1

25.9K 1.8K 82
                                    

Hari ini adalah hari dimana penerimaan peserta Didik baru. Begitu juga di NSHS –Neo Senior High School– sekolah ini adalah salah satu sekolah ternama di Seoul Korea.

Sama hal nya dengan peserta didik baru yang lain nya, Jaemin datang ke sekolah baru nya lebih awal karena upacara penerimaan peserta didik baru, begitu juga dengan para OSIS yang disibuk kan dengan jalan nya acara nanti dan pengenalan lingkungan sekolah pada murid baru.

"Baiklah upacara pembukaan ajaran baru ini saya tutup, dan untuk kalian peserta didik baru setelah ini kalian akan didampingi dengan para Sunbae OSIS kalian. Sekian terima kasih!" Ucap kepala sekolah. Lalu kepala sekolah meninggal kan podium dan di ikuti oleh para guru yang lain.

Diganti kan oleh seseorang namja yang naik ke atas podium, seperti nya ia ketua OSIS?.

"Baiklah semua! Karena masih belum ada pembagian kelas maka pengenalan lingkungan sekolah ini akan di bagi beberapa kelompok dan akan di dampingi oleh dua anggota OSIS yang akan mengenalkan lingkungan sekolah dan mengawasi kalian. Jadi jangan ada satupun yang tidak mengikuti sesi ini! Atau tidak kalian akan mendapat hukuman di hari pertama kalian masuk sekolah ini!!" Ucap ketua OSIS penuh ancaman.

Setelah ketua OSIS turun dari podium, para anggota OSIS lain nya segera membentuk kan kelompok. Jaemin berada di kelompok paling akhir, jadi ia menunggu sedikit lama untuk giliran kelompok nya.

Setelah giliran kelompok nya mulai berjalan Jaemin juga mulai berjalan, posisi barisan Jaemin berada di tengah.

Sunbae yang berada di depan menjelaskan nama-nama bagian ruangan maupun luar ruangan seiring dengan langkah mereka yang semakin menjauh dari aula tempat upacara tadi.

Jaemin mendengarkan nya dengan seksama, dia juga melihat dengan teliti tempat-tempat yang di tunjukan Sunbae nya itu berusaha untuk mengingat nya.

Tak beberapa lama ia merasa ingin pergi ke toilet ia ingin buang air kecil.
"Aku ingin ke toilet" monolog nya.
Tanpa sadar Jaemin menghentikan langkah nya sehingga ia berada di baris paling belakang bahkan sudah ketinggal an.

"Dimana letak toilet nya yah?" monolog nya lagi.

Tiba-tiba dari belakang ada seseorang namja yang menepuk bahu nya. Jaemin terlonjak kaget dan dengan refleks ia menoleh ke belakang.

"Aaaaaa.... Sunbae kau mengagetkan ku!!!" Teriak nya, sambil memukul lengan Sunbae nya. "Aww!" Adu sang korban pemukulan itu.

"Kau berani memukul Sunbae mu sendiri??" Ucap namja itu. Oh dia salah satu anggota OSIS. Jeno.

"Mian... Lagi pula Sunbae mengagetkan kan ku saja!" Kesal Jaemin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Sudahlah kau mau kemana? Kau mau bolos ya? Atau jangan-jangan kau mau kabur dari sesi kegiatan ini? Hmmm? Ayo cepat katakan!"

"Aduh! Sunbae aku tidak ingin kabur atau bolos atau apalah itu, aku hanya ingin ke toilet saja!" Kesal Jaemin yang di tuduh macam-macam.

"Sudah jangan alasan! Cepat kembali ke barisamu!" Ucap Jeno tak mau tau.

"Astaga! Sunbae aku hanya ingin ke toilet, aku hanya ingin buang air kecil, hanya ingin pipis(?)"

"Tidak! Kau hanya alasan" cuek Jeno.

"Sunbaeeee!!!" Teriak Jaemin.

"Kau berani berteriak pada Sunbae mu?!!!!?" Bentak Jeno sambil mendelikan mata nya. Hal itu membuat Jaemin ciut, seketika ia menunduk takut, sambil meremat-remat tangan nya yang berkeringat dan jadi tambah berkeringat lagi karena rasa takut.

Tak berapa lama bahu sempit itu bergetar, dan terdengar suara isakan lirih yang di tahan. Jaemin sangat sensitif pada bentakan, bahkan ketika di rumah ia tak pernah di bentak. Pernah saat itu Jaemin di bentak oleh Haechan kakak nya, hanya karena ia menumpahkan minuman ke atas kertas hasil laporan Haechan yang harus di kumpulkan ke dosen nya besok. Dan esok nya ia demam, setelah kejadian itu Jaemin tidak pernah di bentak oleh keluarga nya.

"Hiks mi..mian a..ku hiks hanya ingin ke toilet hiks" Isak Jaemin.

Jeno yang melihat Jaemin menangis jadi kelabakan sendiri. Ia tak pernah di hadapkan dengan seseorang yang sedang menangis, bahkan Jisung, adik nya sendiri.

"Aa..ah! Mian aku tak bermaksud membentak mu" ucap Jeno dengan gugup.

"Kau...hiks…jahat Sunbae!" Balas Jaemin tanpa menatap Jeno.

Tiba-tiba Jaemin merosot kebawah dengan kedua lutut ditekuk di depan dada dan menyembunyikan wajah nya di antara lutut dan dada nya sendiri.

Jeno semakin di buat bingung dan kelabakan apa yang harus ia lakukan sekarang?. Memang sifat Jeno datar,dingin,cuek dan sejenis nya. Jeno juga memang tidak peduli dengan orang yang sedang menangis bahkan dengan orang sekitar nya. Tapi mengapa saat ia melihat Jaemin menangis hati kecil Jeno juga ikut terenyuh dibuat nya.

"Jangan menangis kumohon" mohon Jeno. Eeehhh... Siapa ini apa itu Jeno yang sedang memohon atau orang lain. Hell Jeno tidak pernah memohon pada siapapun selama hidup nya ini, tapi lihat apa ini? Jeno memohon kepada orang yang tidak ia kenal, parah nya ia baru melihat nya beberapa menit lalu.

Jaemin tidak mendengar kan, ia terus menangis terisak. Tiba-tiba Jaemin merasakan ada sepasang lengan kokoh berotot yang merengkuh tubuh mungil nya, apa itu Sunbae nya?.

Hah!!! Apa benar itu Jeno?. Seorang Lee Jeno memeluk seseorang, apa dunia sudah berubah?. Sungguh Jeno juga bingung dengan diri nya sendiri.

Jeno mengelus punggung sempit itu dengan halus dan lembut sambil mengucapkan kata maaf berulang kali.

Setelah menunggu beberapa saat, tangis Jaemin reda, Jaemin mengangkat kepala nya menatap Jeno, dengan pipi merona dan hidung yang memerah serta mata sembabnya.

"Aku ingin ke toilet, boleh kan?" Kata Jaemin dengan suara serak nya, degan nada yang sedikit takut.

Jeno hanya mengangguk dengan wajah lega nya, karena berhasil membuat Jaemin berhenti menangis.

"Baiklah ayo aku antar kau tak tau letak toilet nya kan?"

Jaemin hanya mengangguk, mereka bangkit berdiri dari posisi duduk-jongkok nya, lalu Jeno menuntun Jaemin menuju kearah toilet, saat diperjalanan tak ada yang bersuara satupun hingga Jeno yang memulai  pembicaraan terlebih dahulu.

"Siapa nama mu?" Tanya Jeno.

"Nana" jawab Jaemin singkat.

"Ha?" Tanya Jeno bingung.

"Ah maksudku Jaemin. Na Jaemin Sunbae salam kenal, nama Sunbae?" Jawab Jaemin sedikit gugup karena telah menyebut dirinya dengan nama Nana, nama panggilan nya.

"Nama ku Jeno, Lee Jeno"balas Jeno.
"Ah kita sudah sampai kau masuklah aku akan menunggu di luar" lanjut Jeno.

Baru saja Jaemin menutup pintu toilet, ponsel Jeno bergetar menandakan ada panggilan masuk.
Jeno segera mengangkat panggilan itu.

"Hallo"

"Oi... Lee Jeno kau dimana saja? Apa kau tau? anggota kelompok ini ada yang kurang, sedangkan kita semua sudah berkumpul di aula!!!" Sungut sang penelepon.

"Kau berisik Hyun" balas Jeno pada sang penelepon, Hyunjin.

"Kau ini!!"

"Sudahlah kau tak perlu khawatir ia bersamaku"

"Hah?! Bagaimana bisa?"

"Sudahlah cerita nya panjang"

"Kau harus jela---"

Pip!!

Jeno mematikan sambungan telepon nya sepihak, persetan dengan Hyunjin yang akan mencak-mencak tak jelas.

Ceklek!

Suara pintu yang dibuka, munculah Jaemin yang keluar dari dalam toilet. Jeno kembali memasukan smartphone nya kedalam saku celana nya, Jeno menoleh ke arah Jaemin.

"Ayo! Kita harus kembali ke aula segera!" Kata Jeno dan langsung menarik tangan Jaemin untuk menuju aula.












































TBC

Gak mau minta apa-apa cukup baca aja gak apa, dan terus ikutin update tan nya.

Kalo mau Vomen  yah gak apa, malah terimakasih lho.

SEKIAN

🍌~NANA~🍌 [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang