Besoknya...
Mingyu kembali tidak hadir di kelas, bukan karena evaluasi di agensinya tapi karena dia tengah berkunjung ke rumahnya..
Sebagai teman yang baik Hoshi yang membawa sebuah boneka—atas suruhan Mingyu— yang berukuran manusia miliknya untuk mengelabui guru pengajar hari ini...
Membuat seolah-olah boneka tersebut tengah tidur tertelungkup di atas meja seperti yang biasa Mingyu lakukan, lengkap dengan seragam sekolah milik Hoshi juga hoodie berwarna merah miliknya...
"Terlihat seperti mingyu sungguhan kan?" Tanya Hoshi...
Jihoon dan Wonwoo hanya diam menatap ulah Hoshi yang menurut mereka sama gilanya dengan Mingyu..
"Aku heran kenapa Miss Yoon memilih mu menjadi wakil ku padahal tingkahmu jauh sekali dari kriteria wakil ketua kelas itu sendiri" Ujar Jihoon...
"Kenapa? Aku hanya menolong temanku saja" Ujar Hoshi..
"Dasar Bodoh" Ujar Jihoon dan Wonwoo bersamaan..
Hoshi merengut tak lama guru pengajar jam pelajaran pertama tiba di kelas, Miss Yoon—guru sejarah korea...
"Tolong bangunkan Mingyu" Ujar Miss Yoon..
"Ah Miss, sepertinya Mingyu kelelahan akibat evaluasi trainee kemarin. Bisakah miss biarkan dia istirahat sejenak hari ini? Kasian dia jika di bangunkan" Ujar Hoshi...
Miss Yoon hanya menghela nafas lalu membiarkan Mingyu—bohongan— itu tidur, Hoshi nampak puas dengan ulahnya sementara Jihoon dan Wonwoo menghela nafas melihat tingkah laku Hoshi...
***
Jam istirahat...
Di kantin...
"Apa agensi Mingyu tidak masalah jika Mingyu tidak masuk hari ini?" Tanya Wonwoo..
"Tidak akan jika tidak ada yang membocorkannya ke guru, jika ada pasti guru akan langsung menelpon agensi Mingyu dan itu akan menjadi masalah untuknya. Lagi pula kebijakan Agensi untuk tidak memperbolehkan trainee nya menemui keluarga selama masih belum debut itu sedikit keterlaluan juga menurutku. Maka dari itu Mingyu sesekali membolos demi menemui keluarganya" Ujar Hoshi sambil memakan cemilannya...
"Ku dengar Ayahnya adalah seorang ketua di kepolisian, sementara ibunya adalah anggota dewan. Kakaknya juga orang penting di bidang kemiliteran" Ujar Jihoon...
"Hampir seluruh anggota keluarganya itu orang-orang penting, luar biasa kan? Ah lalu kau sendiri, apa kau punya saudara?" Tanya Hoshi...
"Aku memiliki seorang kakak perempuan, namanya Jeon Seulgi"
"Kau anak bungsu? Berarti kau sama denganku" Ujar Hoshi...
"Kau anak bungsu juga? Tapi kenapa waktu aku dan Jihoon ke rumahmu, tak ada siapapun selain kau dan ibumu di rumah?"
"Aku sebenarnya punya kakak laki-laki, dia tinggal di luar kota. Mengurus perusahaan cabang milik keluarga di Gwangju"
Wonwoo menganggukkan kepalanya, "Lalu bagaimana denganmu, Jihoon?"
Jihoon memilih diam, Wonwoo menatap Hoshi seolah-olah bertanya 'Apakah ada yang salah dengan pertanyaanku?'
"Aku.. Anak yatim piatu, aku tidak tahu dimana keluargaku karena sejak kecil aku tinggal di panti. Keluarga ku sekarang adalah keluarga baik yang mau mengadopsiku dari panti asuhan"
Wonwoo merasa bersalah pada teman mungil di depannya itu, "Maaf Jihoon, aku tidak tahu soal itu"
"Tak apa, bukan salahmu. Jangan merasa bersalah" Ujar Jihoon sambil tersenyum...
"Sebenarnya.. Aku juga sama sepertimu, aku dan kakakku juga yatim piatu. Ayahku telah meninggal dunia beberapa bulan sebelum aku lahir, sementara ibuku.."
Wonwoo tersenyum sendu sebelum melanjutkan ucapannya..
"Ibumu kenapa?" Tanya Hoshi...
"Kami tidak tahu ibu ada dimana, karena kata kakak ku sejak aku berumur 2 tahun ibuku pergi dan tak ada yang tahu apakah dirinya masih ada ada atau tidak sekarang" Ujar Wonwoo sambil tersenyum sendu...
Jihoon dan Hoshi menatap sedih pada Wonwoo, "Lalu kami sempat tinggal bersama nenek kami, namun beliau meninggal 5 tahun yang lalu" Ujar Wonwoo..
"Aku tidak bisa membayangkan jika aku hidup seperti mu dan Jihoon. Kalian benar-benar luar biasa" Ujar Hoshi...
"Ah sebelum bersekolah di sini kau bersekolah dimana, Won?"
"Hybe Internasional High School"
Jihoon dan Hoshi menatap takjub kearah Wonwoo, Hybe SHS adalah sekolah yang cukup elit...
"Serius? Lalu kenapa kau pindah kemari?" Tanya Jihoon..
"Sebenarnya sejak aku sekolah dasar aku juga sering berpindah tempat sekolah karena masalah yang aku buat"
"Masalah? Kau suka menindas siswa lainnya?" Tanya Jihoon...
Wonwoo menggelengkan kepalanya, "Bukan aku, tapi mereka yang menindasku karena kekurangan yang aku miliki. Jadi aku pun tak jarang membalas perbuatan mereka semua"
Jihoon dan Hoshi hanya diam mendengar penjelasan Wonwoo..
"Mereka melakukan itu karena aku tidak memiliki ibu juga ayah. Mereka mengira aku anak dari seorang wanita malam yang tak tahu siapa asal usul ayahnya"
"Jahat sekali" Ujar Jihoon...
"Selain itu, mereka juga menganggapku aneh karena tak bisa menggambar jika sedang pelajaran seni"
Jihoon dan Hoshi saling melempar tatap satu sama lain, "Karena kau tidak bisa melukis kau di anggap aneh oleh mereka? Astaga.. Yang benar saja, Won?"
"Mereka juga tak sepenuhnya salah, wajar mereka melakukannya karena memang itu kenyataannya"
Wonwoo tersenyum, menurut Hoshi juga Jihoon senyuman itu terlihat misterius juga sendu sekaligus...
"Tentu saja itu salah, aku juga tidak pandai dalam pelajaran seni dan menurutku setiap orang punya kepandaian di setiap pembelajaran di sekolah" Ujar Hoshi...
"Menurut kalian kenapa aku di sebut aneh karena tak pandai melukis oleh mereka?"
Jihoom dan Hoshi menggelangkan kepalanya, sementara Wonwoo mengambil sebuah sedotan yang ada di sana...
"Apa warna sedotan ini?"
"Tentu saja merah" Ujar Hoshi..
"Tapi kenapa aku melihat sedotan ini berwarna abu-abu?"
"Huh?"
"Aku seorang Mono jika kalian ingin tahu"
"APA?!"
***
Komen dan Votenya jangan lupa ya..
Makasih...
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Color Rush 1✔
FanfictionJeon Wonwoo merupakan seorang siswa yang mempunyai kekurangan sebagai seorang Mono. Tak ada warna yang dapat dia lihat kecuali Hitam, Putih juga Abu-abu dalam hidupnya... Namun dirinya dapat melihat warna lain jika dirinya telah bertemu dengan probe...