Bel pulang telah berdering, para siswa sudah beriringan keluar dari kelas masing-masing begitu pula dengan Hoshi dan Jihoon telah pulang duluan...
Di kelas kini tinggal Wonwoo juga Mingyu, Wonwoo berencana akan menunggu hingga sekolah sepi untuk mencari tahu orang yang beberapa hari belakangan ini selalu menerornya dengan surat-surat tersebut...
"Kau yakin?"
Wonwoo menganggukkan kepalanya, "Baik, kalau begitu aku akan menemanimu"
"Tak perlu, kau bisa pulang. Ini adalah urusanku dengan orang itu, aku tidak mau melibatkan orang lain terlebih dirimu, Mingyu" Ujar Wonwoo..
Drrt.. Drrt...
Baru saja Mingyu akan bicara ponselnya sudah berdering dan menampilkan nama sang pelatih di agensinya...
"Ya, Coach"
"Kau sudah pulang ke dorm?"
"Belum, aku masih di sekolah. Memangnya ada apa Coach?"
"Jadi begini, Kepala Agensi ingin melihat evaluasi untuk kelas dance mu hari ini. Kau bisa langsung ke agensi setelah pulang sekolah, Mingyu?"
Mingyu menatap Wonwoo yang tengah mengirimkan balasan pesan pada Jihoon yang menawarinya ke toko buku besok...
"Baik, Coach"
Tut...
"Baik, tapi jika kau perlu atau terjadi sesuatu segera hubungi aku" Ujar Mingyu..
Wonwoo menatapnya lalu menganggukkan kepalanya pada Mingyu, Mingyu lalu mengambil tas miliknya dan berjalan ke luar kelas...
Setengah jam kemudian, Wonwoo mengambil tas miliknya lalu berjalan keluar dari kelasnya, Wonwoo berniat mengecek kearah loker miliknya...
Bruk! Brak!
Langkah Wonwoo langsung terhenti di lorong kelas saat mendengar suara gaduh dari lantai atas, Wonwoo mengikuti asal suara tersebut...
Brak!
Lagi suara benda jatuh terdengar kembali kini dari arah toilet di ujung lorong lantai 4, toilet yang sepengetahuannya tak lagi terpakai di sana...
Wonwoo memasuki toilet yang memiliki 5 bilik tersebut, membuka satu persatu bilik hingga tiba-tiba dari arah belakangnya seseorang mendorongnya ke dalam salah satu bilik...
Namum saat akan berbalik, orang tersebut juga memakai celana seragam yang sama dengannya, memakai masker hitam juga hoodie hitam yang memiliki penutup kepala langsung menarik pintu bilik dan mengunci Wonwoo di dalam sana...
"Tunggu! Hey! Siapa kau?! Keluarkan aku dari sini!"
Dugh! Dugh!
Wonwoo memukul pintu bilik toilet tersebut, hingga..
Byur!
Tubuhnya di siram air dari atas pintu bilik hingga seluruh badannya basah kuyup..
"Manusia sepertimu.. Pantas mendapatkan hal ini, manusia menjijikan seperti dirimu tak pantas mendapatkan probe seperti Kim Mingyu, Jeon Wonwoo"
Wonwoo terdiam setelah mendengar suara itu, suara yang sepertinya tak asing di dengarnya...
"Siapa kau?! Kenapa kau melakukan ini padaku?!" Tanya Wonwoo..
"Berdoa saja semoga kau bisa keluar dari sini"
"Hey! Ya! Keluarkan aku?! Ya!"
Dugh! Dugh!
Brak!
Tak lama terdengar suara pintu tertutup, lalu semuanya terdengar sepi. Tubuh Wonwoo mulai menggigil wajahnya juga mulai sedikit pucat...
Wonwoo lalu mengambil ponselnya yangnada di dalam tas miliknya untuk menghubungi kakak atau siapapun yang bisa datang kesana dan menolongnya...
"Ah sial" Ujarnya saat ponselnya kehabisan daya..
***
Malamnya..
Di Agensi...
"Ok, semuanya bagus. Perbaiki yang kurang, beberapa bulan lagi debut kalian akan di mulai, persiapkan diri kalian mulai hari ini. Lusa akan ada evaluasi untuk siapa yang akan memulai debut sebagai boygroup"
"Baik, Terimakasih"
Setelah kepala agensi Mingyu keluar semuanya nampak langsung bernafas lega, keringat yang bercucuran menjadi bukti seberapa besar tekad mereka untuk menjadi idol..
"Waw Mingyu, Dance mu sepertinya mulai berkembang" Ujar Jeonghan— Teman satu trainee nya..
"Terimakasih, Kak. Kau dan yang lain juga, apalagi vokalmu, ku harap kita semua bisa debut bersama-sama nanti"
"Semoga"
Setelah itu Mingyu melihat ponselnya dan terdapat beberapa panggilan tak terjawab dari kakaknya Wonwoo..
Seulgi tak mengetahui jika Mingyu adalah seorang Trainee di sebuah agensi..
Kenapa kak Seulgi menelponi ku? Pikir Mingyu...
Mingyu pun bangkit dan berjalan keluar dari ruang latihan, lalu menghubungi kembali nomor Seulgi...
"Halo kak, ada apa menelpon?"
"Halo Mingyu? Maaf mengganggu sebelumnya, tapi apa Wonwoo ada bersamamu?"
"Wonwoo? Memangnya dia belum pulang?"
"Belum, ponselnya juga tidak bisa di hubungi sejak tadi. Ini sudah malam tak buasanya dia pulang sangat terlambat seperti ini"
"Apa?"
Apa Wonwoo masih di sekolah? Pikir Mingyu..
"Eum.. Ka-kalau begitu Mingyu coba hubungi teman-teman yang lain, sepertinya Wonwoo ada bersama mereka. Soalnya tadi ada tugas kelompok dari guru, kak"
Mingyu terpaksa berbohong soal itu, karena Wonwoo memintanya tak menceritakan semua hal yang terjadi pada Seulgi...
"Iya, tolong hubungi mereka, Mingyu"
"Iya, kak"
Tut..
"Wonwoo, dia belum pulang?"
Dengan segera dia menuju parkiran untuk bergegas ke sekolahannya untuk mencari Wonwoo...
Di dalam mobil, Mingyu segera menghubungi Jihoon untuk menanyakan apakah Wonwoo ada bersamanya..
"Memangnya Wonwoo kemana? Bukannya dia tadi bersamamu?"
"Aku pulang duluan tadi, Wonwoo berkata akan menunggu untuk mencari tahu siapa yang selalu menyimpan surat-surat itu di lokernya. Tapi tadi kakanya menelpon berkata jika Wonwoo sampai sekarang belum pulang, ponselnya juga tidak bisa di hubungi"
"Ah sial Kim, kalau begitu aku dan Hoshi menyusul ke sekolah. Kita bertemu di sana"
"Ok"
Tut...
Mingyu menambah laju mobilnya, tak memperdulikan tubuhnya yang lelah karema yang ada di pikiranya saat ini hanyalah pemuda Jeon itu...
"Wonwoo, dimana kau sekarang?"
***
Tbc
Semoga suka dan tak mengecewakan kalian ya..
Komen dan Votenya jangan lupa ya..
Makasih..
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Color Rush 1✔
FanfictionJeon Wonwoo merupakan seorang siswa yang mempunyai kekurangan sebagai seorang Mono. Tak ada warna yang dapat dia lihat kecuali Hitam, Putih juga Abu-abu dalam hidupnya... Namun dirinya dapat melihat warna lain jika dirinya telah bertemu dengan probe...