13.

418 67 3
                                    

Fenly menghentikan langkahnya ketika suara seseorang memanggil namanya. Ia menolehkan kepalanya kebelakang dan mendapati pacar sang kakak yang sedang mengatur nafasnya yang tersengal senggal.

" Bisa ngobrol sebentar?, " kata Nindy setelah nafasnya sudah kembali teratur.

Fenly diam beberapa saat. Matanya menelisik segala arah. mencari keberadaan Zweitson, namun tak ada. Akhirnya ia menghela nafas pasrah dan mengangguk.

Sedangkan disisi lain, Shandy dan kedua temanya mencegah Zweitson dan menariknya agar melihat Fenly dan Nindy mengobrol dari jauh.

-

Keduanya kini berada disalah satu bangku yang terletak dibawah pohon besar yang menutupi keduanya dari sinar matahari.

" Mau ngobrol apa kak? " tanya Fenly memulai pembicaraan. Sejujurnya ia sangat canggung. apalagi mengingat tadi saat dikantin ia bersikap kurang sopan padanya.

" eum.. sebelumya aku mau minta maaf dulu sama kamu. Shandy, Gilang sama Angga udah cerita sama aku tentang kamu yang marah sama Shandy. Jujur, aku bener bener ga ada maksud buat bikin Shandy jadi berubah. Aku aja bahkan kaget pas Shandy bilang kalo dia belum ngasih tau perihal ini sama kamu... "

" Aku bener bener ngerasa ga enak sama kamu. Selama di kelas tadi, aku bahkan ga bisa fokus karna rasa bersalah. Bener deh Fen, aku pengen banget ketemu sama kamu dan ngobrol banyak. Shandy selalu cerita tentang kamu yang cerewet, galak, dan lain lain... "

" Aku beneran sayang sama kakak kamu, aku ga ada niatan ngambil dia dari kamu dan aku janji bakalan buat Shandy kayak dulu lagi. Ga ada kata cuek dan bohong sama kamu. aku janji bakal ngerawat dan ngejaga dia... So, let me be with your brother, Fen?" ujar Nindy.

Fenly menundukan kepalanya mendengar ucapan Nindy.

" Aku percaya ka Nindy ga akan ngerebut ka Shan dari aku, dan aku juga percaya kalo kak Nin bisa ngejaga dia... But, aku ga percaya kalo ka Shandy bisa kayak dulu lagi. i mean, sekarang ka Shan udah punya seseorang yang harus dia jaga selain aku. Ga mungkin kan, Ka Shandy bakal ngebiarin kak Nindy?... "

Keduanya terdiam, sama sama memikirkan ucapan masing masing. Fenly yang masih ragu dengan ucapan Nindy, dan keputusann dirinya sendiri. Juga Nindy yang sedang mencerna ucapan Fenly.

Fenly benar, Shandy pasti tak akan sama lagi seperti dulu. Ia makin merasa bersalah sekarang. Nindy menghela nafas pasrah, kemudian hendak mengatakan sesuatu, sebelum ucapan Fenly membuatnya tersenyum.

" tapi aku percaya perasaan ka Nindy dan ka Shandy. Aku juga percaya, kalo ka Shandy ga akan ninggalin aku, ya... walaupun nanti perhatian dia harus dibagi buat kak Nin. So, I allow you to be with my brother. "  Ujar  Fenly sambil tersenyum kearah Nindy.

" Jagain ka Shan ya! aku percaya sama kakak! " lanjutnya.

" Fen? ini kamu beneran kan? Makasih ya udah percayai Shandy ke aku! " Balas Nindy sambil terus tersenyum.

*anggep aja pas Fenly bilang dia ngizinin kak Nin sama Ka Shan, ada beksonya gitu ges, biar mendalami wkwkwkw.

Shandy, Gilang, Angga, dan juga Zweitson sama sama ikut merasa senang dan lega dengan keputusan Fenly. Shandy tersenyum mendengar ucapan Fenly, adiknya sudah dewasa sekarang!.

Ia pun berjanji dalam hati, agar tak melupakan sang Adik dan tetap berusaha sebaik mungkin untuk terus menemani sang adik disaat senang maupun susah. Ia akan tetap berada disamping Fenly.

☘️

Semenjak hari itu, keadaanya semakin membaik. Nindy menepati ucapanya pada Fenly untuk menjaga Shandy dan merawatnya. Seperti saat itu ketika Fenly sedang sibuk sibuknya dengan urusan sekolah dan Shandy yang sakit, Nindy hampir setiap saat berada dirumahnya untuk merawat Shandy.

Best Brother | SELESAI |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang