14

318 24 25
                                    

Jangan lupa Voment...

Happy Reading

...

Hari ini akan di laksanakan sidang, para orang tua sudah ada di ruang sidang dengan para anak sekaligus. Im Seonsang-nim sudah duduk manis di kursi kebesarannya, dia menatap satu persatu wajah orang membully Jaemin.

Doyoung salah satunya yang menjadi wali Jungwoo, Doyoung sangat terpukul akan hal ini. Dia tidak pernah menyangka adiknya akan berbuat seperti itu.

"Mark Lee Haksaeng, atas dasar apa anda melakukan pembullyan?" Tanya Im seonsang-nim.

Mark diam, karena pada dasarnya dia tidak mempunyai alasan kuat membully seorang murid bernama Na Jaemin.

"Huang Xuxi Haksaeng, Kim Jungwoo Haksaeng, Hendery Huang Haksaeng, atas dasar apa kalian membully Na Jaemin Haksaeng?" Kini Im Seonsang-nim beralih pada Lucas, Jungwoo dan Hendery.

Jungwoo mengangkat tangannya, "maaf Seonsang-nim, tapi karena Na Jaemin Cafe milik Doyoung Hyung di sita."

Doyoung berdiri dan membungkuk, "mohon maaf saya memotong Seonsang-nim, tapi saya tidak mempermasalahkan hal itu. Karena menurut saya Na Jaemin tidak bersalah."

Im Seonsang-nim mengangguk, bahkan dia sendiri tidak tahu harus memberi hukuman apa pada mereka.

"Yoon Sanha Haksaeng," Ucap Im Seonsang-Nim.

"Nee Seonsang-nim?"

"Apakah anda saat pembullyan?" Tanya Im Seonsang-nim.

"Nee Seonsang-nim, bahkan saya melihat dengan jelas bagaimana Mark Sunbae, Lucas Sunbae, Jungwoo Sunbae dan Hendery Sunbae membully Na Jaemin. Beberapa bulan yang lalu, Mark Sunbae berteman akrab dengan Jaemin. Bahkan sudah tidak ada yang membully Jaemin, tapi sepertinya itu tipuan." Jelas Sanha.

Im Seonsang-nim menghela nafas, "baiklah dengan ini kalian akan mendapat scorsing selama satu bulan, selama satu bulan kalian harus benar-benar di rumah." Jelas Im Seonsang-nim. "Saya permisi." Ujarnya dan melenggang dari sana.

Seperginya Im seonsang-nim, suasana ruangan sidang berubah mencekam, para orang tua sekaligus Doyoung berusaha memendam amarah sedari tadi.

"A..Appa, ma..maaf." lirih Mark.

"Appa kecewa padamu Mark, sekarang kau tau bagaimana keadaan Jaemin?" Tanya Donghae. Mark menggeleng lemah.

"Sekarang ikut Appa, dan kita akan ke rumah sakit. Kamu bisa lihat sendiri keadaan Jaemin." Ujar Donghae datar+aura dinginnya.  Setelahnya mereka semua pergi, di ruang sidang ini tersisa Doyoung dan Jungwoo.

Doyoung rasanya ingin menangis saja, "Hyung kecewa pada mu Jungwoo-ya, Hyung fikir kamu anak baik." Lirih Doyoung, matanya memerah menahan tangis.

"Ma..maaf Hyung, a..aku tidak suka di sekolah ini ada--

--Pembunuh? Kau berfikir Jaemin yang membunuh Kedua orang tuanya? Kau tidak pernah tahu, kematian Tuan Na Siwon karena penyakit Na Jaemin!"
.
.
.
"A..apa? Nana koma?" Haechan kaget dengan berita yang baru saja dia dengar, terlebih itu dari Jaehyun langsung.

Jaehyun menghela nafas dan mengangguk lemah, "bagaimana keadaannya sekarang Tuan?" Tanya Bibi Lee.

Jaehyun menceritakan semuanya apa yang di ucapkan Kim Uisa-nim tanpa menambah-nambahkan, dia sendiri tidak tega menceritakan semua ini.

"Tuan tahu, ada satu rahasia yang tuan muda Jaemin simpan." Ujar bibi Lee.

"Apa itu? Tolong kasih tahu saya." Pinta Jaehyun, matanya sedikit memerah pertanda dia akan menangis.

Hug Me! | Na Jaemin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang