Ini cerita tentang kakak yang melindungi dan menjaga sang adik dari kerasnya kehidupan.
Shandy menyayangi Fenly melebihi apapun. Begitupun sebaliknya. Ia tak mau sang adik merasa kesepian dan sedih karna kedua orangtuanya yang meninggalkan mereka b...
Memakirkan motor miliknya ditempat parkiran yang sudah di sediakan, lalu melepaskan pengait helm dikepalanya, pria kurus berbadan tinggi dengan rambut gondrong yang berwarna hitam kecoklatan mulai melangkahkan kakinya memasuki cafe.
Shandy berjalan kearah ruang ganti setelah berpapasan dengan Farhan sang senior sekaligus pemilik cafe ini. Ia mengganti pakaian nya dengan seragam khas cafe itu. Lalu berjalan keluar untuk segera melaksanakan pekerjaannya.
Siang ini sebenarnya Shandy datang ke cafe tak sendirian, ada sahabatnya yaitu Gilang yang akan datang berkunjung ke cafe tempatnya bekerja. Bukan tanpa alasan ia datang kesini, ia dan Shandy sudah sepakat akan mengerjakan tugas kuliah disini.
" Lo mau pesen apa Lang? " Tanya Shandy.
" Es teh anget aja deh " balas Gilang
Tak!
Shandy menyentil dahi Gilang dengan kedua jarinya, " yang bener anying! Gue usir juga lo dari sini " ancam Shandy bercanda.
" Hehe. Eumm... Greentea aja deh. " Shandy mengangguk kemudian berjalan meninggalkan Gilang yang kembali fokus pada laptop didepanya.
" Shan, ntar cafe tutup lebih awal " ujar Farhan yang berada di meja kasir yang tak jauh dari tempat Shandy berdiri sekarang.
" Lho? Kenapa bang? "
" Nanti sore adek gue pengen ngerayain ultah nya disini. " Jelas Farhan dan hanya di angguki paham dari Shandy.
-
Jam sudah menunjukan pukul 15.37. Shandy mulai membersihkan meja meja cafe dan membantu teman temanya yang lain untuk menghias cafe menjadi sedikit ramai dengan balon huruf yang terpajang rapih.
Gilang masih di cafe. Melanjutkan kegiatan nya mengerjakan tugas. Sesekali juga ia akan membantu yang lainya membereskan cafe. Itu kemauan nya, padahal Farhan sudah melarangnya karna ia adalah pelanggan.
" Bentar lagi Adek gue dateng. " Ujar Farhan memberitahu.
" Kalo gitu gue balik ya bang. Fenly sendirian dirumah " ujar Shandy hendak berjalan kearah ruang ganti.
" Eitss... Lo tetep disini Shan. Adek gue tadi pagi bilang katanya lo di undang. Fenly lo ajak kesini aja " ujar Farhan sambil menarik lengan baju Shandy. Shandy mengangguk kemudian berjalan kearah Gilang yang masih fokus pada laptopnya.
" Lang, tolong telfonin Adek gue dong, suruh dia dateng kesini. Gue mau ganti baju dulu. " Ujarnya kemudian melangkahkan kakinya kearah ruangan ganti.
Sekitar 20 menit menunggu, akhirnya sang tamu yang di tunggu tunggu datang bersama satu orang temanya disampingnya. Fajri. Lelaki bertubuh ideal dengan senyum nya yang manis hingga menampilkan gigi kelinci nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" happy birthday my little brother! " Ujar Farhan menyambut sang adik dengan pelukannya.
" Thanks banghan! " Balas Fajri. Kini pandanganya beralih menatap orang orang disekitarnya. Alis nya terangkat kebingungan ketika melihat satu orang yang tak ia kenal di sebelah Shandy.