7

7.1K 693 17
                                    

Dalam hati Jeno Sundah mengumpat semua umpatan yang ia ketahui untuk sang adik tercinta. Sedangkan Jisung dalam hati ia tertawa jahat melihat ekspresi kakak nya.


7


Saat ini Jaemin masih berada di rumah Jeno, mereka sungguh-sungguh tidak jadi pergi jalan-jalan, Jaemin keburu tersangkut oleh Jisung, bahkan sedari tadi Jaemin selalu bersama Jisung, menempel dan mengikuti Jisung kemanapun dia pergi.

Dan Jeno sekarang masih kesal dengan sang adik, ia telah menetapkan sang adik menjadi rival nya untuk mendapatkan perhatian Jaemin.

Hari hampir menunjukan pukul 6 sore, dan Jaemin belum pulang dari rumah Jeno. Bahkan sekarang Jaemin sedang tidur di kamar Jisung. Awalnya Jaemin tak berniat untuk tertidur, hanya saja saat dirinya dan Jisung sedang menonton film di kamar Jisung ia merasa mengantuk dan tertidur dengan memeluk Jisung.

Awalnya memang Jaemin tidur dengan memeluk Jisung tapi sekarang Jisung sudah berganti dengan sebuah bantal guling untuk Jaemin peluk.

Jisung sendiri lah yang telah menggantinya, ia hanya merasa haus ingin minum jadi dia meninggal kan Jaemin sendiri di kamarnya. Setelah memastikan Jaemin tertidur nyaman dengan guling barunya juga telah terselimuti dengan benar pula, Jisung baru benar-benar melangkah keluar kamar.

Bermain bersama Jaemin berjam-jam membuat Jisung nyaman dan perhatian pada Jaemin. Memang Jisung seperti Jeno, ia tak mudah akrab dengan orang lain, tetapi dengan Jaemin entah kenapa terasa berbeda.

Sifat Jaemin yang mudah akrab dan kekanakan membuat siapa saja nyaman berada di dekatnya, begitu pula dengan Lee bersaudara tersebut.

Meski Jaemin lebih tua dari Jisung, tapi karena sifat Jaemin yang kekanakan, Jisung terlihat seperti seorang Hyung bagi Jaemin. Jisung tak masalah, justru ia merasa senang, dan dia memiliki sifat dewasa bukan kekanakan.

Saat Jisung melewati ruang santai, ia melihat Hyung nya sedang menonton televisi,tetapi dengan pandangan kosong dan aura yang gelap.

"Hyung apa kau tak jadi pergi mengantar barang teman mu itu?" Tanya Jisung.

"Tidak!" Jawab Jeno dengan singkat, tegas, penuh dengan tekanan.

"Kau kenapa Hyung?" Tanya Jisung heran, berjalan duduk di sofa single dekat Hyung nya, huft! Ia jadi mengurungkan niat nya untuk mengambil minum di dapur tadi, ia lebih tertarik dengan kondisi Hyung nya ini.

"Dimana Jaemin?" Jeno bertanya dengan tajam, membuat Jisung bingung.

"Eh?! Dia sedang tidur. Ada apa?"

"Tidak ada"

Setelah mengatakan nya Jeno langsung pergi begitu saja, Jisung di buat tambah bingung dengan sang kakak.

"Ah! Apa jangan-jangan ia marah karena tak jadi pergi dengan Nana Hyung, dan apa juga karena Nana Hyung lebih memilih ku dari pada Jeno Hyung?. Ah aku bisa memanfaatkan situasi ini untuk membuat Jeno Hyung kesal, jarang-jarang kan aku bisa mengerjai Hyung membosankan ku itu khekhe~" Jisung terkekeh jahat, huh! Mungkin akan sangat menyenangkan.


.
..
...
....
.....
....
...
..
.

Ting...Tong

Bel rumah Jeno berbunyi, seorang pelayan perempuan rumah Jeno membukakan pintu.

🍌~NANA~🍌 [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang