(Y/N) P.O.V (saat berumur 4 tahun)
Dingin, ini dimana? Aku membuka mataku perlahan, kemudian menemukan diriku yang mengenakan baju lusuh di tempat asing. Tampak beberapa mayat anak seumuran ku, yang tidak dikubur dan mulai membusuk disitu.
Hal itu membuatku kaget, "Hiiy! dimana aku?" pekik ku dengan nada sedikit meninggi.
"Berisik!" ucap salah suara dari pinggir. Aku menengok asal suara.
Tampak anak seumuran ku berambut pirang, dan memiliki pupil mata berwarna merah bagaikan ruby.
'Matanya.. Bersinar?' batinku secara sekilas saat melihatnya.
Kemudian dia terlihat kesal saat melihatku, "Apa kamu liat-liat?" katanya sambil mengernyitkan kening.
"Ha- ha- halo, aku (Y/N)!" kataku dengan gugup. "Apakah kau tahu kita sed-" belum sempat aku menyelesaikan perkataanku dia sudah memotong perkataanku.
"Siapa yang peduli?" jawabnya dengan nada meremehkan.
Di sisi lain karena sikapnya yang begitu sombong aku jadi kesal...
"Aku belum selesai bicara kau tahu?!" seruku dengan nada meninggi.
"Kalau tidak penting, lebih baik kita tak usah bicara" ucapnya lagi padaku.
Apa dia ini anak yang tidak pernah diajarkan sopan dan santun? "Heh! Kita ini dimana?" tanyaku langsung to the point.
*Fyi : to the point = tepat langsung ke tujuan.
"Kita ini diculik oleh penjahat bodoh!" serunya dengan nada sedikit meninggi. "Aku tak mengerti dengan dirimu yang hanya bisa tidur di saat kejadian" lanjutnya dengan nada yang mengejekku.
"Iya juga... Sepertinya kau mirip-mirip deku bodoh itu" sambungnya sambil memasang tawa yang tampak mengejek.
Deku? Siapa ya? Namun, aku menghiraukan itu... Karena aku panik, apalagi saat dia mengatakan satu kata seperti 'Penjahat'.
"Pe-penjahat?!" tanyaku dengan waspada kepadanya. Aku bisa merasakan kalau tubuhku bergetar saat mendengar hal itu, dia melihatku sekilas dan tertawa kecil "Haha iya, dasar lemah!" ejeknya padaku.
Seketika aku mengingat kejadian yang tidak ingin aku ingat. Tepat sebelum aku berada di penjara ini... Ada seorang asing yang menyekapku dengan tisu disaat ibuku sedang memilih barang yang ingin dia beli... Aku sempat memberontak dan meronta-ronta... Tetapi itu tidak berlangsung lama karena tenagaku yang masih lemah, lalu aku terbangun disini dan sempat melupakan itu semua.
Kalau saja anak ini tidak mengingatkanku, mungkin saja aku lupa dan tidak waspada lagi.
"Sudahlah, tak ada gunanya bicara denganmu!" ujarnya sambil melangkah pergi. "Hey! Kau mau kemana?" tanyaku padanya dengan takut. "Mengalahkan penjahat!" ucapnya sambil bersiap-siap. "Kau kira ini waktu untuk bermain-main?" jawabku sambil tertawa kecil.
"Berisik! Kau lihat saja sendiri!" ucapnya dengan nada sombong.
*11 tahun kemudian (Time Skipped - Y/n P.O.V)
"(Y/n)! Cepat dikit dong catok rambutnya!" seru Ibuku dari bawah dengan suaranya yang sangat keras. "Iya!" gerutuku sambil mematikan catokan. Aku memperhatikan sekali lagi penampakanku yang berada tepat di cermin."Masuk U.A atau tidak kau sama saja, (Y/n)!" perkataan ibuku itu membuatku sedikit tersentak sekaligus tersindir. "Lelet kayak kura-kura, bagaimana kau mau jadi seorang pahlawan?" sambungnya lagi sambil mengoceh dari bawah. Aku yang benar-benar kesal dan saat itu sedang kelabakan karena telat bangun, jadi kehilangan kendali atas emosiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Be My Side | Bakugou Katsuki x Reader | Revision on progress
Fanfiction[Musim 1 - Completed] Dulu aku pernah mengalami suatu keadaan yang mengerikan. Udara dingin mulai menyelimuti keadaan sekitar, lalu aku mulai menemukan diriku di dalam sel penjara sambil mengenakan baju lusuh. Tampak beberapa mayat anak, yang tidak...