"Berapa lama lagi waktumu my lord?"
"Kau tidak berhak menanyakan hal itu padaku!"
Shadow tadi menunduk, "maafkan saya my lord." Ucapnya.
Lord tadi menyeringai seram, "ahh dia sangat sempurna. Jupiter! Tak bisakah kau mempercepat penyebaran kutukan itu? Pada anak manis milikku?"
Shadow bernama Jupiter yang tadi menunduk kembali mengangkat kepalanya, "maafkan saya my lord, itu diluar kemampuan saya."
Lord tadi menggeram marah, "kau tidak tahu seberapa besar aku ingin melahap jiwanya sekarang!? Dia sangat menggoda." Ucap lord itu dengan seringaian yang semakin lebar.
Jupiter tersenyum, "saya mengerti my lord, bersabarlah sebentar lagi, Venus dan Dix menyerahkan nyawa mereka hanya untuk menguji tubuh barumu."
"Ahh dua shadow itu, aku menyesal mereka pergi terlalu cepat."
"Kami akan selalu menyerahkan nyawa kami untukmu my lord."
"Tentu saja! Hanya saja kehilangan dua bidak bagus di awal pertarungan sangat menyebalkan! Seharusnya kalian bisa lebih kuat dari para bangtan bodoh itu!" Bentak si lord.
Jupiter gelagapan, "maafkan kami my lord, setelah ini saya akan melatih semua shadow disini agar lebih kuat."
"Itu harus! Aku memberikanmu nama Jupiter karna aku tahu kau yang paling besar dan terkuat! Jangan kecewakan aku!"
"Baik my lord."
"Ohh! Apa kita perlu memberi mereka kejutan lagi?"
"Seperti apa my lord?"
"Berapa jumlah pasukan kita saat ini?"
Jupiter mengeluarkan notes kecil di sakunya, "saat ini sudah mencapai seribu pasukan shadow my lord."
"Kurang! Bawa banyak manusia yang memungkinkan untuk menjadi shadow! Tentu saja tanpa ketahuan para bangtan bodoh itu!"
"Baik my lord. Katakan saja perintahmu."
"Buat lima ribu pasukan shadow! Kita akan menyerang mereka dalam waktu dua tahun! Sampai saat itu tiba, kumpulkan pasukan yang kuminta!"
Jupiter membungkuk hormat, "baik my lord, akan segera saya laksanakan." Jupiter melangkahkan kakinya keluar dari ruangan lord para shadow itu.
"Tunggu!"
Jupiter kembali membalikkan badannya.
"Perintahkan Greg dan Flitch untuk membuat pasukan kecil, aku mau mencoba membawa anak manisku kemari." Ucap sang lord dengan wajah menyeramkan.
"Dia cukup kuat my lord, apa anda yakin?"
"Kau membantahku!?"
Jupiter segera menggeleng, "tidak my lord, akan segera saya laksanakan." Jupiter kembali membungkukkan badan lalu melangkah keluar dari ruangan.
Setelah kepergian Jupiter, lord mengeluarkan bola kristalnya dan mengelusnya pelan, dalam bola kristal itu dapat dilihat Jungkook yang sedang berlatih dengan Yoongi di lapangan indoor. Lord tadi menyeringai dan berbisik, "kau benar-benar wadah yang sempurna..the last."
Setelahnya lord tertawa terbahak karna bisikan singkatnya malah membuat anak manisnya pingsan tak sadarkan diri.
"Aku menyukaimu! Kau sempurna! Ohh sampai kapan aku harus bersabar!" Lord tadi kembali tertawa bak orang kesetanan. "Kau milikku the last!"
***
Taehyung dan Jimin berlarian bersama menuju kamar Jungkook sekarang, pagi tadi mereka mendengar kabar bahwa Kang Daniel, guard dari clan 9 menemukan Jungkook tak sadarkan diri di lapangan indoor. Yoongi yang mendengar itu sempat berlari seperti orang kesetanan langsung menuju kamar Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice
FanfictionA STORY ON GOING Kalau memang aku ditakdirkan sebagai pelindung. Maka selamanya aku akan menjadi pelindung. Ditulis oleh @deaarmytaa Started : 23/03/2022 Finished: