Chapter 42 .

6 3 0
                                    

Jimin sungguh sangat bahagia , melihat hasil USG bayi yang didalam rahim Hyun bin adalah bayi perempuan , ia sungguh tidak sabar untuk melihat calon bayinya , pastinya cantik seperti istrinya .

~~~


Dari luar rumah , angin kencang namun cuaca baik² saja , hanya angin dan suara burung terbang . Perasaan sang bibi selalu tidak tenang ketika Hyun bin dan Jimin berkunjung , entah kenapa ? Namun perasaan tidak tenang itu sudah lama , mulainya dari Hyun bin mengatakan jika ada sesuatu kepada keponakannya , dan bibi selalu berfikir positif ia sungguh takut jika ada sesuatu terhadap Hyun bin .

" Kau merindukan bibi ? " Sang bibi memulai membuka pembicaraan . Hyun bin mendongak dan tersenyum . " Ada yang ingin kukatakan " sang bibi mengkerutkan keningnya . " Apa itu ? "
Apa ini saatnya untuk dirinya memberitahu kan ini kepada sang bibi dan adiknya ? . Apa sungguh tidak sanggup .

Hyun bin mengenggam erat tangan sang bibi dan menatapnya sayu . " Aku mohon bibi berjanji padaku ya "
Perasaan apa ini ? Sang bibi mulai tidak tenang dengan ucapan Hyun bin . " Hyun bin ! Apa terjadi sesuatu ?" Sang bibi membalas mengeratkan genggaman nya . Hyun bin mengelengkan kepalanya pelan .

" Bibi harus janji padaku ya ? Jika terjadi sesuatu padaku dan Jimin tolong , aku sangat minta tolong pada bibi dan Hyun Seok . Menatap sekilas Hyun Seok dan kembali mengarahkan pandangan kearah sang bibi . Tolong jaga dan besarkan anakku ya , berikan dia cinta yang besar , dukung apa keinginannya , dukung impiannya" Hyun bin menahan air matanya . Jimin yang tau jika istrinya sedang menahan tangisan itu mengelus pundaknya sayang , memberikan ketenangan .

" Apa yang kakak katakan ? Jangan katakan seperti itu " Hyun Seok menatap sayu sang kakak , perasaanya mulai tidak tenang , apa yang terjadi ? Apa ada sesuatu yang membuat sang kakak berkata seperti ? .
Hyun bin menghela nafasnya panjang dengan air mata yang sudah fijung ekor .
" Aku sungguh tidak sanggup " Hyun bin membatin . Dengan cepat Hyun bin melepaskan genggaman tangan sang bibi dan bangkit perlhana karna ia sedang mengandung besar , berjalan untuk keluar dengan air mata yang sudah jatuh deras .

" Hyun bin "
" Kakak " sang bibi dan Hyun Seok bersamaan memanggil Hyun bin . " Biar saya yang berbicara " Jimin bangkit berlari mengejar sang istri yang mungkin sudah didalam mobil .
Keluar , Jimin tidak melihat sang istri diteras , Jimin sudah menebak sang istri dimobil . Jimin berlari ke mobil , dan benar saja sang sedang menangis kencang , sontak Jimin masuk kedalam mobil dan memeluk sang istri .

Menepuk punggung pelan , memberikan ketenangan . " Aku sungguh tidak sanggup Jim , aku tidak sanggup " Jimin melepaskan pelukan dan menghapus air mata sang istri . " Jangan memaksakan diri jika itu merasakan sakit , kita lihat kedepannya , jangan seperti ini , bukan itu yang ku mau "

" Tapi bukan ini juga yang ku mau Jim , aku hanya ingin hidup bahagia bersamamu " risaknya . Jimin kembali membawa sang istri kedalam kepelukannya . " Aku tau , aku sama sepertimu . Kita bisa apa ? Takdir berkata lain , jika terjadi sesuatu kepada kita , biarkan Taehyung yang memberitahu kan segalanya "
Tangisan Hyun bin semakin pecah , air matanya kini membasahi pundak sang suami , ia sungguh tidak sanggup dengan semua ini , harus meninggalkan atau ditinggalkan ? Pergi ikut bersama Jimin atau bertahan hidup demi sang anak ? , Ia sungguh tidak tau , biarkan ! Biarkan 2 bulan 10 hari yang akan menjawab semuanya .

Bersambung......

Maaf ya siang gak up , lagi sibuk , baru malam ini aku istirahat , jangan lupakan tinggalkan komentar dan votenya ya semua 🤗🤗🤗💜💜💜

Aku mau tanya ? Kalau cerita ini sad ending , aku kasih seosen 2 , setuju apa enggak ? Kalau iya comen ya🤗

Dewa merpati merah [ END ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang