Ini cerita tentang kakak yang melindungi dan menjaga sang adik dari kerasnya kehidupan.
Shandy menyayangi Fenly melebihi apapun. Begitupun sebaliknya. Ia tak mau sang adik merasa kesepian dan sedih karna kedua orangtuanya yang meninggalkan mereka b...
Shandy melajukan motor matic kesayangannya menuju toko roti yang tak jauh dari kampusnya. Sebenarnya jarak antara kampus Shandy dengan toko roti itu kira kira hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk sampai disana dengan berjalan kaki. Namun, bukan Shandy namanya jika ia tidak merasa malas hanya untuk berjalan kaki.
Shandy memakirkan motornya ditempat yang sudah disediakan. Berjalan memasuki toko roti kemudian menyusuri rak rak dan meja yang terisi dengan roti roti yang sangat menggiurkan.
Ngomong ngomong, alasan mengapa Shandy mampir kesini adalah, karna tadi pagi, Fenly berangkat dengan terburu buru dan mengatakan padanya bahwa hari ini ia tak membuat sarapan. Jadilah mau tak mau ia harus membeli sesuatu untuk mengganjal perutnya setelah menahan lapar sedari pagi saat ia berangkat ke kampus.
" Duh, gue lupa roti kesukaan Fenly yang mana, "
Shandy mengeluarkan ponsel miliknya dari dalam saku celana, kemudian membuka roomchat nya dengan Fenly.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shandy kembali memasukan ponselnya kedalam saku celana miliknya kemudian mencari roti coklat untuk Fenly. Setelah dirasa sudah mendapatkan apa yang ia ingin, Shandy bergegas berjalan kearah kasir untuk membayar.
" Ma, Pa, aku pengen bolu yang itu buat ulang tahun ku nanti, "
Shandy menengok kearah sumber suara. Disampingnya, seorang anak laki laki kecil merengek pada kedua orang tuanya sambil menunjuk bolu ulangtahun bertema sepak bola.
" Iya sayang, nanti kita beli ya... " balas sang ayah.
Shandy menghela nafas kemudian tersenyum miris. Melihat momen itu, ia jadi teringat saat kecil dulu. saat dirinya baru berusia tiga tahun dan Fenly yang baru berusia setahun. Saat itu tepat hari ulang tahun Shandy yang ke tiga tahun, ia masih ingat betul, meminta papa dan mamanya untuk membelikannya bolu bergambar Spiderman yang ia lihat di toko roti.
" ada yang lain mas? " suara seorang kasir membuyarkan lamunannya.
" E-eh, udah ga ada mbak, ini aja. " Shandy memberikan keranjang berisi roti roti yang ia ambil tadi, kemudian mengeluarkan dompet milikya untuk mengambil selembar uang berwarna biru.
" jadi totalnya dua puluh enam ribu... "
Setelah mengambil uang kembaliannya, Shandy segera keluar dari toko roti dan pulang dengan motor maticnya.
☘️
Fenly melangkahkan kakinya memasuki pekarangan rumah. Ia mengernyit bingung ketika melihat Shandy yang sedang berada di teras rumah dengan laptop yang berada didepan nya juga ditemani secangkir minuman dingin disebelahnya.
" tumben ka Shan nugas diluar kamar? " tanya Fenly.
" ga tau, lagi pengen aja ngerjain diluar " balas Shandy tanpa mengalihkan atensinya dari laptop didepanya.