BAB 09 ❤✨

110 30 10
                                    

                                              🎼

                          ••• Drama - Armada •••

                                             🎼

CERITA INI TIDAK MENYANGKUT DENGAN KEHIDUPAN ASLI DARI CAST TOKOH! Sayang banget halu nya gak kesampaian jadi diceritain aja disini biar gak stress. Pencegahan masuk ke rumah sakit jiwa.

Sehat-sehat ya readerku...
Terapkan 5 M :

• Memakai masker medis. Kalo bisa masker medisnya double.

• Mencuci tangan dengan sabun yang mengandung antiseptik bukan mengandung merkuri. Jika tidak cuci tangan dengan hand sanitizer setelah memegang apapun.

• Menjaga jarak 1 meter. Cukup corona saja yang menciptakan jarak di antara kita orang yang lain mah jangan. Upss... Hehe.

• Menjalani pola hidup sehat. Minum vitamin untuk menjaga kekebalan tubuh.

• Mencintai yang mencintaimu. Misalnya dirimu sendiri.  Karena siapa lagi yang benar-benar mencintaimu dengan tulus selain dirimu sendiri.

                                                  •••


••• Happy Reading •••

Anjali berkata, "Oke kita bahas si wanita beracun dulu persis seperti namanya. Wisteria Tanuja. Saudara Abhi apakah ada tingkah aneh yang terjadi pada wanita itu? Ehem maaf. Istrimu."

"Jangan panggil dia istri gue," dingin Abhi.

"Heh!" tegas Shalu.

Yara menatap tajam Abhi dan tentu saja Abhi tahu bahwa Yara tengah menatapnya dengan tajam yang tajamnya setajam samurai ninja hatori.

"Pernikahanku dengannya hanya formalitas. Ingat itu. Di depan orang lain oke gue suaminya. Tapi di depan kalian anggap gue belum nikah. Ngerti?" ucap Abhi sambil sedikit memukul meja.

Serentak kecuali Yara menjawab, "Ngerti."

Abhi melihat Yara diam saja dan ia kembali bertanya sambil melirik Yara, "Ngerti?"

Serempak menjawab kecuali Yara, "Ngerti."

"Yara kamu ngerti?" tanya Abhi.

"Gak."

"Harus ngerti," ujar Abhi yang menatap tajam Yara.

"Gak mau ya gak mau!" tegas Yara.

"Dasar batok kelapa! Keras!"

Yang lain hanya menyimak perdebatan antara kedua lawan jenis yang pernikahannya gatot gara-gara seorang wanita beracun yang bernama Wisteria.

"Biarin! Dari pada gampang luluh ujung-ujungnya rapuh. Pecah!" ujar Yara.

Deg

Manaf berdeham dan berkata, "Kalo mau debat nanti aja ya di ruang privat kalian."

"Gue jawab pertanyaan lu. Jel. Kemarin dia nangis gak tahu kenapa. Terus dia kaya mau ngomong sesuatu sama gue tapi pas mau gue dengerin dia ngomong apa ada teman bisnis gue yang telpon. Dan paginya gue lupa mau nanyain apa yang akan dia omongin sama gue," ujar Abhi

"Oke. Catet. Ra. Lo?" ucap Anjali pada Yara.

"Pas tadi gue mau kesini. Ada pria itu lagi dia terus mengatakan itu untuk ketiga kalinya," ujar Yara.

Reya mulai berbicara setelah sekian abad ia menyimak. "Ay. Gue punya pendapat nih."

"Nah akhirnya lu berkoar juga, Ya," ujar Anjali.

Positif 2  || Tamat ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang