Woy gue tau kalian baca, jangan sider dong....
Ya udah kuy kita langsung aja
...
Sudah terhitung 1 bulan Mark tidak membully Jaemin, para murid juga mulai geram karena mereka kesulitan membully Jaemin atau hanya mengatainya.
Jika tidak di temani Mark maka akan ada Lucas, jika tidak dengan Lucas pasti ada Jungwoo atau Hendery. Atau kadang mereka semua akan menemani Jaemin dan mengantarkan Jaemin ke kelasnya, Jaemin sendiri merasa bersyukur karena tidak ada yang membully-nya lagi. Ya meski di suatu waktu ada membully-nya karena Mark dkk tidak selalu setiap waktu dengan Jaemin.
Soal kedua Hyungnya? Bahkan mereka semakin acuh terhadap Jaemin, Jaemin sakit mereka tidak memperdulikannya lagi. Bibi kang dan maid lain sering menangis dalam diam, pernah suatu waktu mereka melihat Jaehyun mengurungnya kamar selama dua hari tanpa di beri makan. Padahal hanya masalah kecil karena Jaemin mendapatkan nilai jelek.
Omong-omong sekarang ini sedang ulang tengah semester, tinggal dua hari lagi makan ulangan selesai di lanjut dengan class meeting, pembagian Raport lalu libur semester yang tidak lama.
Seperti hari-hari biasanya, Jaemin akan bergabung dengan Mark. Mark benar-benar melancarkan aksinya, tidak ada seorang yang dapat menyentuh Jaemin. Jeno sekali pun. Ah.. ngomong-ngomong Jeno dan Renjun mempunyai firasat buruk tentang Mark yang mengarah pada Jaemin, Jeno dan Renjun selalu berharap sahabat kelincinya itu tidak terluka karena ulah Mark.
"Mau makan apa Jaem?" Tanya Hendery.
"Apa saja Sunbae, terima kasih." Ujar Jaemin.
"Santai saja Jaem, seperti dengan siapa saja." Ucap Hendery dan beranjak memesankan pesanan mereka.
Ya memangnya Hendery siapanya Jaemin?
Tidak mau ambil pusing Jaemin hanya diam saja, sedangkan Mark, Lucas dan Jungwoo mengobrol diselingi candaan. Lain halnya dengan dia oknum berinisial J dan R di meja agak pojok, mereka menatap Mark tajam dan beralih menatap Jaemin. Semoga saja Jaemin baik-baik saja. Kata itu sering mereka ucapkan saat melihat Jaemin dan Mark Lee.
Tidak lama Hendery kembali membawa makanan untuk mereka, mereka langsung menyantap makanan dengan tenang.
.
.
.
Jeno benar-benar beruntung, Jaemin tengah berjalan di koridor sendirian. Sepertinya Mark sudah pulang lebih dulu, begitu pikirnya. Tanpa basa-basi lagi Jeno langsung menghampiri Jaemin, "Jaemin.""Jeno-ya, ada apa?" Tanya Jaemin.
Jeno tersenyum sampai menampilkan eyesmilenya, "sendirian?" Tanya Jeno basa-basi.
"Ah iya,, omong-omong kemana Renjun?" Tanya Jaemin saat baru menyadari Renjun tidak ada di sana.
"Dia sudah pulang, di jemput oleh Huang Ahjussi. Katanya Huang Ahjumma masuk rumah sakit." Jawab Jeno.
Jaemin menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, "benarkah? Ah aku ingin sekali menjenguknya, tapi...
-kajja kita ke rumah sakit menjenguk Huang Ahjumma." Jeno menyela perkataan Jaemin.
Si manis dengan antusias mengangguk, dia sangat bersyukur Jeno kembali mau bersahabat dengan dirinya. Jeno langsung membawa Jaemin ke rumah sakit dengan mobil milik pemuda Lee itu, selama perjalanan mereka mengobrol ringan sampai akhirnya...
"Jaemin, entah kenapa aku mempunyai firasat buruk tentang Mark Hyung terhadap mu."
Dengan spontan Jaemin menoleh, "maksud mu? Bagaimana Jen?"
Jeno menghela nafas, dia melirik Jaemin sekilas sebelum kembali fokus pada kemudinya. "Aku rasa Mark hyung mempunyai rencana di balik semua ini, aku... Aku takut dia membully mu lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me! | Na Jaemin✓
General Fiction[Completed: Follow dulu sebelum baca!] . . Jika Jaemin dapat memilih alur hidupnya maka dia akan memilih untuk tidak hadir di dunia. Bahkan orang lain tidak pernah tau bagaimana lelahnya Na Jaemin hidup sendiri di antara keluarganya. Hanya untuk men...