18. Secret Room

6 1 0
                                    

Ketika Alea berjalan menuju parkiran mencari Rayyan ia tidak mendapati tubuh laki-laki itu padahal siswa-siswi yang lain sudah meninggalkan sekolah sedari tadi, begitupun dengan Zoe yang masih belum Alea ceritakan hal yang tadi ia alami bersama Amara.

"Al," panggil seseorang membuat Alea membalikkan badannya.

Seorang pria yang bersandar di motor yang baru saja di modifikasi dengan tangan yang dia taruh di saku celana. "Kalandra," balas Alea menghampiri Kalandra.

"Pas gue pulang dari rumah sakit kok nggak kesana?"

"Kan gue sekolah, An." Kalandra menganggukkan kepalanya, dia mencoba mengerti.

Alea memperhatikan beberapa bagian tubuh Kalandra yang sebelumnya luka membuat pria ini menyeritkan keningnya lalu terkekeh, "Gue udah sembuh, Al."

"Bener?"

"Iya beneran, lo mau pulang kan? Ayo gue antar," ujar Kalandra.

Alea diam sejenak lalu ia menolehkan kepalanya ke belakang dan ke sisi kanan kirinya, mencari keberadaan Rayyan. "Kenapa?"

"Gue punya janji, An."

"Janji apa?" tanya Kalandra membuat Alea bingung karena Rayyan tidak memberitahunya apa yang Alea harus lakukan atau mereka akan pergi kemana.

"Mau ngerjain tugas bareng Rayyan." Itulah satu-satunya alasan yang masuk akal bagi Alea, setelah mendengar itu Kalandra mengangguk lalu beranjak menaiki motornya.

Kalandra melambaikan tangan pada Alea begitupun Alea ia melambaikan tangan pada Kalandra sembari tersenyum manis dan berseru, "Hati-hati jangan ngebut!" Mendengar itu Kalandra membalas ucapan Alea dengan menyalahkan klaksonnya mungkin itu pertanda Kalandra mengiyakan perkataan Alea.

Lalu karena Rayyan belum kelihatan juga pesan yang Alea kirim kepadanya pun tidak dibalas jadi Alea masuk lagi ke dalam sekolah karena tidak mungkin Rayyan sudah pulang karena motornya masih ada di parkiran. Dan benar saja Alea melihat Rayyan dikantin sedang berkutik dengan laptopnya, "Lo ngapain disini?" tanya Alea duduk di kursi kosong yang ada dihadapan Rayyan.

"Kok lo disini?" tanya Rayyan.

"Yang ada gue yang nanya lo ngapain disini? Tadi lo nyuruh gue bikin janji sama lo," ucap Alea.

"Gue kira lo ingkar janji," balas Rayyan membuat Alea menyeritkan keningnya bingung, bagaimana mungkin laki-laki ini berkata kalau Alea akan ingkar janji padahal dia sendiri yang malah pergi ke kantin daripada menemui Alea.

"Ingkar janji maksud lo?"

Rayyan mengangguk, "Gue kira tadi lo pergi balik sama Kalandra."

Alea menghembuskan nafasnya kasar, "Gue sekarang berdiri disini berarti gue tolak ajakan Kalandra untuk balik bareng demi tepatin janji yang lo buat untuk gue."

"Janji yang gue buat untuk lo?" Alea mengangguk begitupun dengan Rayyan dia menutup laptopnya lalu bangkit.

Rayyan malah pergi meninggalkan Alea membuat ia harus mengejar serta mensejajarkan langkahnya pada laki-laki ini. "Ini jadi gak sih?! Kalo nggak gue mau balik," dumal Alea.

"Iya jadi ini gue jalan ke arah parkiran!" balas Rayyan.

Sesampainya di parkiran Rayyyan menyalahkan motornya lalu menyuruh Alea untuk naik. Di perjalanan entah menuju mana Alea hanya diam menikmati udara yang menyentuh kulitnya. Rayyan pun begitu, dia diam saja mengemudikan motornya. "Kita mau kemana sih?" tanya Alea akhirnya membuka suara.

"Ketempat yang nantinya lo gak boleh kasih tau ke siapa-siapa," balas Rayyan.

"Tempat apa?"

MATH VS ARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang