"Kita akan menyelidiki mereka berdua" final Jaehyun, setelah lama terdiam dan berfikir.
"Aku akan membantu sebisa ku" Haechan tiba-tiba menyahut.
"Baiklah"
14
"Kau harus segera pergi dari sini" Guanlin pergi menemui Renjun saat ini.
"Aku tahu" Renjun hanya menjawab dengan acuh.
"Jangan terlalu menyepelekan hal ini, kau tau aku juga terlibat, aku tidak mau tertangkap dan masuk penjara" Guanlin mulai kesal dengan Renjun yang seperti tidak menghiraukan apa yang dia katakan.
Sedangkan Renjun hanya mendengarkan ocehan Guanlin sembari mengambil satu batang rokok dan menyulutnya. Ia sudah memiliki rencana untuk apa yang ia lakukan kedepannya.
"Kau mendengarkan ku tidak?!!!" Guanlin semakin emosi.
"Iyaa.. aku mendengarkan mu, aku sudah memiliki rencana dan kau akan melakukan apa?" Kini berganti Renjun yang bertanya.
"Jelas aku akan pergi juga dari sini, dan aku butuh uang" Guanlin ikut menyulut rokok.
Renjun hanya tersenyum sinis disela kedua belah bibirnya yang mengapit filter rokok, menyedotnya nya dalam dan menghembuskan asap nya sebelum berkata.
"Kau butuh berapa?, Akan ku kirimkan" Renjun berkata dengan ringan.
"5 juta won cukup" Guanlin juga membalasnya dengan ringan.
Renjun sudah menggenggam ponselnya siap mengirim nominal uang yang diminta, setelahnya tanda terkirim terpampang dilayar ponselnya, tak lama ponsel Guanlin berbunyi menandakan sebuah notifikasi masuk.
"Ok, urusan kita selesai sampai disini. Terserah kau mau apakan dia nantinya itu bukan urusan ku lagi. Jangan bawa-bawa aku bila kau tertangkap nanti" Guanlin beranjak pergi setelah menghabiskan sebatang rokok dan membuang puntungnya ke asbak yang ada dimeja.
"Hei! Itu berlaku juga untukmu!" Sebelum Guanlin menghilang dibalik pintu, Renjun meneriakinya terlebih dahulu.
Guanlin tak membalas hanya meneruskan langkahnya tanpa menoleh sedikitpun, merasa tak peduli. Renjun pun tak mempermasalahkan nya.
Setelah kepergian Guanlin, Renjun menyamankan duduknya di sofa juga menyandarkan punggungnya yang lelah. Beralih mengambil ponselnya, mendial beberapa nomor dan menekan icon panggilan. Terdengar nada sambung dari sebrang.
"Halo?"
"Kirimkan aku uang"
"Berapa?"
"Terserah sebanyak yang kau bisa"
"Baiklah"
"Satu lagi, aku akan pakai helikopter milikmu"
"Yaa...terserah kau saja mau apa, aku sedang sibuk!"
Sambungan telepon terputus. Renjun menelepon ayah nya tadi, yah memang terkesan tidak sopan dari bahasa yang di gunakan, mau bagaimana lagi itulah hubungan ayah dan anak versi Renjun. Mereka pun tak memiliki hubungan yang dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍌~NANA~🍌 [NOMIN]
FanfictionJaemin hanya murid baru yang bersekolah di Neo Senior High School-NSHS-. saat acara penerimaan siswa baru ia bertemu dengan seorang Sunbae yang menyebalkan menurutnya. Warnning⛔: Cerita ini mengandung unsur YAOI, BXB, NOMIN SHIPPER. sooo~ DON'T LIKE...