Ledakan dan teriakan terdengar di mana-mana, bocah itu menangis sendirian di tengah-tengah kekacauan itu. Matanya menatap nanar ke arah tangannya sendiri, terkejut bukan main saat tiba-tiba ledakan cahaya yang dibuat dari telapak tangannya itu membuat desanya hancur. Ayah dan Ibunya meninggal di depan matanya, saat sang Ayah berusaha untuk menghentikan cahaya yang terus-terusan keluar dari tangannya itu.
"Takdirmu adalah menjadi seorang Bangtan nak, Ayah bangga kepadamu."
Ucapan terakhir sang Ayah yang tidak dapat dimengertinya. Bangtan? Apa itu Bangtan? Sekali lagi bocah itu menatap nanar telapak tangannya ketika cahaya dari tangannya semakin besar dan meledak menghancurkan hampir keseluruhan desa itu.
Bocah itu merasa ada yang menariknya sebelum semua menjadi gelap dengan teriakan yang masih terus berdengung di telinganya.
"Bertahanlah." Lirih orang itu.
***
Halo semuanya👋🏻
Setelah banyak pertimbangan, akhirnya aku memutuskan untuk publish cerita ini juga. Aku tahu ini cerita aku WAB belum selesai, tapi aku tetap memutuskan untuk mempublish cerita ini.
Semoga kalian semua syuka😁
Episode pertama akan aku publish besok.
Borahaee💜💜
21.03.2022
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice
FanfictionA STORY ON GOING Kalau memang aku ditakdirkan sebagai pelindung. Maka selamanya aku akan menjadi pelindung. Ditulis oleh @deaarmytaa Started : 23/03/2022 Finished: