20 (&)

2.7K 141 4
                                    

Hidung dan mata Jaemin sudah nampak memerah bibirnya pun ikut melengkung kebawah menandakan sebentar lagi tangisan itu akan pecah.

"Orang yang sangat dekat dengan Hyung itu kau Nana" diakhiri dengan eyesmile kesukaan Jaemin.

"Huh?!"



20





"Aaaa.... Jeno Hyung kau membuatku malu" Jaemin menutup wajahnya dengan kedua tangan, merasa malu saat diperlakukan begitu lembut oleh Jeno. Jeno menatap matanya begitu dalam, Jaemin tak mau semakin terlena sebisa mungkin untuk menghindari tatapan mata Jeno.

"Hahaha...lucunya" Jeno menangkup gemas pipi chubby Jaemin.

"Hyuungg tangan mu kotor!" Ah! iya tangan Jeno kotor bekas makan ayam, dia belum mencuci tangannya dan kini ia gunakan untuk menangkup kedua pipi Jaemin. Tangan Jaemin kotor juga sebenarnya bahkan bekas mayonaise kini tercoret di dahinya dengan bekas minyak ayam dimana-mana. Jeno meledakkan tawanya saat melihat wajah kacau milik Jaemin.

"Ayo cuci tangan dulu, nanti tunggu disini lagi yah Hyung mau ambil tisu basah di mobil" Jaemin hanya mengangguk saja.

Yah Jeno selalu menyediakan tisu basah di mobilnya karena Jaemin yang selalu ceroboh saat memakan apapun baik milk shake, permen, coklat, yang paling parah es krim. Dilap menggunakan tisu kering biasa malah sobekan tisu yang menempel di pipi Jaemin jadinya Jeno berinisiatif menggantinya dengan tisu basah anti septic.

Saat Jeno kembali ia melihat Jaemin yang duduk anteng ditempatnya semula dengan pandangan fokus pada ponsel miliknya yang sengaja ia tinggal tadi. Jaemin memainkan game offline memasak yang memang Jeno sengaja instal di ponselnya, terakhir Jaemin bermain game online miliknya menghabiskan uang hampir satu juta won dikartu kredit yang tersambung. Saat itu Jeno hanya bisa tersenyum pasrah melihat wajah polos Jaemin yang masih terus menekan tombol buy di game.

"Sudah bersih tangannya?" Jeno bertanya seraya menarik satu lembar tisu basah.

"Bersih!" Jaemin menunjukan kedua telapak tangannya.

"Pakai sabun?" Jeno mendapat anggukan sebagai jawaban.

"Lihat sini dulu wajahnya" setelah Jaemin menoleh Jeno langsung saja membersihkan wajah Jaemin yang penuh minyak ayam dan beberapa noda mayonaise itu hingga bersih.

"Mau disini dulu atau langsung pulang?" Jeno kembali bertanya.

"Disini dulu ayamnya belum turun" Jaemin menjawab sambil menepuk-nepuk perut babi miliknya, ah maksudnya perut baby miliknya.

Jeno hanya terkekeh mendengar kata-kata Jaemin yang aneh menurutnya. Jaemin nya memang unik tapi Jeno suka, sangat suka bahkan. Hmmmmmm.......

Jeno kini tengah membersihkan meja dan beberapa sampah bekas mereka makan. Restoran ayam ini menggunakan konsep self servis dimana pelanggan harus membersihkan bekas mereka makan sendiri jika tidak akan mendapat denda.

"Hyung Nana main ini yah?" Jaemin menunjukan logo game online milik Jeno hal itu sukses membuat Jeno memelotot kan mata sipitnya terkejut dan refleks berteriak.

"Jangan!!"

"Jagan berteriak Nana tidak suka!" Jaemin mengerucutkan bibirnya, ia melempar ponsel mahal milik Jeno dan Jeno dengan sigapnya menangkap ponselnya yang melayang sebelum jatuh kelantai dan terbelah.

"Nana siapa yang mengajarimu melempar barang huh?!" Jeno berucap tegas dan itu sukses membuat Jaemin mengkerut merasa bersalah. Jeno bukanya takut ponselnya rusak tidak, ia hanya tidak suka Jaemin berprilaku nakal seperti itu. Jeno cukup keras sebenarnya menyangkut hal-hal yang menurutnya tidak benar, apalagi bila ada seseorang membantah perkataannya.

🍌~NANA~🍌 [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang