17

3.7K 290 31
                                    

Setelah semua yang dilakukan nya selesai ia menarik selimut guna menutupi tubuh itu, mengelus sekilas pipi yang memerah itu dan berjalan keluar menuju kamarnya sendiri, merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata.




17



Jarum pendek jam sudah menunjuk angka 9 cukup siang untuk memulai hari. Renjun pemuda itu baru saja terbangun dari tidurnya, beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk mulai membersihkan diri. Tak butuh waktu lama ia telah siap dengan pakaian kasual nya.

Kini ia berkutat di dapur tampak tengah membuat sandwich, ia membuat empat potong. Menaruh masing-masing dua di setiap piring dan menuang susu kedua gelas. Renjun duduk di kursi meja makan dengan sepiring sandwich dan segelas susu memakannya hingga tandas.

Setelah semua urusan makannya selesai ia kembali kelantai atas dengan membawa nampan berisi segelas susu dan satu piring berisi sandwich. Membuka pintu sebuah kamar dengan hati-hati dan masuk kedalamnya. Tampak Jaemin masih terbaring di ranjang dengan posisi sama seperti semalam.

"Hei bangun" Renjun membangunkan Jaemin dengan menggoyang-goyangkan bahu nya, namun tak ada respon sedikitpun dari Jaemin.

"Hei! Aku bilang bangun!!" Renjun mulai tersulut emosi ia mengguncang tubuh Jaemin lebih kuat.

"Apa kau tuli aku menyuruhmu bangun bodoh!!!" Renjun berteriak di depan muka Jaemin yang masih menutup matanya.

"Kenapa kau tidak mau bangun?" Manik mata Renjun tampak bergetar, ia gusar lantas Jaemin tak kunjung membuka matanya.

"Tidak mungkin kau mati kan?" Renjun dengan cepat mencoba mengecek denyut nadi Jaemin, tak puas dengan itu Renjun menempelkan sebelah telinga nya ke dada Jaemin untuk merasakan detak jantungnya.

"Huufft...ternyata kau masih hidup" Renjun meluruh kelantai dengan helaan napas lega.

"Jangan mati" dengan suara lirih Renjun berucap sambil menggenggam sebelah tangan Jaemin.

"Aku tidak mau kehilangan adikku lagi" air mata itu menetes tanpa permisi, mengalir turun begitu saja.

"Aku tidak mau sendiri lagi" suara lirih masih terdengar sendu.

"Jadi kau harus bangun!" Nada suara itu berubah menjadi datar dengan nada tinggi di ujung kalimat.

Renjun menarik tangan Jaemin hingga membuat posisi Jaemin setengah duduk. Tubuh lemas yang tak sadarkan diri itu tak dapat menolak perlakuan yang terbilang kasar itu.

"Kau harus makan dan minum agar tidak mati" Renjun menyandarkan tubuh lemas Jaemin di tumpukan bantal menjaga posisi nya agar tetap setah terduduk.

Sebelah tangan Renjun menekan kedua sisi pipi Jaemin hingga bibirnya terbuka, sedangkan sebelah tangan nya meraih gelas susu dan meminumkannya dengan paksa pada Jaemin. Susu yang diminumkan oleh Renjun tumpah kemana-mana hingga membuat baju yang digunakan Jaemin basah.

"Aku yakin kau tidak bisa makan, minum susu saja kurasa sudah cukup" Renjun mengelap sekitar mulut Jaemin yang ke tumpahan susu menggunakan tisu.

"Kurasa kau masih demam, kau perlu minum obat" meraih sebutir pil dan gelas berisi air putih yang sudah ia letakan di meja nakas semalam, dengan cara yang sama Renjun meminumkan pil juga air putih itu.

🍌~NANA~🍌 [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang