1.

1K 99 13
                                    

Hujan malam ini menemani kesendirian lelaki berambut pirang yang tertidur diatas sofa ruang tamu, dengan televisi yang masih menyala. Menunggu kedatangan seseorang yang selalu menjaga dan melindunginya dari kerasnya hidup.

Fenly membuka kedua matanya perlahan ketika mendengar suara motor yang masuk kedalam garasi rumah. Dengan rasa kantuk dan mata yang enggan terbuka lebar, ia berjalan kearah pintu utama untuk membukakan pintu.

" Lho? Belum tidur? "

" Aku tadi khawatir kenapa ka Shandy belum pulang jam segini "

Sosok yang dipanggil Shandy itu hanya tersenyum dan menggeleng kecil. Kemudian melepas sepatunya dan menyimpannya di rak sepatu dekat tangga.

" Tadi sempet neduh dirumah Gilang dulu " balas Shandy dan hanya mendapatkan anggukan paham dari sang adik.

" Lo dah makan kan? " Tanya nya

" Udah. Sorry ya ka aku makan duluan, laper banget tadi " balas Fenly.

" Ga masalah Fen. Mending sekarang lo tidur, besok jadwal lo piket kan? "

" Iya. Kalo gitu aku tidur duluan. Malam ka Shandy " ujar Fenly dengan lirih namun masih bisa didengar oleh Shandy. Kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Shandy tersenyum kemudian masuk kedalam kamarnya yang berada tak jauh dari ruang tamu untuk mengganti pakaian nya yang sedikit basah akibat terguyur hujan. Kemudian ia kembali lagi kedapur untuk memakan masakan buatan sang adik.

☘️

Fenly keluar dari dalam kamarnya dan berjalan menuruni tangga menuju dapur. Niatnya ia ingin memasak makanan untuk sarapan, namun urung ketika melihat sang kakak dengan lihainya memotong motong bawang dan bergerak kesana sini didapur.

" Tumben jam segini ka Shandy udah bangun? " Tanya Fenly sekaligus meledek sang kakak. Ia mengambil gelas yang berada didalam lemari dapur lalu menuangkan air putih kedalamnya.

" Yeu, tiap hari juga gue bangun pagi. Tapi tidur lagi " balas Shandy dengan terkekeh. Fenly hanya menggeleng kemudian membantu sang kakak menyiapkan sarapan.

" Hari ini gue ada kelas pagi. Lo berangkat bareng gue aja " ujar Shandy ditengah tengah kegiatan makanya.

" Gausah kak, aku bisa naik bis atau angkot "

" Ga ada penolakan Fen, itung itung aja sekalian ngehemat duit jajan lo. " balas Shandy. Fenly akhirnya mengangguk pasrah, kemudian segera menghabiskan sarapannya agar sang kakak tak terlambat karna harus mengantarnya terlebih dahulu, meskipun arah mereka sama.

Setelah sampai didepan sekolah, Fenly segera turun dari atas motor matic berwarna merah milik kakaknya itu, kemudian melepaskan helm yang berada di kepalanya dan menyerahkannya pada Shandy.

" Nanti malem gue pulang telat, lo jangan nungguin gue. Kalo ngantuk tidur aja " ujar Shandy setelah mengambil helm yang diberikan Fenly.

" Iya ka. Sore ini juga aku rencananya ada kerja kelompok dirumah Zweitson. "

" Yang penting lo ngabarin gue, dan jangan sampe telat makan. Ntar maag lo kambuh lagi "

" Iyaaa. Udah ah, aku masuk dulu ya ka! Hati hati dijalan " ujar Fenly kemudian berjalan memasuki sekolah sambil melambaikan tangannya kearah Shandy.

Shandy menggelengkan kepalanya pelan, kemudian mulai menstater kembali motor miliknya dan menancap gas menuju kampus.

☘️

Best Brother | SELESAI |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang