SUDAH 5 Hari ini Revan tidak bertemu dengan Dara.Hidupnya seperti ada yang kurang saat dia tidak adu cekcok dengan Dara.Malam ini Revan pergi ke Mini Market dengan motor sport keluaran terbaru dan mahal tentunya,dia pergi ke Mini Market untuk membeli peralatan mandi yang sudah habis dan juga tak lupa membeli cemilan untuk mengisi kulkas nya.
Setelah keluar dari MiniMarket ia menggengam pelastik yang berisi belanjaan nya dan menaruh di motor nya lalu motornya melaju,saat melewati taman,dia mendengar tangisan perempuan yang duduk di kursi taman.Perlahan Revan turun dari motornya,dia ingin langsung pergi saja tapi dia sangat penasaran dengan perempuan yang sedang menangis pikiran nya tersebut menyangka bahwa perempuan yang duduk itu adalah hantu.Tapi dia menepis jauh-jauh pikiran tentang hantu dan lebih memilih semakin dekat dengan perempuan itu.
Revan tiba di belakang perempuan itu dan melihat perempuan itu mengambil sebuah botol obat dari tas nya dan menelan 3 butir obat,lalu botol obat itu ditaruh di samping tempat duduk.Perlahan perempuan itu memejam kan kedua matanya,seperti nya menurut Revan obat yang dimakan perempuan itu sudah bereaksi.Revandra duduk di samping perempuan itu.
"Hikss...hiks...hiks..."tangis perempuan itu.
"Obat gak bakal nyelesain masalah,"ucap Revan.
Perempuan itu mendongak kan kepalanya dan menatap Revan.
"Cih...jangan sok peduli!"ketus Dara
"Dara?!"
Dara menghapus air matanya,dan berniat pergi dari hadapan Revan, tapi Revan keburu mencengkal tangan Dara sehingga Dara kembali duduk karena tidak bisa pergi.
Dara tidak berontak saat tangan nya di cekal Revandra,dia justru memejam kan matanya lagi.Revandra lalu mengambil sebuah botol obat milik Dara dan mengamati botol obat tersebut.
"Jangan konsumsi ini lagi!"perintah Revan.
"K-kenapa?anda bukan siapa-siapa saya!jangan berhak mengatur!"ucap Dara dan merebut botol obat di genggaman Revan tapi Revan dengan sigap merebut botol itu dan memasukan ke dalam saku celana nya.
"Obat penenang itu gak baik buat kamu!stop konsumsi obat itu lagi,kamu sudah ketergantungan obat penenang itu!"
"Revandra Adama Adelard jangan ikut campur masalah pribadi saya!lagian anda bukan siapa-siapa saya ingat itu baik-baik!kembalikan botol obat itu saya sangat
membutuhkan nya!"Revan memeluk Dara dengan erat,dan mengelus rambut Dara dengan perlahan.Dara tidak bisa berontak,rasanya dia begitu tenang saat Revan memeluknya.
"Jika kamu mempunyai banyak masalah,kamu jangan lari ke obat penenang,saya bisa membantu mu lepas dari obat penenang itu."
"Saya gak butuh bantuan anda!"ucap Dara dan melepaskan pelukan Revan.
"Suatu saat kamu pasti akan membutuhkan bantuan saya,saya yakin itu."
Revan mendekat ke Dara dan mencium bibir Dara,tangan kanan nya menyentuh tengkuk leher Dara untuk memperdalam ciuman mereka.Dara tanpa sadar membalas ciuman Revan.Tangan kiri Revan menyibak sedikit rok pendek Dara dan menyentuh paha putih mulus milik Dara.Dara tetap tidak berontak meski tangan nakal Revan sudah menjamah paha nya.
"Akhhh...ahhh hen-hentikan..." ucap Dara disela desahan kecil nya.
Revan menghentikan ciumannya serta menghentikan aksi nya saat berniat membuka kancing kemeja Dara.
Dara lalu berdiri dari duduk nya memakai tas nya dan berniat untuk pulang kerumah tantenya.
"Mau saya antar?"tanya Revan.
"Tidak,terimakasih semoga kita tidak bertemu lagi"ucap Dara lalu pergi dan naik ke angkot yang sedang berhenti di pinggir taman.
"Semoga kita selalu bertemu Dara,sial bibir dan paha nya membuat Turn On, Revandra Adama Adelard akan membuat mu jatuh hati Dara,kita lihat saja nanti."ucap Revan saat Dara sudah pergi.
****
"Apa yang sudah gue lakuin?!dia ngelecehin gue,tapi gue diem aja?dan malah keenakan?!sial!sial!sial!semoga gak ketemu dia lagi,kalau ketemu bisa gawat!"ucap Dara sambil rebahan di kasur nya.
Dara menepuk jidat nya,"Astaga! Obat penenang nya ada di dia!gue gak bisa tidur tanpa obat penenang itu!"
Hingga sampai jam 9 malam Dara belum juga tertidur,matanya masih terbuka lebar lalu dia memutuskan untuk bermain ponsel nya.
Tok..tok..tok...
Dara membuka pintu kamar nya,dan Tasya langsung masuk ke kamarnya.
"Kenapa Kak Tasya?"tanya Dara.
"Di depan rumah ada yang nyariin kamu tuh,"
"Siapa kak?teman kampus aku?"
"Bukan,pacar kamu itu loh yang pas ketemu di Mal,"ucap Tasya.
"Pasti dia ikutin gue sampe rumah!sialan bikin makin runyam aja urusan nya kalau gini sih!" batin Dara.
"Kakak aku minta tolong banget ke kakak,aku gak mau ketemu dia,kakak bilang aja kalau aku udah tidur."
"Kamu marahan ya sama pacar mu itu?ganteng tau pacar kamu,CEO pula,dan kalau dilihat sih dia itu penyayang buktinya dia bawain kue brownies cokelat pas datang kesini,kamu beruntung dapetin dia tau Dar."
"Dia bukan pacar aku kak,aku gak kenal dia."balas Dara.
"Kalau gak kenal kenapa dia bisa tau nama kamu dan tempat tinggal kamu?"
"Dia stalker aku kali kak,mangkanya dia tau semua,"
"Udah deh gini aja,kalau menurut Kak Tasya kamu temuin dia aja deh,kasihan udah jauh-jauh kesini malah kamu nya gak mau ketemu,kakak balik ke kamar dulu,"pamit Tasya dan keluar dari kamar Dara.
Dara akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan Revan si CEO mesum bin nyebelin.
Dara berdiri menatap Revan yang sedang berbicara serius di ruang tamu dengan tante nya."Nah...Dara nya sudah datang,Tante pergi dulu deh ya Dar ke kebelakang,kalian ngobrol-ngobrol dulu aja ya,diminum es teh manis bikinan tante,ayo duduk disamping Revan Dar,"ucap Mira dan Dara menuruti nya karena merasa tidak enak jika tidak menuruti kemauan atau perintah dari Mira.
"Iya,tante...terimakasih minuman nya,"ucap Revan dan Mira menjawab nya hanya menganggukan kepalanya dan langsung meninggalkan ruang tamu.
"Kenapa kamu kesini?jadi ternyata kamu ngikutin saya?"tanya Dara geram.
"Maaf atas kelakuan yang saya perbuat tadi,"
Dara tidak menjawab nya,justru dia malah mengusir Revan.
"Pergi dari sini,saya gak mau ketemu lagi!kembalikan botol obat saya!"seru Dara
"Saya gak akan kembalikan botol obat penenang mu,obat itu gak baik buat kamu!gak baik jika kamu mengonsumsi obat itu!"
"Terserah!"ucap Dara lalu pergi ke kamarnya.
"Dia gadis yang keras kepala,kenapa saya bisa masuk ke dalam kehidupan nya dan malah ikut campur ke dalam hidupnya?!"ucapnya dan langsung pergi.
Dara mengintip ke ruang tamu,dan dia merasa cukup lega karena Revan sudah pergi.Lalu dia membawa gelas yang tadi diminum Revan ke dapur untuk mencuci nya.
"Revan udah pulang Dar?kok cepat amat pulang nya?"tanya Mira yang tiba-tiba datang.
"Hmm...iya soalnya udah malam,"ucap Dara berbohong.
"Oh,gitu ya?"
"Iya tante...Dara udah selesai cuci gelas,Dara ke kamar dulu ya tante"
"Iya,Dara.Tante juga mau ke kamar nih"
Dan mereka langsung menuju ke kamar masing-masing.
TBC.
Vote dan Komen dong :(
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FUTURE CEO
General FictionAdara Felinna Gempita atau dikenal dengan Dara,dia seorang gadis pendiam yang berwatak jutek tapi baik,mempunyai masa lalu yang begitu kelam dengan keluarga nya membuat nya menjadi gadis yang rapuh dan bergantung pada obat penenang. Hingga akhirnya...