[24] What Nikah ?

9 0 0
                                        

Dara sedang berada di cafe bersama Nilam yang sedang sibuk dengan ponsel nya.

"Nilam..."panggil Dara.

"Apaan Dar?"sahut Nilam.

"Lo masih sibuk sama ponsel lo?"

"Kenapa emang nya?lo mau bicara serius ?"tanya Nilam balik dan menatap Dara dengan intens.

Dara menjawab dengan menganggukan kepala dan berucap,"Jadi sebenernya gue ngajakin ke lo ke cafe karena ada yang pengen di bicarain,tapi lo jangan kaget ya."

"Kenapa sih emang nya?kalau di lihat-lihat dari wajah lo,jangan-jangan lo mau bicara kalau lo hamil ya?"selidik Nilam.

"GILA!"pekik Dara membuat pengunjung menatap ke arah meja dan Dara dan Nilam.

"Tuh 'kan bener pasti ya kan?"

"Kagak lah!"elak Dara.

"Terus mau bicara apa?lo mau minjem duit?"

"Bukan minjem duit,tapi gue mau nikah."

"WHAT NIKAH?!"Teriak Nilam dan Dara refleks langsung menutup mulut Nilam yang cempreng itu.

"Hussttt....jangan teriak Nilam,malu nih gue!"

"Ya,lo nya ngagetin!lo nikah sama siapa?Arkan?"

"Bu-bukan!"

"Dijodohin pasti ya kan?!"

"Hmm....gue nikah sama Revandra Adama Adelard."

"WHAT?!"sontak Nilam menggebrak meja dan membuat pengunjung protes,Nilam langsung menundukan kepala dan meminta maaf ke pengunjung.

"Kok bisa lo mau nikay sama idola gue?!gue agak sedikit tidak rela nih Dar."

"Gue nikah sama dia cuman buat balas budi doang,karena dia udah nolongin gue dari kecelakaan,dia rela ditabrak mobil demi nolongin gue."

"Dara pernikahan itu kedua orang  yang saling mencintai satu sama lain,pernikahan gak main-main Dar,pernikahan itu sehidup semati,kalau lo nikah cuman buat bales budi mending gak usah deh Dar daripada nanti malah makan hati,sakit sendiri ntar,apa gak ada cara lain selain balas budi dengan pernikahan?kan bisa balas budi nya dengan cara lo rawat dia di rumah sakit,dengan bayarin uang perawatan rumah sakit,kenapa balas budi nya harus menikah?!"

"Revan pengen nya begitu Nilam,"

"Kayak nya Revan cinta sama lo deh,dia pengen menikah sama lo itu karena dia cinta sama lo,ya walaupun cara nikah nya dengan embel-embel balas budi."

"Mungkin."

"Sekarang gue tanya,lo suka gak sama Revan?"

Dara menggelengkan kepalanya,"Tapi kalau gue udah terikat dengan janji suci pernikahan,
gue akan berusaha mencintai dia."

"Okey,tapi anak kampus gak bakal tau 'kan?kalau lo bakal nikah sama si CEO Revan?!"

"Gak bakal tau,karena ini pernikahan nya yang tau cuman lo,keluarga besar Revan,keluarga gue,serta kolega-kolega bisnis keluarga Revan."

"Cieee....beruntung amat dah lo jadi mantu keluarga Adelard.Berawal jadi sekretaris terus jadi mantu."

"Apaan sih lo,nih undangan buat lo,jangan lupa datang!"

"Siap!"

****

Mira masuk ke kamar Dara dengan membawakan es cokelat untuk Dara.

"Dara apa gak sebaiknya kamu menemui orang tua kamu dulu sebelum kamu menikah?"tanya Mira dan duduk di tepi kasur sebelah Dara.

"Lagian pernikahan ini bukan pernikahan sesungguh nya,bukan pernikahan yang diidam-idamkan Dara,dan pernikahan ini cuman sebatas balas budi,ngapain Dara harus minta restu ayah sama ibu?"

"Iya tante tau,kamu masih menganggap pernikahan  kamu dan Revan sebatas balas budi,tapi apa kamu gak mau buka hati buat Revan?jangan jadiin pernikahan buat ajang main-main Dar,Revan cinta sama kamu,apa kamu gak mau buka hati buat dia?tante yakin kok pelan-pelan kamu bakalan suka sama Revan,dan tentang persoalan kedua orang tua kamu,kamu harus menemui nya sebelum hari pernikahan,supaya masalah nya jelas dan gak salah paham lagi."

"Dara tetap gak mau ketemu ayah sama ibu!bayangan mereka yang suka pukulin Dara dan tindakan semena-menanya mereka itu masih terlihat jelas di bayangan Dara sampe sekarang tante!mereka udah ngusir Dara,untuk apa Dara menemui mereka?"

"Terserah kamu,tapi kalau suatu saat nanti kamu menyesal .... ah sudah lah,percuma juga tante bujuk kamu,nyata nya kamu tetap gak mau nurutin ucapan tante!"ucap Mira dan langsung beranjak pergi dari kamar Dara.

Dara mengambil 2 butir obat penenang dan memakan nya lalu dia terduduk lemas di pojokan kamar,setidak nya dengan bantuan obat penenang Dara merasa kepala nya sedikit agak tenang.

"Apa aku harus menemui mereka?"tanya Dara pada dirinya sendiri dan memejamkan mata.

Revan membuka kamar Dara dan menghampiri Dara lalu memeluk nya,"Hey!kamu sakit?"

Berada di pelukan Revan membuat Dara tenang."Kamu pasti makan obat penenang lagi ya?kenapa sih kamu bandel banget!"

Revan lalu membawa Dara di kasur dan menidurkan nya,setelah Dara tertidur pulas karena kelelahan menangis,Revan memutus kan untuk keluar dan berbicara dengan Mira.

****

"Dara tetap gak mau ketemu ayah sama ibu nya Rev!wajar 'kan kalau tante marah!"ucap Mira.

"Saya bakalan yakinin Dara untuk bertemu dengan orang tua nya,biar masalah nya kelar sebelum hari pernikahan,"ucap Revan.

"Itu sih yang tante mau,tapi Dara susah Rev buat di bujuk,apalagi dia masih belum sepenuh nya menerima kamu,keluarga kamu tau nya kamu dan Dara saling  mencintai 'kan?"

"Ya,begitulah tante ....walaupun pernikahan ini awalnya balas budi,tapi saya janji pernikahan ini akan sehidup semati,saya akan buat Dara cinta sama saya."

Mira menjawab nya dengan menganggukan kepala dan tersenyum sekilas.

Tbc.

MY FUTURE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang