🍒Bab 27🍒

2 1 0
                                    

Seorang gadis masih setia dengan tidurnya padahal jam menunjukkan pukul sepuluh tepat. Adhikari hanya menggelengkan kepalanya melihat sang putri tercinta yang masih setia memeluk guling. Tadi ia pulang karena berkasnya yang tertinggal sekalian juga melihat apa yang dilakukannya dirumah. Benar saja dugaannya, bahwa putrinya masih tertidur dengan nyenyaknya.

Biasanya yang akan mengambil berkas nya adalah Rey. Tapi cowok itu sedang melaksanakan ujian nasional jadi Adhikari yang harus mengambilnya.

Adhikari mengelus rambut Aura dan mengecup dahinya. Lalu ia pergi membiarkan sang gadis menikmati tidur nyenyak nya.

Setengah jam kemudian...

"Engg.."

"Jam berapa sih ini?"

"Oh jam sebelas"

"Hah! Jam sebelas? Kebo banget gue!" terkejut Aura. Tak menyangka ia mencetak rekor hidupnya bahwa ia tidur hampir hari menjelang siang.

Aura beranjak dari tempat tidur. Segera ia menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas paginya. Walaupun sudah jam sebelas, bukannya jam sebelas itu masih pagi? Kalau siang itu kalau jam menunjukkan pukul dua belas lewat. Ya nggak?

"Sayang"

"Opo kowe krungu"

"Jerite atiku"

"Mengharap Erland kembali"

Aura tertawa setelah menyanyikan lirik lagu terakhirnya. Aura jadi kepikiran Erland, cowok itu tengah melaksanakan ujian nasional nya. Jadi Aura kelas sebelas dan adik kelasnya kelas sepuluh diliburkan agar tidak mengganggu anak kelas dua belas.

"Ya Allah, semoga calon imam hamba diberi kemudahan dan dilancarkan dalam menjalankan ujian. Aamiin Allahuma Aamiin"

Aamiin..

***

Aura's to do list
~Membuat kue
~Nonton Drakor
~Jalan-jalan
~Masak makanan untuk appa

"Fyuuhhh" Aura menyingkirkan keringat di dahinya. Akhirnya ia bisa membuat aktivitas hariannya untuk liburan selama empat hari.

Ia memutuskan untuk menghabiskan waktu libur ini di rumah saja. Entah kenapa, ia tidak tahu.

"Oke, sekarang buat kue! Tapi kue apa ya?"

"Cake rasa stroberi atau coklat?"

"Cake rasa stroberi aja deh"

"Eh,"

"Tapi kan, Aura juga suka cake coklat, bagaimana ini saudara-saudara?"

"Tolong kasih solusi ke mbak Aura!"

***

"HEY! YANG DIBELAKANG BISA DIEM?"

"KALAU TIDAK BISA DIAM, KELUAR!"

Erland menghela nafasnya lelah, kejam sekali guru killer satu ini, dari tadi teriak mulu. Apa setelah ini tenggorokannya akan baik-baik saja?

Ujian pertama adalah bahasa Indonesia, cukup mudah untuk anak-anak yang suka akan bahasa Indonesia. Menurut author, bahasa Indonesia itu memang mudah. Akan tetapi butuh ketelitian untuk mengerjakannya. Setuju tidak?

"RAFA! DIAM!"

"SENENG BANGET YA BUAT RUSUH!"

Rafa menatap sinis pada guru yang masih muda dan cukup cantik, menurutnya. Tapi sayang dia sangat galak. Tidak beruntung sekali gurunya itu, tidak masuk list tipe Rafa yang terlalu tampan ini.

Kring....

"Oke, silahkan selesaikan secepatnya karena waktunya hampir habis" ucap pak Rendi.

"Longgarin dong pak!" protes semua siswa.

Hidden Love {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang