12

953 147 0
                                    

Seulgi beberapa kali mencuri pandang pada Wonwoo yang nampak seperti tak berselera untuk memakan makan malamnya..

Sebenarnya sikap Wonwoo yang mendadak lebih pendiam dan sering terlihat melamun sudah dia rasakan 2 hari belakangan ini..

Adiknya itu bahkan hanya makan sedikit tidak seperti biasanya...

"Kau ada masalah?"

Wonwoo mengangkat tatapannya dari nasi yang sejak tadi hanya di mainkan menggunakan sumpit..

"Tidak"

"Jangan menyembunyikan masalahmu seperti itu, kau tahu aku tidak menyukai sifatmu yang seperti ini"

Seulgi menaruh sumpit miliknya di meja, lalu kembali menatap Wonwoo. "Kau bersifat aneh 2 hari belakangan, kau terlihat lebih pendiam dan selalu melamun. Apa kau ada masalah? Apa. Di sekolahmu ada yang menganggumu lagi?"

Wonwoo hanya menggelengkan kepalanya ragu, dia hanya bingung apakah dirinya harus  menceritakan tentang surat berisi teror yang 2 hari ini dia dapat pada Seulgi..

Pasalnya dia bahkan tidak tahu siapa yang mengirim atau menyimpan surat di lokernya, bahkan pagi ini dia mencoba datang lebih awal pun tidak ada yang mencurigakan..

"Tidak, aku tidak ada masalah apapun di sekolah" Ujar Wonwoo sambil melanjutkan kembali makannya...

Seulgi hanya menghela nafas, ini adalah sifat yang paling tidak di sukai olehnya dari Wonwoo. Adiknya itu selalu menyimpan masalahnya sendiri, semua permasalahan Wonwoo selalu dia dengar dari orang lain, contohnya dari kepala sekolah setiap Wonwoo bertengkar dengan teman-temannya...

***

Paginya..

Wonwoo tengah berjalan menuju ke halte dengan apartemennya, setelah sampai dia memilih untuk duduk sambil menunggu bus yang menuju kearah sekolahnya datang...

Lain sisi, Mingyu yang juga baru sampai menggunakan mobilny langsung tersenyum saat melihat Wonwoo tengah duduk di halte...

Wonwoo menatap bingung saat sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depannya, tak lama kaca jendela mobil tersebut turun..

"Naiklah"

"Ming—"

Ucapan Wonwoo terhenti karena hampir menyebut nama Mingyu yang akhir-akhir ini tengah hangat di perbincangan sebagai calon idol...

Wonwoo lalu beranjak dan masuk ke dalam mobil putih tersebut, "Tumben kau menggunakan mobil?"

"Aku sudah tidak bisa menggunakan bis karena semua orang kini hampir mengenali wajah tampanku"

Wonwoo memutar matanya jengak, "Jangan membuatku ingin melempar sesuatu pagi ini pada wajahmu itu, Kim"

Wonwoo kembali tak membuka suara, dia hanya menatap pemandangan jalanan kota dari jendela mobil..

"Masih memikirkan tentang surat-surat itu?"

Wonwoo hanya melirik Mingyu lewat ekor matanya lalu bergumam sebagai jawabannya...

"Aku takut"

Ucapan lirih Wonwoo membuat Mingyu mengalihkan tatapannya sejenak pada laki-laki di sampingnya itu...

"Aku takut mereka semua tahu siapa aku sebenarnya, aku tak bisa menerima tatapan-tatapan menjijikan atau perkataan meremehkan itu lagi"

Minggu kembali menatap jalanan, tangannya yang tengah memegang stir nampak mengeras. Dua benar-benar merasakan ketidakadilan orang-orang terharap seorang Mono seperti Wonwoo...

Setiap kejahatan yang seorang Mono lakukan terhadap Probenya juga karena dorongan kuat mereka yang ingin sama seperti manusia normal lainnya...

Kejahatan itu juga bukan sepenuhnya salah mereka, orang-orang itu juga turut adil pada kejadian itu, jika saja mereka bisa menerima seorang Mono layaknya orang normal lain mungkin kejadian-kejadian itu tak akan pernah terjadi..

***

Sesampainya di sekolah Wonwoo dan Minggu berjalan menuju ke loker mereka. Namun Wonwoo memilih untuk diam di depan lokernya...

Minggu yang tahu hal itu, menawarkan untuk membuka loker Wonwoo...

"Biar ku buka"

Wonwoo mengangguk lalu memberikan kunci lokernya pada Mingyu. Laki-kaki Tan itu membuka loker Wonwoo dan dia kembali menemukan sebuah kota di loker itu..

"Dasar manusia gila" Gumam Mingyu sambil mengambil buku yang diperlukan Wonwoo lalu menutup kembali loker tersebut..

"Jika kau menemukan kotak atau surat itu lagi di dalam lokermu, abaikan saja. Kau mengerti?"

Wonwoo menghela nafas lalu menganggukkan kepalanya, namun tanpa mereka sadari seseorang tengah menatap mereka dari balik dinding lorong...

***

Tbc

Komen dan Votenya Jangan Lupa..

Makasih..

❤️❤️❤️

Color Rush 1✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang