"Kau benar Hyung, bahkan aku pun tak berani untuk membayangkan nya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
—————————————————
Di sebuah kamar yang tampak remang dengan cahaya yang minim, tampak seorang pemuda tengah menagis di pojok kamar miliknya dengan bersandar di lemari kayu besar miliknya. Dia meringkuk memeluk lutut nya dengan sesekali menggigit punggung tangan nya untuk merendam suara isakan yang ia keluarkan.Sebenarnya percuma, meskipun ia menagis dengan keras pun tak akan ada yang mendengar suara tangisan nya. Di rumah besar yang ia tinggali saat ini kosong tak ada seorang pun, para maid sudah pulang saat sore hari menjelang.
"Hiks... Hiks... Aku.. hanya ingin... Kalian memperhatikan... Ku... Hiks... Tolong jangan... Hiks... abaikan... Hiks... Aku"
Racauan itu terdengar sangat menyayat hati, bila ada seseorang yang mendengarnya, namun sayang racauan pemuda itu hanya lewat bagaikan angin. Tak lama ia tertidur dengan posisi yang masih seperti semula.
_____________________________________8
Hari ini adalah hari Senin, dimana hari yang paling di benci oleh semua orang, selain hari tersibuk bagi mereka yang berkerja, hari Senin juga hari yang paling menyebalkan bagi para siswa yang bersekolah. Upacara bendera yang dilakukan setiap Senin pagi itu lah yang membuat mereka malas, sudah berdiri lama mendengarkan amanat kepala sekolah yang tak ada ujung nya itu, tema yang dibahas juga hanya itu-itu saja.
Sama hal nya dengan sekolah lain, sekolah Neo pun sama, namun yang membuat nya sedikit berbeda adalah tempat penyelenggaraan upacara yang tak seperti biasanya. Biasanya upacara akan di selenggarakan di aula ataupun lapangan indoor, tapi kali ini upacara akan di laksanakan di lapangan outdoor sekolah yang mana itu membuat semua siswa berdecak kesal, hei! Bagaimana tidak saat ini cuaca sedang terik-teriknya, dimana siang akan lebih panjang dari malam.
Saat Jaemin mengetahui bahwa upacara kali ini di lapangan outdoor, ia langsung merasa cemas, bagaimana kalau dia nantinya tidak kuat atau bahkan pingsan saat upacara baru dimulai, ia sungguh gelisah akan hal ini.
"Ada apa dengan mu Nana kau tampak gelisah?" Karry bertanya dengan heran, pasalnya Jaemin tampak gelisah sedari ada nya pengumuman bila upacara di lapangan outdoor.
"Eh!... Tak apa" bohong!, Jamin adalah pembohong yang buruk, sangat! buruk. Dan Karry tak ingin memperpanjang ini, ia membiarkan Jaemin dengan kegelisahan nya, tetapi ia masih tetap mengawasi pemuda Na itu.
Bel pertanda masuk berbunyi, dan Jaemin sukses dibuat tambah gelisah akan hal itu. Respon yang di tunjukkan Jaemin tak luput dari pandangan Karry, entah kenapa Karry merasa aneh dengan Jaemin, apa yang membuat Jaemin tak nyaman?, Karry masih memikirkan penyebab kegelisahan Jaemin, karna tak biasanya remaja ceria itu sangat terlihat murung.
Dan semua siswa Neo telah berbaris rapi di lapangan untuk akan segera melaksanakan upacara bendera yang membosankan –menurut mereka–. Begitu pula dengan Jaemin cs, mereka telah berbaris rapi di bagian barisan kelas mereka. Seungmin dan Jihoon berada di barisan paling depan sedangkan Jaemin dan Karry berada di barisan nomor empat dari depan, jadi mereka terpisah sedikit jauh dan tak memungkin kan untuk mereka mengobrol satu sama lain saat upacara nanti.
Awalnya upacara berjalan dengan lancar, hingga sampai Jaemin mulai sedikit terhuyung dari berdirinya dan kulit tubuh nya sudah sangat memerah bahkan kuku-kuku jadi nya sudah berubah warna menjadi keungu, sedari tadi juga Karry sudah menatap khawatir Jaemin dan berulang kali menyuruh Jaemin untuk pergi ke UKS, tetapi Jaemin bersikukuh untuk mengikuti upacara hingga selesai, alasan nya karna ia namja yang kuat kata Eomma nya, juga ia tak ingin tampak lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍌~NANA~🍌 [NOMIN]
FanfictionJaemin hanya murid baru yang bersekolah di Neo Senior High School-NSHS-. saat acara penerimaan siswa baru ia bertemu dengan seorang Sunbae yang menyebalkan menurutnya. Warnning⛔: Cerita ini mengandung unsur YAOI, BXB, NOMIN SHIPPER. sooo~ DON'T LIKE...