"Jadi,tante tau kalo Dara mengonsumsi obat penenang?"tanya Dara.
"Iya,tante tau...saat tante menaruh catokan rambut di laci kamu terdapat botol obat penenang,tante tau pasti kamu
mengonsumsi obat penenang karena terpukul dan terus membayangkan kejadian dulu bersama orang tua kamu,"ucap Mira."Aku pikir tante selama ini gak tau,aku baru tau saat tadi malam Revan memberitahu ku."
"Dara,kalo menurut tante,apa sebaik nya kamu menerima Revan saja?dia baik loh Dara,dia tipe pria yang setia dan penyayang."
"Apa tante begitu dekat dengan Revan?"
"Iya,tante rasa begitu."
"Tapi kan Dara masih kuliah tante,Dara ingin membuktikan ke orang tua Dara kalo Dara itu bisa sukses tanpa mereka disamping Dara,Dara belum siap untuk menikah."
"Dara tante hanya ingin kamu bahagia bersama Revan dan hidup bersama nya,menikah sebelum lulus kuliah apa salah nya Dara?banyak kok yang menikah saat baru awal kuliah,kamu mau kan bahagia in tante dengan menikah dengan Revan?"
"Aku minta maaf sebelum nya,tante menyuruh Dara menikah dengan Revan agar tante tidak repot-repot membayar kuliah Dara lagi ya?kalo tante berpikir Dara merepotkan tante,maka Dara akan pamit dari rumah ini,tante gak perlu repot-repot lagi untuk membiayai Dara kuliah."
"Gak seperti itu Dara,tante hanya ingin kamu bahagia dengan Revan jika kamu keberatan tante gak akan maksa kamu lagi,untuk menikah dengan Revan,tante selama ini senang dan ikhlas kok membiayai kuliah kamu,kamu tau kan kalo tante itu model,uang untuk membiayai kuliah kamu itu sih hal yang kecil."
"Lalu kenapa tante seperti ingin sekali aku menikah dengan Revan?"
"Karena Revan itu sangat dewasa dan bisa bimbing kamu lebih baik Dar,lagipula keluarganya orang yang terpandang,kamu lama kelamaan juga menyukai nya Dar."
"Tante nanti kita bicara lagi ya,aku mau ke kampus dulu,assalamualaikum..."ujar Dara lalu mencium tangan kanan Mira.
"Waalaikumsalam..."
****
"Woy!ngelamun aja!"pekik Arkan.
"Ngga kok,gue lagi gak ngelamun,"ucap Dara
"Gak ada jam pelajaran kampus lagi kan sekarang Dar?mending kita nongkrong di cafe,"ajak Arkan.
"Gak bisa,gue mau kerja bentar lagi."
"Iya deh mbak sekretaris."
"Lo kalo mau recokin gue,nanti dulu lah Ar,gue lagi pusing nih!"
"Sini cerita ke gue,siapa tau gue bisa bantu."
"Kita gak terlalu dekat,gue masih belum percaya sepenuh nya sama elo."
"Pantes lo gak punya teman dekat,lo sendiri menutup sela orang lain buat masuk ke kehidupan lo,percaya sama gue,gue orang nya gak munafik kok."
"Bener nih gak munafik?ntar lama kelamaan juga bermuka dua,"ledek Dara.
"Heh!enak aja gue gak gitu ya!"
"Iya,gue percaya kok."
"Jadi lo mau kan jadi teman dekat gue?ya sahabatan gitu deh,"ucap Arkan.
"Iya,deh gue mau.Lo ngajakin sahabatan kayak orang nembak deh,lucu."
"Kalo lo gak mau di ajak ke cafe,ya udah deh gue anter lo ke tempat kerja."
"Gak repotin elo nih?"
"Nggak,Neng Dara."
****
"Makasih ya Arkan,udah nganterin gue kerja,"ucap Dara.
"Santai aja,semangat ya Dar kerja nya,"ucap Arkan.
"Udah sono pulang ke rumah,gue mau masuk ke kantor nih."
"Iya,gue pergi kalo lo udah masuk ke pintu depan kantor."
"Ekhem..."deheman seseorang membuat Arkan dan Dara terdiam.
"Selamat siang pak,"ucap Dara sambil menundukan kepalanya.
"Ya,udah Dar gue balik dulu,kerja yang rajin ya buat masa depan lo yang cerah bersama gue,ahay,"goda Arkan membuat Dara memelototinya lalu Arkan menjalankan motor nya pergi.
"Siapa dia Dar?pacar kamu?"tanya Revan.
"Bukan,siapa-siapa!anda gak perlu tau!"balas Dara.
"Kalo bukan siapa-siapa,kenapa dia menganalimu?"tanya Revan lalu berjalan beriringan masuk ke ruang kerjanya bersama Dara.
"Sudah lah pak,itu tidak penting,baiklah sekarang tugas saya apa?"
"Tolong perbaiki berkas-berkas map merah di meja saya,dan nanti malam kita ke Semarang."
"Hah?mau ngapain kita kesana?"
"Cabang perusahaan saya di semarang ada sedikit masalah."
"Baik,saya mengerti."
"Kamu tidak masalah kan?kita pergi berdua?"
"Jika untuk masalah pekerjaan,saya tidak masalah."
"Bagus.Persiapkan diri kamu nanti malam."
"Iya,pak."
****
Malam nya Dara sudah menyiapkan perlengkapan untuk pergi ke Semarang.Revan sudah datang menjemput Dara di rumah milik Mira.
"Hati-hati ya bawa mobil nya Revan,"ucap Mira.
"Iya,tante."jawab Revan.
"Dara pamit ya tante,"ucap Dara pamit pada Mira,kemudian menaiki mobil Revan dan menelusuri jalanan.
"Kamu sudah makan?"tanya Revan yang sedang menyetir.
"Sudah."
"Oke."
Dara terlelap karena matanya benar-benar mengantuk.Perlahan tangan kiri Revan mengelus rambut Dara lembut sambil menyetir.
Tbc.
Revandra Adama Adelard
Adara Felinna GempitaBtw,Cast Dara aku ganti ya...karena cast Dara yg dulu udah banyak dipake orang lain.Jadi aku memutuskan untuk ganti Cast Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FUTURE CEO
General FictionAdara Felinna Gempita atau dikenal dengan Dara,dia seorang gadis pendiam yang berwatak jutek tapi baik,mempunyai masa lalu yang begitu kelam dengan keluarga nya membuat nya menjadi gadis yang rapuh dan bergantung pada obat penenang. Hingga akhirnya...