Mata rubah itu menatap jalanan basah di depannya dengan tatapan kosong, tak memperdulikan cipratan air hujan yang mengenai sepatunya...
Bahkan sejak pagi, saat teman-temannya mengajaknya untuk ke kantin Wonwoo memilih untuk menyendiri di kelas begitu pula saat mereka menawarkan pulang bersama Wonwoo memilih untuk menetap sebentar di sekolah...
Dirinya hanya ingin sendirian saat ini, bahkan Mingyu yang beberapa hari belakangan terlihat dekat juga harus kena imbasnya karena Wonwoo memilih untuk menjaga jarak dari siswa tan bermasker itu...
Wonwoo menengadahkan telapak tangannya kearah rintikan hujan hingga telapak tangannya kini basah...
*
Flashback On
Wonwoo menatap kakaknya yang tengah menatapnya dengan tatapan khawatir dan sendu...
"Apa karena aku ingin melihat warna seperti orang lain, aku harus menjadi seorang penjahat seperti itu, kak?"
Seulgi menatap sendu adiknya, meskipun dirinya bukan seorang mono seperti adiknya namun ikatan darah yang sama yang terjalin di antara mereka memberikan dampak pada Seulgi yang bisa memahami kondisi adiknya tersebut...
"Wonwoo, Tak perduli kau bisa melihat warna ataupun tidak, kau tetaplah adikku. Adikku yang paling berharga di atas segalanya, tak usah menjadi seperti orang lain cukup dengan menjadi dirimu sendiri"
Wonwoo menundukkan kepalanya menatap jari-jarinya yang tengah bertautan resah...
"Sejujurnya.. Aku sangat takut tapi juga iri pada kalian semua yang bisa melihat indahnya warna-warna itu dalam hidup kalian. Jika pun aku bisa memilih, mungkin lebih baik aku tidak pernah hadir di dunia ini jika pada akhirnya Tuhan membuatku berbeda seperti ini"
Seulgi membenamkan kepala Wonwoo pada perutnya. "Tuhan selalu punya rencana yang baik di balik kekurangan yang kau miliki, Biar pun nanti orang-orang itu tahu siapa kau dan kekuranganmu ini. Kau masih lunya aku sebagai kakakmu yang akan selalu ada di sampingmu, kau mengerti?"
Wonwoo menganggukkan kepalanya sambil tersenyum...
"Terimakasih, kak. Terimakasih karena selalu ada untukku selama ini"
Flashback end
*
Apa memang lebih baik seperti ini saja? Pikir Wonwoo..
Sementara dirinya masih menatap rintikan hujan yang menetes di atas telapak tangannya...
"Hujan sepertinya akan lama"
Wonwoo tersentak saat mendengar suara Mingyu yang entah sejak kapan ada di sisi kirinya..
Wonwoo menarik lengannya, memilih untuk memasukkan ke-2 tangannya ke dalam saku celana seragamnya...
Mingyu yang awalnya menatap langit beralih menjadi menatap Wonwoo. "Apa aku berbuat salah padamu?"
Wonwoo menatap Mingyu sekilas sebelum memilih untuk menatap lurus ke depan kembali, "Apa maksudmu?"
"Kau terlihat menjauhiku seharian ini, ada apa? Apa aku berbuat salah padamu tanpa aku sadari?" Tanya Mingyu sesaat setelah menghela nafas..
Wonwoo bersiap menerjang hujan sebelum Mingyu menahan tangannya, "Apa kau sadar? Sikapmu aneh seharian ini dan aku tidak menyukainya"
Wonwoo menatap tajam Mingyu, "Hentikan, jika kau tidak suka kenapa tidak menjauh saja dariku?"
Setelah mengatakan itu, Wonwoo berbalik hendak pergi namun tanpa di sangka-sangka Mingyu malah memeluknya dari belakang...
"Aku menyukaimu, bukan hanya sebagai probe mu namun lebih dari itu. Ada rasa tak nyaman saat melihatmu seperti tengah menjaga dariku seperti hari ini"
Wonwoo hanya bisa terdiam, entah kenapa dirinya malah diam tanpa menolak rangkulan siswa yang lebih tinggi beberapa centi darinya tersebut..
"Kau gila, Kim"
"Ya, anggap saja aku seperti itu. Namun aku sungguh-sungguh mengatakannya, Jeon"
"Kau tidak takut padaku?" Ujar Wonwoo sambil tergelak meremehkan...
Mingyu mengerinyit bingung sambil melepaskan rangkukannya pada Wonwoo, sementara Wonwoo berbalik menatap dirinya...
"Kau tidak takut jika saja suatu saat aku melakukan hal gila padamu seperti seorang Mono pada probe-nya di luaran sana? Bisa saja aku melakukan tindakan di luar nalar padamu seperti orang-orang itu"
Mingyu menggelengkan kepalanya, "Aku yakin kau tidak akan melakukan hal buruk terhadapku"
Wonwoo tergelak, "Kenapa kau begitu yakin, huh?"
Mingyu terdiam, hanya menatap Wonwoo yang matanya kini memerah menahan tangis...
"Mungkin saat ini aku bisa mengendalikan semuanya, tapi siapa yang tahu apa yang akan ku lakukan terhadapmu besok atau nanti. Jadi.. Lebih baik kita akhir saja kesepakatan kita mulai detik ini, karena aku tak perduli lagi tentang warna-warna itu. Aku tak mau menjadi sosok penjahat tanpa bisa aku sadari atau cegah nantinya" Ujar Wonwoo sambil menatap Mingyu...
"Kau pikir aku peduli? Mau kau menjadi penjahat ataupun tidak, aku tetap akan menjadi probe mu, Jeon. Karena seorang mono sangat membutuhkan probe itu sendiri dalam hidupnya"
Mingyu melangkah mendekat kearah Wonwoo, lalu membawa lelaki bermata rubah itu kedalam pelukannya...
"Yang harus kau ingat adalah aku akan selalu ada untukmu, membantumu untuk melihat warna yang kau inginkan selama ini. Aku di sini akan selalu mengingatkanmu jika rasa kecenderungan mu sebagai seorang Mono mulai datang nantinya" Ujar Mingyu...
Wonwoo hanya bisa diam tak membalas ucapan atau pelukan lelaki jangkung itu, namun matanya meneteskan air mata yang sejak tadi dia coba tahan...
Namun tanpa mereka sadari seseorang menatap mereka dari dalam mobilnya...
***
Komen dan Votenya Jangan Lupa Ya...
Makasih...
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Color Rush 1✔
FanfictionJeon Wonwoo merupakan seorang siswa yang mempunyai kekurangan sebagai seorang Mono. Tak ada warna yang dapat dia lihat kecuali Hitam, Putih juga Abu-abu dalam hidupnya... Namun dirinya dapat melihat warna lain jika dirinya telah bertemu dengan probe...