[15] Satu Atap

63 4 0
                                        

BAGAIMANA Dara tidak kesal coba? 2 hari ini semenjak tante Mira dan Kak Tasya tidak ada dirumah,dia harus berurusan dengan Revan,lebih parah nya lagi dia satu atap.Revan selalu merecoki Dara membuat pala Dara pusing tujuh keliling.Kini Revan dan Dara sedang berada di dapur,dengan Dara yang sibuk memasak serta Revan yang terus-terusan sok membantu nya.

"Udah deh ya!anda mending duduk aja biar saya aja yang memasak!saya gak butuh bantuan anda,saya tuh risih tau!saya jadi tidak konsen saat memasak!"gerutu Dara kesal.

"Jangan kesal begitu,kamu seperti seorang istri yang memarahi suami saat tidak pulang kerumah,"ujar Revan lalu duduk di salah satu kursi yang berada di dapur.

"Idih!dasar gila!"

"Gila-gila begini juga saya bos kamu!"

"Tapi kan disini bukan kantor!jadi anda bukan bos saya!"seru Dara sambil menggoreng ayam tepung di penggorengan.

"Iya tapi kalo disini saya calon suami kamu kan?"

Dara tidak menjawab,malas meladeni Revan.Revan lalu beranjak dari duduk nya dan memeluk Dara dari belakang.

"Apa yang anda lakukan?!"ucap Dara terkejut.

"Memeluk mu,lalu kenapa?"

"Anda gak sopan!lepasin saya!saya lagi masak!"

"Baiklah..."ucap Revan yang akhirnya mengalah dan melepaskan pelukan nya.

Lalu Dara menghidangkan makanan di ruang makan.Revan langsung mengambil nasi beserta ayam tepung dan sayuran lainnya yang barusan Dara masak.Dara juga mengikutinya.

"Sepertinya saya makin tergila-gila deh dengan kamu,kamu benar-benar calon istri yang pas untuk saya,kamu sangat pintar memasak,makanan yang kamu buat benar-benar enak,"puji Revan.

"Lebay!udah lanjut makan jangan ngomong terus nanti tersedak."

"Perhatian sekali calon istri saya,nanti saat Tante Mira sudah datang kerumah ini,saya langsung melamar kamu ya?saya tidak sabar untuk memiliki kamu sebagai istri saya satu-satu nya,"ucap Revan lalu menyendokan makanan ke mulutnya.

Mendengar omongan Revan,refleks Dara tersedak."uhuk...uhuk...uhuk..."
Revan dengan sigap mengambilkan air minum untuk Dara.

"Saya yang ngomong,malah kamu yang tersedak,"ucap Revan.

Setelah minum Dara langsung berkata,"Gimana saya tidak tersedak?anda barusan bilang ingin melamar saya saat tante datang ?! anda benar-benar gila!"

"Kenapa sih kamu selalu tidak mau kalo saya ajak nikah?padahal saya,tampan,
keren,kaya,dermawan,pintar,dan pastinya
hot loh kalau di ranjang,"bisik Revan ke telinga Dara.

"Tapi saya gak minat sama anda!"

"Cuman kamu yang selalu nolak saya loh,di kantor para karyawan ciwi-ciwi pada fans sama saya,dan lebih tepat nya suka sama saya,mungkin kalo salah satu karyawan ciwi-ciwi di kantor saya lamar mereka pasti senang sekali."

"Ya,udah nikah aja sama salah satu karyawan di kantor!"ucap Dara lalu berjalan ke tempat cucian kotor untuk menaruh piring yang tadi habis di makan nya diikuti dengan Revan.

"Cemburu ya?"goda Revan.

"Nggak!"

"Jangan nyesel kalo saya nikah sama perempuan lain."

"Bodo amat!"ketus Dara.

"Jangan ketus-ketus ke saya,suatu saat nanti jika kamu menjadi istri saya jangan ketus ya,saya gak suka kalo istri saya ketus ke suami sendiri,saya lebih suka istri yang manja pada saya."

MY FUTURE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang