DILARANG KERAS UNTUK MEMPLAGIAT CERITA INI ! ! KALO PLAGIAT ANDA TIDAK KREATIF! 😌
Plagiasi alias plagiat adalah orang-orang yang kurang halu!
Dia sudah menyentuh jantung dan hatiku. Rasanya sulit jika mengikhlaskannya apalagi melupakannya. Itu sepe...
CERITA INI TIDAK MENYANGKUT DENGAN KEHIDUPAN ASLI DARI CAST TOKOH! Sayang banget halu nya gak kesampaian jadi diceritain aja disini biar gak stress. Pencegahan masuk ke rumah sakit jiwa.
Sehat-sehat ya readerku... Terapkan 5 M :
• Memakai masker medis. Kalo bisa masker medisnya double.
• Mencuci tangan dengan sabun yang mengandung antiseptik bukan mengandung merkuri. Jika tidak cuci tangan dengan hand sanitizer setelah memegang apapun.
• Menjaga jarak 1 meter. Cukup corona saja yang menciptakan jarak di antara kita orang yang lain mah jangan. Upss... Hehe.
• Menjalani pola hidup sehat. Minum vitamin untuk menjaga kekebalan tubuh.
• Mencintai yang mencintaimu. Misalnya dirimu sendiri. Karena siapa lagi yang benar-benar mencintaimu dengan tulus selain dirimu sendiri.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••• ❤✨ •••
♡_03 Agustus 2021 _♡
••• Happy Reading •••
Matahari pagi telah datang. Abhi terbangun dan memandangi wajah Yara yang masih tertidur pulas. Ia membenarkan rambut yang menghalangi wajahnya dan memindahkan rambut itu ke belakang telinganya.
Abhi mengucapkan selamat pagi dan memeluk erat istrinya itu, "Selamat pagi..."
"Selamat pagi..."
Drrrt... Drrrt...
"Siapa yang telpon?" tanya Abhi.
Yara mengambil ponselnya, "Ibu Rusali."
Kemudian Yara mengangkatnya, "Hallo. Bu?"
"Kamu ada dirumah? Sebelum ibu ke tempat kerja pengen banget ketemu sama kamu."
"Oh iya boleh bu tentu saja. Aku tunggu ya. Bu."
"Kalo gitu sudah dulu ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Sambungan terputus.
Abhi memeluk dari samping Yara yang tengah bersandar di ranjang dan kembali tertidur.
Yara berdecak. "Kok tidur lagi sih."
"Ngantuk ih."
"Awas aku mau mandi. Ibu mau ke sini. Cepet bangun gak," ucap Yara sambil mencubit pipi Abhi. Namun cubitan itu tidak terasa bagi Abhi.
