BAB 07 ❤✨

113 28 13
                                    


                                                 🎼
               
                     ••• Kaun Tujhe - Palak Muchhal •••

                                                 🎼

CERITA INI TIDAK MENYANGKUT DENGAN KEHIDUPAN ASLI DARI CAST TOKOH! Sayang banget halu nya gak kesampaian jadi diceritain aja disini biar gak stress. Pencegahan masuk ke rumah sakit jiwa.

Sehat-sehat ya readerku...
Terapkan 5 M :

• Memakai masker medis. Kalo bisa masker medisnya double.

• Mencuci tangan dengan sabun yang mengandung antiseptik bukan mengandung merkuri. Jika tidak cuci tangan dengan hand sanitizer setelah memegang apapun.

• Menjaga jarak 1 meter. Cukup corona saja yang menciptakan jarak di antara kita orang yang lain mah jangan. Upss... Hehe.

• Menjalani pola hidup sehat. Minum vitamin untuk menjaga kekebalan tubuh.

• Mencintai yang mencintaimu. Misalnya dirimu sendiri.  Karena siapa lagi yang benar-benar mencintaimu dengan tulus selain dirimu sendiri.

                                                  •••

Dengan menjaga jarak darimu itu bukan solusi yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan menjaga jarak darimu itu bukan solusi yang baik. Semakin aku berusaha menjauh darimu maka kau akan semakin dekat denganku.

                                       ••• Ayyara •••









••• Happy Reading •••

Setelah mereka sarapan bersama Abhi pun mengantar Yara ke kantornya.

"Thanks," ucap Yara.

Abhi memegang tangan Yara dan mengecup punggung tangannya. "Semoga harimu menyenangkan."

Yara berdecak dan menjauhkan tangannya dari Abhi.

"Ih apaan si. Udah punya bini diem gak usah kegatelan," ucapnya dengan muka datar.

Saat Yara akan membuka pintu mobil tangan Abhi menghalangi tangan Yara yang akan membuka pintu mobilnya.

Wajah Abhi dan Yara sangat dekat beberapa saat mereka saling bertatapan lalu Abhi mendekatkan wajahnya ke samping wajah Yara dan membisikan sesuatu pada Yara.

"Siapa yang menyuruhku untuk menikahinya? Kamu. Aku hanya ingin menikah denganmu. Aku hanya ingin kau lah yang menjadi istriku. Bukan dia. Aku tidak mencintainya. Aku hanya mencintaimu. Ngomong-ngomong kalung bulan dariku masih kau pakai. Hari ini kau semakin mempesona."

Setelah membisikan sebuah kalimat yang lumayan panjang ia mencium kening Yara. Hati Yara berdesir bahkan air matanya pun ingin mengalir membasahi pipinya. Namun ia mencoba untuk menahannya.

Positif 2  || Tamat ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang