🌼Bab2🌼

13 3 0
                                    

🧡enjoy for reading🧡

Pagi ini dihiasi dengan rintik-rintik hujan. Sinar matahari yang biasanya muncul menemani orang-orang yang beraktivitas kini tampak malu atau tampak malas menyapa.

Biasanya pagi hari di awali dengan sarapan. Begitu pula di mansion keluarga Agnibrata.

Hanya ada dua laki-laki di sana yang sedang memakan sarapan pagi. Sejak kedua orang tua mereka meninggal, mansion itu menjadi sunyi dan senyap.

"Dek, kamu belajar yang rajin. Abang udah kerja keras cari uang buat kamu. Abang harap kamu bisa ngertiin abang. Cari uang di zaman sekarang itu susah" ucap Dareen Agnibrata, anak pertama yang berumur dua puluh tahun. Ia bekerja di Agnibrata Company yang menjadi CEO di usia muda.

"Halah, sok puitis lo!" ucap Erland sambil melemparkan remahan nasi miliknya ke muka Dareen.

"Shit! Adik sialan" umpat Dareen namun hanya di balas kekehan dari sang adik.

"Iya iya bang, tiap hari tuh nilai gue naik terus gak pernah merosot. Gue kan ganteng. Ya nggak?"

"gak ada hubungannya menurut gue" batin Dareen.

"Iya lo ganteng, kalo gue bilang jelek berarti gue juga jelek. Lo harusnya beruntung mirip sama abang Dareen yang kelewat ganteng ini"

"Gue berangkat ya bang" seru Erland sambil meminum air putih.

"Gue anter. Sekalian ke kantor dan apel gebetan"

"Idih, ogah emang gue bocil. Lagian lo tumben mau nganterin gue"

"Lo itu selalu jadi bocil kesayangan buat gue" sendu Dareen sambil menepuk pundak Erland.

"Yok berangkat!" ajak Dareen.

"Jadi ngeri gue" batin Erland.

***

Kini mereka sampai di depan gerbang SMA Taruna Bangsa setelah lima belas menit. Kini jam menunjukkan pukul 06.45. Banyak siswa/i yang berlalu lalang jika dilihat di depan gerbang.

"Gebetan gue kemana ya?" tanya Dareen sambil clingak-clinguk.

"Nih disini nih" tunjuk Erland mengarah lubang hidungnya.

"Lo bener-bener ya. Mau gue jadiin lemper lo hah!" ucap Dareen menggebu-gebu menarik kerah baju Erland.

"Ampun, Sorry bang" kata Erland sambil Tertawa terpingkal.

Dareen pun melepas kerah baju Erland dan menyuruhnya masuk ke dalam sekolah. Erland pun menuruti permintaan pangeran tampan ini.

"ERLAND WOY SINI LO" teriak Dareen pada Erland yang belum memasuki gerbang. Dareen segera menghampiri adik tersayang nya itu.

"Apa?"

"Ada yang ketinggalan" seru Dareen yang dibalas naikan alis Erland.

"Salim dulu!" suruh Dareen sambil mengangkat tangan kanannya.

"Malu bang, lo nyebelin banget sih"

Kondisi memang sangat ramai dengan siswa/i berlalu lalang dan jangan lupakan satpam yang sedang berjaga dan menonton dua sejoli itu sedari tadi.

"Ck cepet atau gue gak kirim uang bulanan lagi buat lo" kesal Dareen.

Dengan ragu Erland pun menyambar tangan Dareen dan menciumnya. Disambut pula tepukan riuh dari satpam dan tambahan penonton siswa/i yang tak sengaja melihat dua orang itu. Mereka kagum pada adik-kakak itu yang begitu akrab. Jarang ada loh adik-kakak se romantis ini!

Hidden Love {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang