18

2.3K 185 15
                                    

"Aku pamit dulu" Jeno beranjak berdiri dan berjalan menuju pintu untuk keluar.

"Yeah hati-hati" Jeno membalasnya dengan anggukan kepala, setelahnya ia benar-benar meninggalkan ruang kerja milik Jaehyun itu.





18




Butuh tiga hari lamanya untuk mengurus semua perizinan, baik perizinan penangkapan maupun perizinan memasuki kawasan pribadi. Kini semua orang yang akan ikut dalam 'penjemputan' Jaemin ini sudah berkumpul, diantaranya ada Jaehyun, Kun, Jeno, Haechan, Jisung dan Chenle. Chenle bertugas untuk menenangkan Renjun bila nanti ada sebuah kejadian tak di inginkan. Chenle? ah Jisung berhasil menghubungi Chenle dua hari yang lalu dan menceritakan beberapa yang ia tahu. Jaehyun juga mengikut sertakan empat orang anggota untuk mengamankan lokasi.

Di sana juga terdapat orangtua Jaemin, Junkai dan Jackson namun mereka tidak iku serta, Jackson hanya yang memberikan titik koordinat yang lebih tepat pada pihak kepolisian agar memudahkan mereka.

"Baiklah kita akan melakukan perjalan yang lumayan panjang jadi kalian bersiap-siap lah, paling lambat kita sampai di sana sore hari" instruksi Jaehyun, yang mana ia menjadi pemimpin pada kasus ini, semua tanggung jawab ada padanya jika terjadi sesuatu nanti.

Setelah menempuh beberapa jam lamanya menggunakan kendaraan darat kini mereka telah sampai dibibir pantai yang mana nantinya mereka akan keseberang pulau menggunakan Speedboat berkapasitas delapan orang. Mereka akan menempuh waktu kurang lebih satu jam untuk bisa sampai ke pulau sebrang.

Dua Speedboat itu melaju kencang ditengah lautan, Speedboat pertama berisikan Jaehyun yang mengendari, Jeno, Jisung, Chenle dan Haechan, sedangkan Speedboat yang kedua berisikan Kun sebagai yang mengendari dan tiga anggota kepolisian yang lain.

Mereka berhenti lumayan jauh dari posisi villa berada, meminimalisir untuk penghuni di villa mengetahui kedatangan mereka. Berjalan mengendap mendekati villa. Mereka menyebar menjalankan sesuai rencana, Jeno, Jisung, dan Chenle bertugas mengetuk pintu layaknya bertamu, Haechan ikut dengan Jaehyun mengawasi dibelakang mereka, sedangkan yang lain menyebar mengepung villa.

Jeno mulai mengetuk pintu besar villa milik keluarga Renjun itu, tak lama pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya dengan kemoceng ditangan nya.

"Anda mencari siapa?" Tanya wanita itu.

"Kami teman Renjun, Ingin berkunjung. Kami sudah menghubungi dia sebelumnya" jawab Jeno sesuai rencana.

"Oh benarkah?!, Kalau begitu silahkan masuk" ucap wanita itu dengan raut wajah keterkejutannya.

"Terimakasih"

Mereka bertiga masuk duduk disofa menunggu kedatangan Renjun. Tak lama Renjun datang menuruni tangga dengan ekspresi datar miliknya.

"Aku tak ingat mengundang seseorang kemari" Renjun berucap sinis dengan pandangan mata tajam.

"Gege!" Chenle berteriak bahagia saat melihat keberadaan Renjun.

"Kau..siapa?" Renjun berpura-pura bingung saat netra nya menangkap paras pemuda yang sudah lama tidak ia pandang dan tidak ia ketahui secara pasti keberadaan nya. Pemuda yang dulu meninggalkan nya dalam kesendirian, meninggalkan nya dalam kesunyian dan kesuraman yang ia rasakan. Pergi jauh mencari kebahagian nya sendiri dan melupakannya.

"Gege.. ini aku Chenle adikmu, kau tak mengingatku?" Mata Chenle telah memerah dan berkaca-kaca.

"Adikku sudah lama mati, saat dia pergi meninggalkan ku sendiri" Renjun mengatakan itu tanpa melihat Chenle yang telah meneteskan air mata.

🍌~NANA~🍌 [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang