Assalamualaikum yorobun~
Aku kambek lagi nih,, pada kangen gak? Nggak, gak papa dehApa kabarmu kalian?
Welcome buat new reader, semoga pada suka ceritanya..
HAPPY READING
...
Jeno menatap pantulan dirinya, hari ini hari Sabtu dan sekolah libur. Jeno, Renjun dan Haechan berniat ke rumah sakit untuk menjenguk Jaemin.
Semoga saja mereka mendengar kabar baik tentang Jaemin, dan semoga saja Jaemin sudah sadar.
"Dad, Mom, Jeno pergi dulu mau ke rumah sakit." Izinnya.
"Hati-hati ya sayang, kasih tau Mom sama Dad gimana perkembangan Nana." Pesan Tiffany sembari mengusak kepala sang anak sayang.
"Nee Mom, nanti Jeno kasih tau."
Setelahnya Jeno beranjak dari sana, mereka bertiga akan bertemu di rumah sakit nanti.
*Seoul hospital
Jeno baru saja sampai di depan ruang ICU, bertepatan dengan Kim Uisaseonsaeng-nim yang keluar.
"Kim Uisaseonsaeng-nim, bagaimana keadaan Jaemin?" Tanya Jeno.
Kim Uisa menghela nafas, "sama sekali tidak ada perkembangan Tuan, Tuan Na Jaemin masih sama seperti kemarin." Jawabnya.
Jeno terdiam, oh ayolah Jeno mengharapkan kabar baik dari sahabatnya bukan kabar buruk seperti ini.
"Jika tidak ada pertanyaan lagi saya permisi," Kim Uisa membungkuk dan pergi dari sana.
Jeno mengusap wajahnya kasar, dia masuk ke ruang ICU dan melihat Jaemin lewat kaca transparan.
Tidak lama dari itu Renjun dan Haechan sampai, mereka langsung masuk dan bergabung dengan Jeno.
"Jen, bagaimana keadaan Nana?" Tanya Haechan terdengar lirih.
"Masih sama,"
*Hari ke 90 setelah pembullyan
Ini tepat Jaemin koma selama 90 hari, mereka sudah benar-benar kehilangan semangat hidup.
Jaehyun yang jadi semakin diam, dia menjadi laki-laki tempramental. Mudah sekali terpancing emosi apalagi itu menyangkut sang adik, Na Jaemin.
Dejun sering mengurung diri, bahkan dia hanya keluar saat makan dan kuliah. Dia jarang bicara, makan pun sekenanya. Wajahnya terlihat cukup pucat.
Haechan pun tidak jauh dari mereka, lelaki gembil itu jadi pendiam. Jarang sekali bicara, jika orang bertanya keadaannya Haechan hanya akan tersenyum.
Jeno sendiri sama, lelaki dingin itu menjadi lebih dingin. Dia jarang menampakkan senyum di wajahnya, yang terlihat hanyalah wajah datar dan aura yang tak mengenakkan.
Saat ini Jaehyun tengah di perusahaan, dia baru saja selesai dengan acara meetingnya. Dia langsung mengurung diri di ruangan pribadinya, "huh,, Nana, kapan Nana akan sadar? Nana dulu pernah minta boneka Ryan bukan? Mari nanti Hyung belikan untuk Nana, Nana ingin handphone? Laptop? Nanti Hyung belikan."
Tidak bisa dia seperti ini, dirinya beranjak untuk menuju rumah sakit. Di lorong perusahaan Jaehyun bertemu dengan Dejun, "Hyung mau kemana?" Tanyanya.
"Rumah sakit, mau ikut?" Tanya Jaehyun.
.
.
.
Dan disini lah mereka saat ini, di ruang ICU yang Jaemin tempati. Melalui kaca transparan mereka memandang wajah pucat pasi milik Jaemin, suara alat pendeteksi jantung terdengar begitu nyaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me! | Na Jaemin✓
General Fiction[Completed: Follow dulu sebelum baca!] . . Jika Jaemin dapat memilih alur hidupnya maka dia akan memilih untuk tidak hadir di dunia. Bahkan orang lain tidak pernah tau bagaimana lelahnya Na Jaemin hidup sendiri di antara keluarganya. Hanya untuk men...