"Omaigat!omaigat!omaigat!gue ada berita baru gaes!sini pada merapat,"ucap Melly dan teman karyawan kantor pun langsung mengerubungi Melly.
"Apaan sih?berita apaan?!"tanya Resha.
"Gue barusan ke ruangan Pak Revan gaes!dan saat gue baru masuk ke ruangan nya gue melihat Pak Revan kissing sama mantan sekretaris yang namanya Dara itu loh,mereka hampir making love !!!eh apa sekarang lagi making love kali ya?"
"Halah lo pasti hoax 'kan?gue gak percaya sama lo,"ucap Andri.
"Heh serius!sumpah demi tuhan!kali ini berita gue beneran!"
"Halah gak mungkin making love kali,paling cuman kissing doang,lo suka melebih-lebihkan nih,"ucap Andri.
"Aish!lo gak percaya banget deh!gue melihat tangan Pak Revan itu ngebuka kancing nya si Dara,udah pasti mereka bakalan making love !"seru Melly heboh.
"Dasar ya ternyata Dara polos-polos si penggoda bos!"celetuk karyawan lainnya.
"Iya betul,murahan banget!"
"Hmm ... permisi saya mau lewat,"ucap Dara dan seketika gerombolan karyawan pun langsung minggir.
"Bubar gaes!si jalang mau lewat,ups... maaf keceplosan,"ucap Resha tersenyum miring.
"Maksudnya?jalang?siapa?"tanya Dara bingung.
"Iya elo lah Dar!ngaku deh lo tadi habis muasin Pak Revan 'kan?! lo berhenti jadi sekretaris karena gaji sekretaris lo sedikit ya?dan karena lo kurang puas sama gaji lo,lo malah ngerayu Pak Revan dan muasin dia?sumpah ya lo itu murahan banget!"
sindir Dina."Nggak!gue gak murahan!kalian gak usah fitnah gue!"ucap Dara tidak terima.
"Halah fitnah gimana nya?si Melly lihat sendiri lo sama Pak Revan ciuman!dan udah pasti lo juga habis making love juga 'kan?!"ucap Resha mengompori.
"Cih dasar murahan!"
"Lonte dasar!"
"Polos-polos bangsat ya si Dara hahaha."
"Dia semiskin itu ya?sampe jual diri ke Pak Revan?!"
"Murahan!"
"1 jam berapa Dar? tenang gue sanggup bayar lo kok,hahaha ... "
Dara menutup telinga nya dan menangis terisak lalu berteriak,"Stop!!!gue bukan lonte!gue gak murahan!"
Dara menangis tersedu-sedu,dan tak lama datanglah Revan lalu seketika karyawan kembali ketempat duduk nya.
"Hey,kamu kenapa Dara?"tanya Revan dan menatap Dara lalu memegang kedua bahunya.
Dara menutup wajah nya dan masih menangis,Revan lalu menatap Melly dan seluruh karyawan kantornya.
Brak !
Revan menggebrak meja disamping nya membuat para karyawan nya terkejut.
"Kenapa calon istri saya nangis?! Apa kalian telah melakukan sesuatu pada calon istri saya hah?!"teriak Revan marah,kemudi
an Dara keluar dari kantor sambil mengha
pus air matanya.Brak !
Revan menggebrak meja lagi,"Kenapa pada diem hah?!kalau gak ada yang jawab gaji kalian bulan ini gak ada!"
"A-anu pak ... sebenarnyaㅡ"ucap Andri gugup.
"SEBENARNYA APA?YANG JELAS KALAU NGOMONG!"teriak Revan tidak sabaran,
emosi nya benar-benar sudah memuncak."Melly nyebarin gosip kalau Dara habis ciuman sama anda,terus pas Dara lewat Resha ngatain Dara jalang,bukan Resha doang tapi yang lain nya juga ngatain Dara,"ucap Andri.
"Berani sekali kalian ngatain calon istri saya jalang!emang kenapa sih kalau saya ciuman sama Dara?lagian itu gak ada hubungan nya sama kalian.Kenapa kalian malah ngatain Dara jalang hah?!"
"Maaf ... pak,"ucap semua karyawan kantor.
"Siapa yang ngatain calon istri saya,silah
kan kalian ke ruangan saya!"ucap Revan.****
"Hiks...hiks...hiks... ini semua gara-gara
anda!"ucap Dara terus menangis di tempat tidurnya."Maaf Dara,s-saya gak bermaksud,saya juga sudah memecat orang yang telah menghina kamu,atau kamu mau saya masukin mereka semua yang telah hina kamu ke penjara?"tanya Revan yang masih menenangkan Dara di kamar Dara.
"Gak perlu,gak usah masukin ke penjara,"
"Tolong maafkan saya ya,saya tadi khilaf maaf,"
Revan lalu memeluk Dara dan berbisik,
"Kamu konsumsi obat penenang lagi?"Dara melepaskan pelukan Revan dan menjauh dari Revan.
"Cepat kasih obat penenang kamu ke saya sini,"perintah Revan.
"Gak mau!"tolak Dara dan menyembunyikan obat penenang itu ke kantong saku kemeja yang terletak di dada kiri nya.
"Sini Dara obat nya!atau kamu mau saya ambil sendiri?"
Dara menggelengkan kepalanya.
Revan lalu mendekat ke Dara dan berhasil membuat Dara terlentang di kasur dengan posisi Revan diatasnya.Revan menatap mata Dara.Dara dengan berani dia juga menatap Revan.Tangan Revan lalu langsung saja mengambil obat penenang itu dari kantung kemeja Dara.Takut terjadi hal yang tidak diinginkan akhirnya Revan berdiri dan langsung menjauh dari Dara.
"Kembalikan obat penenang saya!!!"ucap Dara dan berdiri lalu berusaha mengambil obat yang ada di tangan Revan.
"Saya 'kan sudah bilang!jangan konsumsi ini lagi!kenapa sih kamu susah banget buat dibilangin?!"
"Obat itu sangat penting buat saya!"
"Saya kembali ke kantor,kamu jaga diri baik-baik disini!obat penenang nya saya ambil!"ucap Revan lalu keluar dari kamar Dara.
"DASAR BRENGSEK!KENAPA SIH SUKA BANGET GANGGU HIDUP SAYA?!ARGHH BANGSAT!!!"Umpat Dara yang masih bisa terdengar di telinga Revan.
Revan berbalik badan dan berjalan mendekat ke Dara,menatap manik mata Dara yang tajam dan berbisik,"Kalau kamu mengumpati saya terus,kamu akan saya kasih hukuman di ranjang tanpa ampun setelah hari pernikahan."
Dara melotot terkejut dan menganga.Revan tersenyum miring dan langsung meninggal
kannya.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FUTURE CEO
General FictionAdara Felinna Gempita atau dikenal dengan Dara,dia seorang gadis pendiam yang berwatak jutek tapi baik,mempunyai masa lalu yang begitu kelam dengan keluarga nya membuat nya menjadi gadis yang rapuh dan bergantung pada obat penenang. Hingga akhirnya...