BAB 19 ❤✨

113 29 9
                                    


                                               🎼
               
                   ••• Bersama Kita Kuat - D'MASIV •••

                                                🎼



                                                🎼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudahlah jangan uji dia lagi. Kau sudah tahu bahwa dia kuat jadi tolong jangan uji dia lagi. Untuk saat ini tolong tabahkan hatinya.

                           ••• Abhimanyu •••
 






♡_03 Agustus 2021 _♡





••• Happy Reading •••

Keesokan harinya Abhi mengabari Prabu, Mahes, Rani, dan Lakshmi. Mereka sangat bahagia mendengarnya dan langsung mengunjungi rumah Abhi dan Yara. Mereka membawakan banyak makanan 4 sehat 5 sempurna agar Yara dan jabang bayi tumbuh sehat.

"Sebenarnya aku sudah tahu Yara hamil. Namun Yara tidak ingin aku memberitahukannya pada Abhi. Yara ingin dia sendiri yang mengatakannya," ujar Rani.

"Saat aku datang Yara tidak mengatakan apa pun padaku karena saat itu dia sedang mual-mual dikamar mandi. Aku membujuk istriku yang keras kepala ini ke rumah sakit. Dan akhirnya dokterlah yang memberitahu istriku tengah hamil."

"Kau tidak marah padaku?" tanya Yara.

"Tentu saja tidak. Kenapa aku harus marah. Dan mom juga gak usah khawatir aku tahu Yara ingin memberiku kejutan tapi malah dokter yang memberiku kejutan," ucap Abhi yang sengaja membuat Yara cemburu.

Yara menatap tajam Abhi, "Kenapa kau menatapku seperti itu? Bukan kah benar, bu dokter cantik itu yang memberitahu istriku hamil. Apa itu salah?"

Yara mendengus kesal, "Yayaya cantik karena dia perempuan," ucapnya sambil tersenyum dan kembali memasang muka datar.

"Sudahlah putriku dia hanya menggodamu saja. Jangan seperti itu pada suamimu," ucap Lakshmi.

Yara kembali mendengus kesal, "Kok malah ngebelain dia sih. Mah."

Rani terkekeh, "Maklum lagi hamil jadi sensitif gampang marah."

"Sensitif mah udah jadi sifatnya Yara. Mom," ujar Abhi sambil tertawa.

"Udahlah kamu juga posesif. Sama kaya sensitif dideketin lawan jenis kecuali anggota keluarga pasti ngamuk," ucap Yara.

"Memang kalian mempunyai sifat yang tidak berbeda jauh tapi saling melengkapi satu sama lain. Kalian sama-sama tidak ingin apa yang sudah dimiliki oleh kalian jatuh ke tangan orang lain. Sampai kalian harus melawan takdir. Bahkan takdir pun menyerah melawan kalian," ucap Mahes.

"Papah ini bisa aja," ucap Yara memeluk ayah tercintanya.

"Melawan takdir itu tidak mudah tapi kalian berdua berhasil menaklukannya. Kalian hebat. Kalian luar biasa. Papa bangga sama putri ayah dan menantuku ini," Mahes kembali berkata.

Positif 2  || Tamat ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang