3 R.d. Person P.O.V.
Tanpa berpikir lagi, Bakugou langsung pergi meninggalkan (Y/n) dan Monoma saat itu... Emosinya yang tidak stabil itu membuatnya tidak berpikir positif dan kesal dengan apa yang dia lakukan hari-hari ini. Cobalah kalian pikirkan, seorang jenius yang berambisi dan tak berperasaan itu... Bukankah itulah kenyataan yang susah untuk diterobos? Mungkin saja hal itu tidak mudah untuk (Y/n) lewati...***
"Memangnya kau mau berteman dengan seorang pembully?! Karena kalau aku dengar-dengar sih... Si Monster ledakan itu suka membully orang yang tidak punya quirk loh!"
"Kalau orang yang tidak punya quirk saja dibully... Bagaimana dengan kau?"
"Aku ini peduli padamu... Lebih baik, jangan berteman dengan dia yang seorang pembully... Karena nantinya itu malah merugikan kamu... Lebih baik menghindar... Daripada Kau berteman dengannya, Hahaha!"
"Bagaimana? Apakah kau menyetujuinya atau kau masih mau berteman dengannya?" ucap Monoma sambil memasang senyum liciknya itu.
'Kenapa dia selalu mengurusi hubungan ku dengan Bakugou, sih?!' batin (Y/n) dengan kesal.
"Aku tak mengerti apa yang kau katakan... Bisakah kau mengulanginya lagi?" ucap (Y/n) sambil tersenyum ramah.
"Hah? Apa kau bercanda?" tanya Monoma kepada (Y/n). "Aku tidak bercanda" kata (Y/n) dengan senyum ramahnya itu.
Kemudian Monoma tertawa keras, "Kau ini lucu juga, apa yang harus aku lakukan padamu?" katanya pada (y/n) sambil tersenyum licik. 'Sepertinya hal ini sudah cukup untuk membuat mereka tidak saling bertaut dan bertegur sapa, bukan? Bagaimana pun... Aku ingin melihat bagaimana hubungan mereka dapat bertahan' batin Monoma sambil melihat ke arah Bakugou.
Kemudian (y/n) tersenyum, "Terimakasih atas pujianmu... Tetapi aku rasa, diriku ini tidak ada lucu-lucunya sama sekali" katanya kepada Monoma.
"Kalau kau tidak mau mengulang apa yang kau katakan, maka aku pun tidak akan mengulang apa yang jadi pilihanku ini..."
"Kumohon urusi dirimu sendiri, tentu saja aku menghargai caramu mengkhawatirkanku..."
"Tetapi aku harap, kau tidak menyebarkan yang tidak-tidak soal aku dan Bakugou ya!"
"Bagaimanapun, Bakugou itu tidak seburuk itu" ucap (Y/n) sambil tersenyum ramah. "Kalau begitu aku ijin pamit, ya" kata (Y/n) sambil melangkah pergi. Kemudian ia menghentikan langkahnya karena lupa berterimakasih, "Oh iya, terimakasih karena sudah membiarkanku tidak jatuh" kata (y/n) sambil tersenyum.
***
"Wah-wah... Sepertinya anak-anak kelas A memang busuk semua ya isinya... Bahkan si Gadis Primadona yang terkenal sebagai malaikat itu pun palsu, tapi yasudahlah itu bukan urusan-" gumamannya terpotong karena Bakugou yang kembali.
"HOI! JELASKAN! APA HUBUNGANMU ITU DENGAN SI CAHAYA PAYAH?!" protes Bakugou dengan suara kerasnya itu.
"Woah! Aku bisa melihat adanya kecemburuan disini!" ucap Monoma sambil tertawa. "BERISIK ****L!!!" protesnya lagi sambil mengernyitkan keningnya.
"Yah~ Kalau kamu? Hubunganmu dengan Gadis Primadona itu seperti apa?" hal itu membuat mata Bakugou terbelalak, hal itu membuat monoma tersenyum licik. "Aneh kan? Kalau begitu hanya si gadis primadona ya yang memiliki perasaan padamu?"
"Atau mungkin kebalikan?" Bakugou mengepalkan tangannya, "TCH- OMAE! KENAPA KAU INI SEPERTI EMAK-EMAK YANG IKUT CAMPUR HAH?! PADAHAL KAU SAMA SEKALI BUKAN EMAKKU! DENGAR YA! AKU DAN SI GADIS BODOH ITU-
GAK ADA APA-APANYA SIALAN!?! KAU KIRA AKU ADALAH SEORANG YANG MAU MEMBUANG-BUANG WAKTU UNTUK HAL YANG SEPERTI ITU?!"
"eh- kok mar-" ucapan nya dipotong lagi oleh Bakugou. "BOCAH IDIOT! KATAKAN APA HUBUNGANMU ITU DENGAN SI CAHAYA PAYAH! SAMPAI-SAMPAI KAU DAN DIA TERUS MEMBICARAKAN SOALKU?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Be My Side | Bakugou Katsuki x Reader | Revision on progress
Fanfiction[Musim 1 - Completed] Dulu aku pernah mengalami suatu keadaan yang mengerikan. Udara dingin mulai menyelimuti keadaan sekitar, lalu aku mulai menemukan diriku di dalam sel penjara sambil mengenakan baju lusuh. Tampak beberapa mayat anak, yang tidak...