19

282 53 10
                                    

Sorry for typo and Enjoy!!

Minggu siang ini, keadaan dirumah cukup ramai karna suara dari game yang dimainkan oleh Gilang dan Shandy, juga suara televisi yang menampilkan acara gosip.

" Fen, kamu tadi malem patah hati ya? " tanya Zweitson tiba tiba.

Fenly yang sedang meminum Milo dinginya hampir tersedak mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut sahabatnya itu. Samar samar ia mendengar suara tawa yang ditahan dari mulut Gilang dan Shandy.

" Kata siapa Son? "

" Pas kamu lagi mandi, ka Shan sama Ka Gilang cerita ke aku. Patah hati kenapa Fen? " jelas Zweitson.

Sebelum menjawab pertanyaan Zweitson, Fenly melirik kesal kearah Shandy dan Gilang yang hanya dibalas dengan cengiran tak berdosa.

" ga papa kok Son, "

Zweitson hanya mengangguk paham kemudian tanganya terulur mengambil sebungkus ciki lalu membukanya.

" Perkembangan kamu sama Laura gimana Fen? "

Kini giliran Shandy yang hampir tersedak minumannya ketika mendengar pertanyaan Zweitson yang menurutnya terlalu polos. Bagaimana bisa Zweitson tidak ngeh jika Fenly yang patah hati itu karna Laura? cewek satu satu nya yang sedang didekati oleh Fenly.

Fenly melirik tajam kearah Shandy, sedangkan Gilang hanya terkekeh kecil sambil menggeleng gelengan kepalanya.

" Son, seriusan lo nanya begitu ke Fenly? " tanya Gilang tak lupa dengan kekehan ringanya.

" hah? emang kenapa kak? aku bener kan? Fenly lagi nyoba deketin Laura terus- "

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, kedua bola mata Zweitson melebar ketika menyadari suatu hal yang sedari tadi menjadi alasan mengapa Shandy hampir tersedak Minumannya.

" Fen?!!! Jangan bilang kalo kamu patah hati karna Laura?! "

Shandy dan Gilang tertawa terbahak bahak mendengar pertanyaan Zweitson dan melihat muka Fenly yang ditekuk kesal.

" Iya son, " jawab Fenly lirih namun masih bisa didengar oleh Zweitson.

" Duh! kok bisa sih?!! kok kamu ga cerita cerita ke aku?! ayo cerita sekarang, kepo nih aku! "

" ck, iya iyaaaa "

Mau tak mau akhirnya Fenly menceritakan semuanya dari awal hingga akhir pada Zweitson. Zweitson yang mendengar cerita Fenly ikut merasa sedih, karna biar bagaimanapun Laura ada First Love sahabatnya itu.

" Sabar ya Fen, nanti suatu saat kamu bakalan nemu seseorang yang cocok buat kamu kok! Udah ya jangan sedih sedih lagi, "

" iya son, makasih, "

Shandy dan Gilang saling berpandangan kemudian terkekeh gemas. Pertemanan bocah SMA macam apa ini? mereka berdua bahkan terlihat seperti bukan bocah SMA melainkan anak SD yang badanya tidak seperti bocah. Bagi Shandy dan Gilang, persahabatan Fenly dan Zweitson itu terlalu menggemaskan.

" lo berdua ga ada niatan buat ngerubah cara ngobrol kalian gitu? " tanya Shandy

" maksudnya? "

" ya.. kayak gue sama Gilang gitu, kalo ngobrol pake nya lo-gue, bukan aku-kamu. " kata Shandy pelan.

" Engga ah, aku sama Zweitson udah terbiasa begini, kalo pake lo-gue aneh banget. iya ga son? " tanya Fenly dan jelas saja diangguki antusias oleh Zweitson.

" iya deh serah lu bedua, bocah" kata Gilang dan disambut gelak tawa dari Shandy juga dengusan malas dari Zweitson dan Fenly.

" Nanti malem makan di luar yok! gue traktir dah! " ajak Shandy tiba tiba.

Best Brother | SELESAI |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang