Mingyu tengah berdiam diri di rooftop sekolah, masih memikirkan tentang kepindahan Wonwoo beberapa menit yang lalu itu berarti 5 hari yang lalu adalah hari terakhir dia sekelas dan melihat Wonwoo...
Pemuda yang telah mengunci perasaannya saat pertama kali mereka bertemu beberapa bulan yang lalu..
Brak..
Mingyu tak terlalu mengindahkan suara pintu rooftop yang di buka, terlalu malas untuk bergerak. Namun saat melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya ternyata sudah waktunya jam pulang sekolah...
"Tentu saja aku senang, paman. Terimakasih sudah membantuku waktu itu, jika bukan karena kau pasti si Jeon sialan Wonwoo itu masih terus dekat dengan Mingyu"
Mingyu yang telah bangun dari duduknya berniat untuk kembali ke kelas langsung terhenti karena tak sengaja mendengar nama Wonwoo dan dirinya di sebuat...
Dia lalu bersembunyi di balik dinding, memperhatikan siapa yang tengah bicara itu yang kini dia tau adalah teman sekelasnya Seo Myungho..
"Ya, aku sangat senang saat melihatnya terpuruk seperti orang gila. Ck.. Karena memang sudah seharusnya seorang Mono sepertinya di benci semua orang"
Tangan Mingyu terkepal mendengar hal tersebut, dia tak menyangka jika Myungho seorang siswa yang di kenal pintar dan baik melakukan hal sejahat itu terlebih pada Wonwoo...
"Ya, dia terlalu dekat dengan Mingyu karena Mingyu adalah Probenya. Aku sangat tidak menyukai kedekatannya dengan Mingyu seseorang yang aku sukai sejak dulu"
Mata Mingyu membulat tak menyangka Myungho memiliki perasaan seperti itu padanya..
"Dan sekarang dia sudah pergi dari sekolah, tak akan ada yang mendekat Mingyu lagi"
Myungho yang sejak tadi berbicara sambil membelakangi Mingyu yang berdiri tak jauh darinya pun berbalik namun seketika wajahnya menegang saat melihat Mingyu menatapnya datar dan dingin...
"Mi-mingyu"
'Halo, Myungho. Ada apa?"
Tut...
Myungho mematikan sembarangan sambungan telponnya dengan sang paman...
Mingyu langsung menghampirinya dan menarik kerah seragam Myungho dan membenturkan punggung Myungho pada dingin..
"Ming—"
"Aku hampir saja tertipu dengan wajah polos tak berdosa mu, ternyata selama ini kau menyembunyikan wajah iblis mu di balik topeng itu" Ujar Mingyu..
"Mingyu.. A-aku akan jel—"
"Diam bajingan! Mulut sampahmu tak perlu mengatakan apapun lagi, Gara-gara dirimu seseorang bahkan hampir mengakhiri hidupnya, Sialan!"
Mingyu semakin mengeratkan cengkramanya pada kerah seragam Myungho...
"Dan apa? Kau menyukaiku? Ck.. Haha.. Kau yang di kenal baik olehnsemua orang saja tak pernah membuatku tertarik apalagi sekarang aku tahu sifatmu yang sebenarnya"
Bruk!
Mingyu menghempaskan begitu saja punggung Myungho ke dinding di belakangnya lalu pergi begitu saja meninggalkan Myungho di sana yang kini tengah menangis dalam diam...
***
Sementara itu...
Wonwoo hanya diam memperhatikan Seulgi yang tengah mengemasi dan memasukkan bajunya ke dalam koper..
"Apa paspormu sudah siap?" Tanya Seulgi..
Hanya anggukan yang Wonwoo berikan sebagai jawaban, sebenarnya dia merasa berat meninggalkan semuanya, teman-temannya terutama Mingyu...
Probe-nya...
"Nanti di sana akan ku kenalkan kau pada dokter psikiater kenalanku, juga—"
"Kak"
Seulgi menatap Wonwoo lalu berdiri sambil mengambil gelas berisi kopi yang di buatnya..
"Iya, ada apa?"
"Ada yang ingin aku katakan padamu"
"Hm? Soal?"
"Aku harap kau dengarkan aku baik-baik hingga aku menyelesaikan ucapanku" Ujar Wonwoo..
"Ok, aku dengarkan"
"Sebenarnya.. Aku sudah bertemu dengan Probeku"
Uhuk uhuk...
Seulgi menatap dengan alis berkerut pada Wonwoo..
"Dimana? Dimana kau bertemu dengannya? Dan.. Siapa dia?"
"Di sekolah, aku bahkan langsung bisa melihat warna-warna itu setelah mata kami saling menatap satu sama lain. Dan.. Soal orang itu, kau juga telah mengenalnya"
"Apa? Aku mengenalnya?"
Wonwoo menganggukan kepalanya, "Kim Mingyu, dia adalah probeku"
Seulgi hanya diam tak merespon perkataan Wonwoo, "Dan kau malah menyembunyikan hal ini dariku?"
"Aku.. Terlalu takut untuk mengatakan hal itu padamu, aku takut kau marah"
Seulgi berjalan menghampiri Wonwoo, berjongkok di depan sang adik yang duduk di sisi ranjang...
"Kenapa aku harus marah? Bukankah itu bagus? Dengan begitu kau bisa melihat warna yang kau ingin lihat sejak dulu"
"Tapi.. Bukan hanya itu yang aku takutkan, kak. Aku takut jika keinginan ku untuk melihat warna dengan bantuan Mingyu malah berdampak buruk pada Mingyu, kau tahu sendiri bagaimana seorang mono di luar sana memperlakukan Probenya agar mereka melihat warna kan? Mereka tak segan-segan membunuh probe mereka dan aku tak mau hal itu juga terjadi pada Mingyu tanpa aku sadari" Jelas Wonwoo..
Seulgi berdiri dan membawa Wonwoo kepada pelukannya, Seulgi tahu ketakutan adiknya itu...
"Kak.. Bisakah aku bertemu dengan teman-teman sebelum kita berangkat?"
"Eum, akan ku antar nanti"
Wonwoo semakin memeluk Seulgi, "Terimakasih, kak"
***
Tbc
***
Pssst.. Psstt.. Udah mau ending aja nih Epep.. Wkwkw..
Happy Reading Teman-teman...
Komen dan Votenya Jangan Lupa Ya...
Makasih..
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Color Rush 1✔
FanfictionJeon Wonwoo merupakan seorang siswa yang mempunyai kekurangan sebagai seorang Mono. Tak ada warna yang dapat dia lihat kecuali Hitam, Putih juga Abu-abu dalam hidupnya... Namun dirinya dapat melihat warna lain jika dirinya telah bertemu dengan probe...