🌼Bab9🌼

4 2 0
                                    


🧡Enjoy for reading🧡

"Kak"

"Kak Erland"

"Kakak"

"Kak Agnibrata"

"hm" sekian panggilan akhirnya terbalas sudah walaupun hanya sebuah dehaman belaka. Tapi tak apa.

"Kakak marah ya?" tanya Aura yang kini mereka sedang menaiki motor sport berwarna biru milik Erland.

Hening.

"Kak Aura lapar. Mampir ke restoran dulu please"

"Kalau kakak nggak ke restoran Aura bilangin abang Rey atau bang Rafa?"

"Diem gak lo!" bentak Erland membuat Aura langsung bungkam.

Kenapa ya sifat kak Erland berubah kejam dan terkadang soft? Ada yang tahu? bisa nebak?

**

Restoran disini memanglah tidak mewah namun memberi kesan sejuk untuk menyampaikan sampai jumpa pada senja yang ingin segera pergi.

Di depannya ditampilkan kaca yang tembus pandang dijadikan dinding dan terdapat jejeran tanaman hijau dalam pot. Di dalamnya juga banyak sekali tanaman dengan disain klasik tentunya.

Di sana terdapat empat remaja yang sedang bersenda gurau entah apa yang mereka bicarakan tampaknya menyenangkan.

Erland, Aura, Ghavin, dan Vanes.

Ghavin terpaksa membawa Vanes pergi dengannya agar tidak berseteru dengan Fena. Gadis ini kalau sudah bertengkar mengalahkan seorang istri yang melabrak pelakor. Pokoknya kejam campur tragis.

"Lo diapain aja sama si kunti itu?" tegas Vanes. Si kunti yang di maksud Vanes adalah Fena. Aura hanya mangguk-mangguk. Ia sudah siap di ceramahi ibu negara nya pak Ghavin.

"Si kunti itu udah di marahin sama kak Erland dan gue udah bales dia. Rambut lo di tarik sama dia. Gue juga narik rambutnya sampai rontok. Bodo amat pala dia botak. Harusnya lo bareng gue tadi!" lanjutnya.

"Iya, emak-emak!" cibir Aura. Tuh anak kayak udah marahin anaknya yang ketahuan nyuri duit emaknya, pikir Aura.

"Lo udah gue belain, tapi balasan lo kayak gini. Mati aja lo!" marah Vanes. Kesabarannya sudah habis gara-gara kuntilanak itu dan sekarang di tambah oleh sahabat sialannya ini.

Aura hanya cengengesan, dia senang membuat sahabatnya marah sekaligus khawatir dengan dirinya.

"Sayang Vanes banyak-banyak" Aura langsung memeluk sahabatnya itu dengan wajah Vanes yang datar karena marah.

"Nanti Aura kasih album BTS. Oke?"

"Beneran!" ucapan Aura barusan di hadiahi tatapan berbinar Vanes. Aura hanya menganggukkan kepala nya. Vanes pun memeluk erat Aura.

"Sekalian album BLACKPINK nya ya!"

Udah di kasih hati minta ampela. Dasar

Eh, salah nggak?😢

"ha ah, tapi Vanes gak boleh marah lagi ya" lembut Aura sambil mengelus puncak rambut Vanes.

"Sayang Aura banyak-banyak!"

Drama ini di saksikan secara live oleh empat mata kedua pemuda yang sangat tampan ini. Mereka hanya di jadikan nyamuk yang kehadirannya tak pernah dianggap.

"Lo mau punya cewek kayak Vanes?" tanya Erland.

"Ogah. Kalo lo? Mau sama Aura?" tanya balik Ghavin.

Hidden Love {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang