

Entahlah perasaan Jaemin tidak enak untuk saat ini, rasanya sesuatu akan terjadi di hari pertamanya sekolah. Sebisa mungkin dia menyangkal semua itu, Jaemin semakin menggelengkan kepalanya.

"Kau kenapa Jaem?" Tanya Lucas.

"Ha-? A..ah ti..tidak Sunbae." Jawab Jaemin kikuk.

Mereka sampai di kelas Jaemin, Jaemin sudah memasuki kelasnya di ikuti Mark dkk. Suasana kelas masih sepi karena ini masih cukup pagi, hanya ada beberapa murid saja.

PLAKK'

BUGH

BRAKKKK'

Mark menampar pipi Jaemin, menendang perutnya hingga terpental. Meja di kelas Jaemin sudah tidak beraturan, mulut Jaemin mulai mengeluarkan darah.

"HAHA!! LEMAH!" teriak Mark Lee.

Mereka tak tinggal diam, ada yang memvideonya dan memfoto mereka.

BRAKKK'

"ARGHH.."
Teriak Jaemin, Jungwoo menendang kursi di depannya. Kursi itu melayang mengenai kepala Jaemin, kepalanya mulai mengeluarkan darah. Untungnya tidak banyak.

"Kau-! GARA-GARA DIRIMU CAFE DOY HYUNG TUTUP! KAU DAN HYUNGMU ITU PEMBUAT MASALAH SIALAN!"

BUGHH

Lagi Jungwoo memukul rahang Jaemin, nafasnya tercekat.

Mark melangkah menghampiri Jaemin, dia menatap Jaemin intens. "Kau mau saja di kelabui oleh kami, dasar laki-laki bodoh. Kau laki-laki bodoh yang pernah aku kenal Na Jaemin."

Plakk

Satu butir telur mendarat di kepalanya.

Plakk'

Plakk'

Plakk'

Plaakk'

Plakk'

Dan masih banyak telur yang mendarat di tubuh Jaemin, terakhir Mark menuangkan tepung di sekujur tubuh Jaemin. Tepung dan darah itu menyatu, tidak sedikit tepung itu terlihat merah.

"Ma..maafkan a..aku su..n..ba..e." rintih Jaemin.

"Tidak ada maaf bagi mu, Na Jaemin!"

Srett

Mark menarik Jaemin, dan

DUGGG'

"ARGGHH... Hiks.. i..ini sa..kit."

Tembok itu retak, kepala Jaemin sudah berlumuran darah. Bahkan seragamnya sudah di penuhi darah, hidungnya sudah mimisan dan mulutnya lagi mengeluarkan darah.

Hug Me! | Na Jaemin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang