15

961 134 2
                                    

Wonwoo berjalan sepanjang jalanan, dia tak memiliki uang untuk menaiki bus karena tas berisi dompet serta ponselnya tertinggal di rumah sakit..

Sebenarnya ada uang di saku seragamnya hanya saja itu tidak cukup untuk menjadi ongkosnya naik bus...

Tak memperdulikan beberapa orang yang menatapnya aneh karena memakai seragam di luar area sekolah serta wajahnya yang pucat pasi, Wonwoo memutuskan untuk berhenti sejenak di sebuah taman bermain yang dia lewati..

Cukup lama dia duduk di salah satu kursi taman yang ada di sana, tak lama dia melihat anak kecil berumur 5 tahunan berlari dan terjatuh tak jauh darinya..

Wonwoo yang melihat itu segera menghampiri anak tersebut, "Kau tidak apa-apa?"

Anak itu menangis, Wonwoo memeluknya berusaha menenangkan bocah itu. "Mana ibu dan ayahmu?" Tanya Wonwoo..

Bocah perempuan itu menggelengkan kepalanya, "Tidak tahu, kak" jawab bocah itu sambil tersedu-sedu...

"Lalu apa yang kau lakukan hingga terpisah dari orang tuamu, hm?"

"Balon ku"

Bocah itu menuju kearah pohon tinggi dimana ada sebuah balon yang menyangkut di salah satu dahannya..

"Kau mengejarnya?"

"Iya"

"Sudah, tak usah menangis. Eum.. Akan kakak belikan balon yang baru lalu setelah itu kita cari orang tuamu, bagaimana?"

Bocah manis itu mengganggukan kepalanya, Wonwoo berjalan sambil memegangi tangan kiri anak itu menuju kearah penjual balon yang ada tak jauh dari posisinya...

"Pilih balon mana yang kau mau"

"Aku mau yang berwarna merah muda itu"

Wonwoo yang seorang mono tentu saja tak tahu yang mana warna yang di maksud oleh anak tersebut...

"Me-merah muda?"

"Iya, kak. Yang itu"

Tangan Wonwoo terangkat menuju sebuah balon, "Itu biru bukan merah muda.. Huaa.. Aku mau yang merah muda... Huaa..."

Semua orang langsung menatapnya karena tangisan anak kecil itu...

"Kau seorang Mono kan?" Pertanyaan orang asing itu mampu menyita perhatian orang-orang yang tengah berlalu lalang...

"A-apa?" Ujar Wonwoo terkejut..

"Dasar menjijikan, jelas-jelas kau tidak bisa membedakan warna balon yang di inginkan anak itu"

Tak lama terdengar gumaman serta tatapan jijik orang-orang yang menatap pada Wonwoo...

"Yiren.."

Tak lama seorang ibu terlihat menghampiri Wonwoo dan anak itu..

"Ibu"

"Cepat bawa pergi anakmu, pemuda itu.. Dia seorang Mono"

Ibu itu lalu menatap takut pada Wonwoo sambil menjauh dan menyembunyikan anaknya dari Wonwoo...

"A-apa maksudmu? A-aku tidak mengerti.. A-aku bukan seorang Mo-mono" Ujar Wonwoo...

"Bohong! Sekarang coba kau ambil balon berwarna ungu"

Wonwoo menatap kumpulan balon yang hanya terlihat berwarna abu-abu itu, keringanan dingin mulai bercucuran saat ini...

"Ambil!"

Wonwoo tersentak saat orang itu menaikkan nada ucapannya, tangan Wonwoo terangkat tapi bukan menuju balon warna ungu melainkan warna kuning...

"Lihat! Sudah jelas dia seorang Mono"

Wonwoo tak tahan saat mendengar suara cemoohan dan tatapan menjijikan yang terarah padanya dari orang-orang itu..

Hingga dirinya lebih memilih berlari meninggalkan tempat itu, sementara orang yang tadi menggertak Wonwoo tersenyum miring lalu berjalan pergi sambil memanggil seseorang lewat ponselnya...

"Semuanya beres"

***

Wonwoo berlari lalu bersembunyi di balik pohon besar yang masih ada di wilayah taman tersebut, Wonwoo berjongkok lalu menyembunyikan wajahnya di atas lututnya...

Tak lama rintik hujan mulai berjatuhan, semakin lama semakin deras hingga membuat tubuh Wonwoo basah...

Dia menangis di sana, sungguh Wonwoo takut dan sangat tidak tahan dengan cemoohan serta tatapan jijik orang-orang padanya seperti tadi...

"Ibu.. Hiks.. Ayah kak Seulgi.. Hiks.. Tolong Hiks.. Aku takut Hiks.. Mereka.. Hiks.. Aku takut pada orang... Hiks.. Orang itu.. Hiks" Gumamanya sambil memangis...

Hingga tiba-tiba sebuah telapak tangan mendarat di puncak kepalanya juga rintik hujan yang tak lagi membasahinya membuat Wonwoo tersentak lalu mengangkat wajahnya yang sembab dan basah karena air mata juga air hujan...

Ternyata Mingyu yang berjongkok dengan satu lutut ada di tanah tengah menatap Wonwoo dengan sebelah tangannya memegangi payung untuk memayungi tubuh Wonwoo sementara dirinya di biarkan basah...

"Ayo ku antar kau pulang"

Air mata Wonwoo kembali menetes dari mata rubah milik Wonwoo yang tengah kembali menangis dalam diam, Mingyu lalu menghapus air mata itu sambil tersenyum walaupun Wonwoo tak bisa melihat karena tertutup oleh masker yang di pakai oleh Mingyu...

Namun tiba-tiba Wonwoo ambruk di pelukan Mingyu, Mingyu dapat merasakan hawa panas dari tubuh Wonwoo yang memang sebelumnya belum sembuh dari demamnya itu...

***

Tbc

Komen Dan Votenya jangan lupa ya...

Makasih..

❤️❤️❤️

Color Rush 1✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang