Chapter 23 .

5 3 0
                                    

Saat ini , Hyun bin hanya diam . ketika ia berbicara satu kalimat saja , kepalanya terasa sakit , bergerak saja ia sungguh tidak sanggup .

Begitu pula dengan taehyung , ia kebingungan harus berbicara apa ? Percuma saja jika ia berbicara , Hyun bin pun tidak akan bisa menjawabnya .

" Ini sudah larut , sebaiknya kau tidur"

Hyun bin menggelengkan kepalanya pelan , memberitaukan bahwa dirinya tidak ingin tidur .

" Kenapa ? Kau menunggu adikmu ? Tenang saja aku sudah menghubunginya , dia sudah kau sudah sadar "

Hyun bin hanya diam , pandangannya kosong .

Hyun bin ingin sekali berbicara , tapi saat ia berbicara kepalanya akan terasa sakit .

Dengan sekuat tenaga , ia harus menahan sakit .

" A...apa k..k..kau t..tau j..j...Jimin sekarang ? "

Taehyung menghembuskan nafasnya panjang . " Aku ingin mengatakannya , tapi kau masih sakit , biarkan beberapa hari setelah itu aku akan bertanya dan mengatakannya "

" K...k.. katakanlah "

" Aku tidak bisa , kau masih sakit , biarkan istirahat dulu "

" A...a..aku m.. mengkhawatirkan nya . A..apa d..d..dia baik² s...saja ? "

" Dia baik² saja " Taehyung tersenyum . Itu adalah kebohongan , Taehyung sungguh tidak sanggup jika harus menceritakan Jimin .

1 Minggu berlalu .

Kini Hyun bin sudah membaik , dirinya bisa berbicara dan bergerak Tampa ada rasa sakit dari kepalanya , tubuhnya masih lemah , tapi setidaknya ia bisa berbicara dengan santai .

" Kak , kau mau apa ? " Hyun seok sangat senang ketika sang kakak sadar .

Hyun bin tersenyum dan mengelengkan kepalanya pelan .

" Aku tidak mau apa² "

" Sungguh ? Apa kau mau buah ? Buah apa ? Aku belikan ya "

" Aku tidak mau apa² "

Melihat keadaan sang kakak , membuatnya merasa bersalah atas apa yang ia lakukan kepada sang kakak .

" Kau yakin ? "

Hyun bin berfikir , ini saatnya ia bertanya kepada Taehyung .

Hyun bin menatap sekilas Taehyung , dan dibalas oleh Taehyung .

" Aku mau buah apel , bisa kau belikan ? "

Dengan cepat Hyun Seok bangkit dari duduknya . " Siap bos " Hyun Seok langsung berjalan keluar .

Hyun bin tertawa kekeh . Setelah keluarnya Hyun Seok Hyun bin menatap Taehyung .

Taehyung mendekat dan duduk disamping ranjang tidur Hyun bin .

" Katakan , apa kau tau Jimin dimana ? "

" Dia dikerajaanku "

" Maksudmu ? " Hyun bin menatap Taehyung bingung .

" Jimin didunia dewa , dia sedang tertidur lemah "

" M...maksudmu ? "

" Jimin tidak sadarkan diri , dan itu serta denganmu yang tidak sadarkan diri "

Hyun bin menutup mulutnya terkejut . Hatinya sungguh sesak , ketika harus tau jika kini orang yang ia rindukan tidak sadarkan diri .

" L..l..lalu ? "

" Ini yang membuatku bertanya padamu . Jimin mengatakan padaku untuk kau menggunakan kembali gelang "

" Gelang ? "

" Iya , ini ada kaitannya dengan gelang yang diberikan Jimin padamu "

Hyun bin menghembuskan nafasnya air matanya jatuh mengenai pipi mulusnya .

" A...a..apa itu sebabnya gelang itu berwarna hitam ? " Hyun bin diam sejenak .

" Maksudmu ? "

" S...saat aku ditempat kerjaku , a...aku memutuskan gelang itu dengan gunting " dengan risakan air matanya .

" Lalu ? "

" S..sebelum ak,-----"

" Kak " Hyun Seok memotong pembicaraan Hyun bin , dengan cepat Hyun bin menghapus air matanya .

Hyun Seok yang baru saja kembali membeli buah itu , berjalan mendekati sang kakak .

Hyun Seok milihat mata sang kakak sembab , dan membuat Hyun Seok memudarkan senyumannya .

" Kak !? Kau kenapa ? Kau menangis ?" Khawatir Hyun Seok menghapus sisa air mata Hyun bin .

" Ahh tidak , a..aku hanya kelilipan saja "

" Benarkah ? "

" Iya "

Ada yang aneh dari sang kakak . Hyun curiga , kenapa sang kakak menangis .

" Kau yakin ? Apa kepalamu masih sakit ? Kalau begitu aku panggil dokter ya "

" Tidak , tidak usah , aku tidak papa hmm "

" Ya udah , kakak sekarang tidur ya "

" Aku sudah tidur "

" Kalau begitu , makan buahnya ya "

" Nanti saja , kakak tidak napsu "

" Tadi kenapa minta beli ? "

" Hanya ingin , tapi tidak berselera lagi "

~~~

Sedangkan didunia dewa , Seok jin menatap wajah Jimin yang sangat lemah dan pucat .

" Apa kau tidak jika kau memilik seorang bibi ? Apa ayahmu tidak memberitahu mu ? "

Seok jin menghembuskan nafasnya panjang . " Kau tau ? Aku sangat menyayangi adikku , aku akan melakukan apapun untuknya , aku akan membantumu demi dirinya , hatiku terasa sesak ketika melihat nya menangis meminta pada ayah "

Entah kepada siapa Seok jin berbicara . Seok jin menundukan kepalanya .

Sedikit bercerita , Taehyung sangat mirip dengan sang ibu , itu sebabnya ketika ia menatap sang adik hatinya sungguh rapuh , menjaga dan mengurusnya disaat tiadanya ibu .

" Kau sungguh tidak tau jika bibimu jatuh pada paman kami , dan kau kini jatuh cinta kembali untuk kedua kalinya , kau semakin menderita "

Bersambung......

Jangan lupa comen ,
Vote ,
Follow akun aku biar bisa baca ceritaku yang lainnya ,
Typo skip ,
Gaje biarkan ,
Wajib vote kalau gak aku marah , aku bilang papa bear loh , mau ? 。◕‿◕。

Dewa merpati merah [ END ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang