Bagian 3 : Keluar

20.9K 2.2K 38
                                    

Malam itu aku menyadari fakta bahwa aku masuk ke dalam tubuh Senika Chester. Senika Chester ialah sang Gadis Primadona Kekaisaran di dalam novel Bloody Roses. Ia merupakan sosok bunga yang dicintai oleh semua orang. Orang-orang beranggapan bahwa hidupnya bahagia dengan banyaknya cinta. Sayangnya tidak, mereka tidak tahu persis tentang apa yang dirasakannya.

Novel Bloody Roses sendiri butuh dua chapter lagi agar sampai ke endingnya. Meski masih belum tamat, aku sudah menulis plot terakhir yang akan menjadi takdir bagi Senika. Di babak akhir, Senika akan bunuh diri seminggu sebelum melangsungkan pernikahannya. Tragedi itu membuat Kaisar Luke, Sang Calon Pengantin, merasa bersalah sedalam-dalamnya. Ia terpukul dengan trauma berat meskipun dirinya baru saja naik takhta.

Masuk akal?

Tidak, aku tahu. Secara logis, tidak ada penjelasan pasti mengapa aku bisa masuk menjadi tokoh utama wanita di dalam novel. Aku pun masih menganggap bahwa ini gila dan semua merupakan halusinasi belaka.

Apa yang terjadi padaku?

Bagaimana ini bisa terjadi?

Bagaimana dengan pekerjaanku? Novelku?

Seingatku, peristiwa terakhir yang terasa nyata kala aku didorong oleh pria asing dari atap gedung lantai 5. Petang itu ialah momen dimana aku mati sebagai Arsy Berliana. Masih terbayang jelas sosoknya yang tanpa ekspresi menatapku, seraya menggenggam benda logam yang berkilau.

Apa aku memang sudah mati?

Benarkah jiwaku masuk ke dalam tubuh Senika?

Bagaimana bisa dunia novel ini ada?

Dan kemana perginya jiwa Senika yang asli?

Ah, semakin kupikirkan semakin memusingkan. Mau bagaimanapun, aku tidak menemukan satupun jawaban atas semua pertanyaanku. Yang jelas, jiwaku merasuk ke dalam tubuh Senika ketika dia koma selama empat tahun lamanya. Momen kemarin merupakan salah satu kejadian saat Senika baru siuman. Kini, usianya sudah terhitung 13 tahun.

Dunia yang kudatangi adalah dunia dengan dimensi berbeda. Ini adalah dunia novel berlatarbelakang kekaisaran yang mirip dengan peradaban Eropa abad pertengahan. Kini, sudah hampir satu abad lamanya sejak kekaisaran itu berdiri.

***

"Fuhh."

Sudah lima hari lamanya aku makan, tidur, dan rebahan di kamar yang sama. Tentu saja, keadaan di luar nalar ini masih belum bisa kuterima. Namun, aku telah menerima bagian yang membuatku nyaman, yaitu istirahat.

Sudah sekian lamanya aku tidak bersantai. Di kehidupan lalu, aku terus bekerja sampai kurang tidur. Tempat ini benar-benar pas untuk beristirahat. Pelayanannya sangat memuaskan. Aku bisa mendapatkan apa saja yang kumau, asalkan itu ada.

Dari yang kutahu, kediaman mewah yang sedang kutinggali memang benar milik keluarga Duke Chester. Lelaki yang menjengukku tempo hari adalah Duke Orwen Chester. Lalu gadis kecil yang mengaku sebagai kakak kembarku adalah Serena Chester. Keduanya diceritakan sebagai keluargaku.

Selama lima hari ini, aku mengurung diri dari semua orang. Selain pelayan yang membawakan makanan dan dokter yang memeriksa kondisiku, tidak ada lagi yang bisa masuk ke dalam kamarku. Itu adalah permintaanku pada Duke Chester. Aku hanya belum siap beradaptasi dengan mereka.

"Hah, aku harus keluar."

Bosan juga apabila terus terisolasi di dalam mansion. Aku juga ingin melihat-lihat pemandangan. Barangkali kalau keluar, aku bisa mendapatkan jawaban di jalan.

I Don't Want The Male Lead's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang