Bakugou P.O.V.
Apa masalahnya sih dia sampai menanyakan hal yang seperti itu?
.
.
Sialan, aku benar-benar tak boleh berurusan dengannya... Tapi entah mengapa dia terlihat lega karena menerima jawabannya. Tch apa urusanku..? Sekarang aku harus berjuang untuk mendapatkat peringkat utama di festival olahraga, bagaimanapun gadis itu hanyalah sainganku nanti.
Setelah itu aku berlatih secara produktif untuk festival olahraga agar aku dapat menjadi nomor satu, lalu saat aku ingin pergi ke tempat latihanku seperti biasa...
Hah? Bukankah itu si gadis bodoh? Kenapa dia ada di tengah lapang begitu? Dan lagi kenapa dia malah bermeditasi seperti itu sih?! Ah sudahlah! Itu bukan urusan-
"Bakugou! Haloo~" teriaknya dari kejauhan.
(Y/n) P.O.V.
Sudah 3 hari berlalu sejak hari itu, setelah aku pulang aku kembali menemukan impianku. Karena itu aku membuat tekad yang kuat untuk mengatakan itu kepada okaa-san,//Flashback : on
"Okaa-san! Aku sudah putuskan! Kalau aku akan menekuni jurusan Pahlawan!" ucapku dengan tegas pada Okaa-san. "Hah?" ucap keluargaku yang ada di sana secara bersamaan. Saa itu kami sedang makan bersama, dan di saat itu juga aku berpikir untuk mengungkapkannya secara tegas.
"Walau emang keberadaanku ini memang sedikit terancam tapi aku percaya jika aku berusaha dan belajar... Aku pasti bisa! Dan juga mimpiku kan... Membahagiakan semua orang! Karena itu, aku akan berusaha!" sambungku dengan semangat dan antusias kepada okaa-san.
//Flashback : off
//Side P.O.V.
(Y/n) Okaa-san P.O.V.
Hari itu seperti biasa aku dan keluargaku duduk di meja makan. Sebenarnya aku masih penasaran dengan keadaan anakku (y/n)... Kemarin setelah dia mengatakan kalau dia ingin merefleksikan dirinya sendiri, tetapi entah mengapa dia hari ini mencoba jadi dirinya sendiri... Meskipun semalam rasanya perasaan (y/n) sama sekali tidak baik, apa jangan-jangan dia menurut lagi dengan keputusanku?
Itulah mengapa aku merasa khawatir padanya, jika dia terus terpengaruh oleh orang lain... Bagaimana dia bisa menghadapi dunia ini? Kemudian entah mengapa (y/n) daritadi curi-curi pandang padaku... Sepertinya dia emang ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia belum bisa mengatakannnya. "Okaa-san!" aku menengok ke arah (y/n) yang mengajakku bicara.
"Kenapa (y/n)?" tanyaku padanya. "Okaa-san! Aku sudah putuskan! Kalau aku akan menekuni jurusan Pahlawan!" ucap (y/n) dengan tegas padaku. (Y/n)? Apa benar dia memikirkan ini sendiri? Apa dia termakan oleh ucapan orang lain lagi?
"Walau emang keberadaanku ini memang sedikit terancam tapi aku percaya jika aku berusaha dan belajar... Aku pasti bisa! Dan juga mimpiku kan... Membahagiakan semua orang! Karena itu, aku akan berusaha!" sambungnya lagi. Ya sepertinya aku memang harus percaya dan mendukung anakku ini, bagaimanapun sekarang dia sedang dalam mas pertumbuhan.
Aku pun juga tahu bagaimana perjuangannya masuk U.A. Dia bahkan berani menghabiskan waktu 1 tahun sebelum masuk U.A. untuk terus menerus berlatih.
Walaupun sebenarnya aku sudah menduganya kalau ia tidak akan menyerah dengan mudah seperti itu, tapi sepertinya aku harus membuat kesepakatan dengannya.
"Baiklah... Tetapi berjanjilah padaku, kau akan bertanggung jawab penuh soal ini... Dan tunjukkan padaku kalau kau bisa!" balasku padanya. Anakku itu memang terlihat lemah dan tidak bisa apa-apa...
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Be My Side | Bakugou Katsuki x Reader | Revision on progress
Fanfiction[Musim 1 - Completed] Dulu aku pernah mengalami suatu keadaan yang mengerikan. Udara dingin mulai menyelimuti keadaan sekitar, lalu aku mulai menemukan diriku di dalam sel penjara sambil mengenakan baju lusuh. Tampak beberapa mayat anak, yang tidak...