O7

1.2K 168 1
                                    

Sejak saat itu Wonwoo dan Mingyu terlihat semakin dekat, Mingyu sendiri terus mengenalkan dan menjelaskan sedikit demi sedikit tentang warna dan macam-macamnya pada Wonwoo...

"Kalian sepertinya semakin terlihat dekat" Ujar Hoshi yang tengah berdiri bersandar pada dinding menghadap Jihoon dan Wonwoo yang tengah duduk di anak tangga darurat yang ada di sekolah...

Hari ini jam tengah kosong, guru mata pelajaran mereka berhalangan masuk karena sakit. Jadi dari pada terganggu dengan suara berisi anak-anak lain di kelas, Jihoon dan Wonwoo memutuskan untuk belajar di tangga darurat saja...

Toh tugas yang di titipkan pada Jihoon sebagai ketua kelas sudah Jihoon sampaikan pada anak-anak lainnya..

Jihoon dan Wonwoo langsung menatap kearah hoshi, "Siapa?" Tanya Jihoon...

"Bukan kau sayangku Jihoon-iee~ Tapi si kucing yang duduk di sebalahmu itu yang ku maksud"

Wonwoo yang sadar jika hanya dirinya yang duduk di samping Jihoon langsung bertindak...

Buk!

Wonwoo memukul kaki Hoshi dengan buku, "Sialan! Aku bukan kucing, Dasar kau hamster menyebalkan!"

Tak lama...

"Ah.. Ternyata kalian ada di sini, aku mencari kalian sejak tadi" Ujar Mingyu...

"Salah sendiri selalu tidur di kelas" Ujar Jihoon tanpa mengalihkan tatapannya dari buku..

"Nah.. Kau, kebetulan kau ada di sini, kemari kau" Hoshi menarik Mingyu agar berdiri di sampingnya...

"Jawab dengan jujur pertanyaan ku, Kim. Kau dan si Kuc—ah maksudku dengan si rubah ini, apa kalian berpacaran?"

"Si rubah?" Tanya Mingyu...

"Kwon Hoshi sialan! Sudah ku bilang jangan samakan aku dengan kucing atau rubah!"

Mingyu menatap wonwoo jung hoshi bingung, "Ada apa dengan kalian?"

"Jawab saja, kau berpacaran kan dengan Wonwoo?"

Mingyu tersenyum menyebalkan sambil melipat tangannya di depan dada, "Menurutmu?"

Wonwoo membelakakan matanya, "Y-yak! Apa maksudnya itu? Ka—"

"Ku rasa kedekatan kami bisa di jabarkan lebih dari itu" Ujar Mingyu dengan ekspresi semakin menyebalkan—menurut Wonwoo...

"Kim Mingyu! Kau—"

"Wah.. Apa ini? Wah benar-benar mengejutkan, jadi selama ini kalian.. " Ujar Jihoon yang sejak tadi hanya mengamati sambil menujuk Wonwoo dan Mingyu bergantian...

"Kau juga jangan ikut mengompori Lee Jihoon" Ujar Wonwoo dengan tangan menggenggam telunjuk —nakal— teman pendeknya...

"Sstt.. Sudah Won, jangan malu seperti itu. Mingyu sendiri saja mengakui hubungan kalian" Ujar Hoshi..

"Hoshi, lebih baik kita ke kantin saja. Biarkan saja pasangan baru ini, Ayo"

Wonwoo langsung bergegas menarik seragam jihoon, namun rencananya gagal karena Hoshi lebih cepat menarik lengan Jihoon...

"Ahaha.. Baiklah, Ayo sayang kita biarkan mereka di sini" Ujar Hoshi sambil tertawa dengan nada mengejek..

Kini hanya tinggal Wonwoo yang kini —berpura-pura— membaca buku bersama Mingyu yang tengah tersenyum sambil menatap Wonwoo...

"Ish.. Dasar pasangan sipit gila" Gumam Wonwoo...

Mingyu lalu berjalan dan duduk di samping Wonwoo, "Bagaimana jika kita seperti mereka sungguhan, hm? Maksudku.. Menjadi sepasang kekasih? Bukan ide buruk juga sepertinya"

***

Malamnya...

Wonwoo tengah menonton televisi sambil memakan keripik kentang yang ada di pangkuannya...

"Berhenti makan cemilan, Wonu. Nanti kau akan kenyang sebelum makan malam di mulai"

Terdengar teriakan Seulgi dari arah dapur, sementara Wonwoo mencebik sambil mendumel menyalahkan Seulgi yang pulang terlambat hingga dirinya kelaparan seperti sekarang...

"Salahkan dirimu sendiri, aku sudah sangat lapar sejak tadi tapi kau malah pulang terlambat" Ujar Wonwoo...

"Jangan salahkan aku, siapa yang tahu jika jalanan akan macet parah hari ini!" Ujar Seulgi sambil menuangkan bumbu sup kimchi di masakannya...

Wonwoo berdecak, lalu kembali fokus pada tontonannya. Namun saluran berganti menjadi sekilas berita...

"Penculikan dan pembunuhan yang terjadi hari ini di sebuah apartemen membuahkan hasil dan titik terang, polisi setempat berhasil membekuk pelaku yang tak lain adalah teman kencan korban"

"Jaman sekarang orang-orang sangat menakutkan, pembunuhan dimana-mana ckck" Ujar Seulgi yang berdiri dengan masih menggunakan celemek memasak berwarna biru laut...

"Pelaku mengaku terpaksa membunuh pacarnya sendiri karena korban akan meneruskan pendidikan di luar negeri. Pelaku sendiri ternyata seorang Mono dan si korban adalah Probe dari si pelaku, motif lain—"

Wonwoo hanya terpaku menatap layar televisi yang telah berubah menjadi hitam, Seulgi langsung mematikan saluran televisi tersebut...

"Won"

"Apa semenakutkan itu menjadi seorang Mono, kak?"

Seulgi mendesah pelan lalu melepas celemek miliknya dan duduk di samping Wonwoo..

"Dengar, tak semua Mono seperti itu. Mereka hanya terpaksa dengan keadaan, Wonwoo"

Wonwoo mengerjapkan matanya lalu menatap kearah sang kakak...

Apa.. Aku juga akan seperti mereka? Melakukan hal yang sama pada Mingyu nantinya? Pikir Wonwoo...

***

Sebenarnya mau ganti kalimat di bagian beritanya, cumam gak tahu jarus bikin beritanya kayak gimana lagi, wkkw..

Semoga suka, typo banyak maafkan ya...

Wkwk..

Komen dan Votenya Jangan Lupa Ya...

Makasih...

❤️❤️❤️

Color Rush 1✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang