Chapter 41 .

7 3 0
                                    

Berjalan menuju dimana Hyun bin akan bertemu dengan dokter kandungan , ya dokter itu adalah dokter min , dimana pertama kali yang mendengar kabar baik 7 bulan lalu . Semua sorotan mata tertuju pada Hyun bin dan Jimin , semua orang melihat sepasang suami istri , dimana sang suami menemani istrinya mengecek kandungan , namun dibalik orang² menatap mereka bahagia ada rasa sakit yang akan datang .

Sementara itu , dokter Jung tidak sengaja melihat Hyun bin dan Jimin , dan dengan cepatnya dokter Jung berlari mengikuti kemana Hyun bin dan Jimin . " Bu Lim " teriakkan itu terdengar oleh keduanya , dan mereka berhenti dan membalikkan tubuhnya . Terlihat seorang pria melambaikan tangannya sambil berlari dan tersenyum ,dan sontak Hyun bin ikut tersenyum .

Dengan nafas tersengal-sengal dokter Jung tersenyum , mengotrolkan nafasnya dan bertanya . " Bu Lim ada keperluan apa kesini ? "
Hyun bin tersenyum . " Ah ini saya ingin mengecek kandungan saya "

" Ah iya , sudah berapa bulan ? Sudah lama juga kita tidak bertemu , sudah berapa bulan ya " dokter itu menggaruk-garuk dagunya .
Hyun bin tertawa kecil . " Saya juga lupa , oh iya bagaimana keadaan kabar istri sama anak² ? "

" Syukur baik ,sangat baik , istri baik sekali anak pertama saya juga baru masuk sekolah dan anak kedua sudah berumur 5 bulan "

" Cepat ya sudah besar " Jimin hanya diam , memperhatikan percakapan istri dan dokter yang merawat istrinya .
" Kalau begitu saya permisi dulu ya dokter Jung "

" Ah iya " dokter Jung memberi ruang agar Hyun bin bisa berjalan kedepan .

.
.
.

" Lama sudah tidak bertemu Bu Lim " dokter min sangat senang ketika pasien yang datang adalah pasien yang sudah lama tidak bertemu , mungkin terakhir liat saat pernikahan keduanya . " Iya dokter min , saya kesini ingin mengecek kandungan "

" Wahh , berapa bulan ? "

" 7 bulan "

" Selamat ya "

Jimin mendekat dan berbisik . " Ini tidak salah ? Dokternya laki² ? " Hyun bin diam sejenak , dan membalas berbisik . " Dokter kandungan disini yang aku kenal ya cuma dokter ini "
Jimin kembali berbisik . " Kita pergi kerumah sakit lain saja , kenapa harus dokter ini "
Hyun bin menghela nafas samar . " Sudah , dokter tidak seburuk yang kau kira , kau diam saja , melihat USG" seketika Jimin terdiam , ia tidak akan membuat emosi Hyun bin naik hanya karna masalah sepele , ingat istri sedang hamil , itu yang selalu difikirkan Jimin diotaknya .

Dokter min bangkit dari kursinya dan bersiap untuk melakukan USG . Tidak lamanya dokter itu kembali . " Mari " Hyun bin bangkit namun ditahan Jimin . " Saya suaminya boleh ikut tidak ? " Dokter min tertawa kecil . " Tentu saja , suami harus selalu ada didekat istri "

Hyun bin membaringkan dirinya ,dibantu Jimi dokter min sempat ingin membantu namun ditolak Jimi dengan wajah yang sangat jutek . Saat dokter min memasukkan tangannya diselimut mata Jimin melotot dan dengan cepat menepis tangan dokter min . " Ini apa²an main masuk " Hyun bin menepuk dahinya . " Jim ! Itu dokter mau meriksa perutku , mau USG itu "

" Tapi kenapa harus pakai masuk megang perutmu ? " Dokter min membuka selimut dan menujukan tangannya yang sama sekali tidak menyentuh perut mulus Hyun bin . " Maaf tuan saya tidak memegang perut istri anda , ini saya diluar bajunya " sontak Jimin menghela nafas lega . " Saya fikir sampai memegang perutnya"

" Percuma Jim !? Gak akan bisa menyentuh perutku itu pakai alat gak mungkin pakai tangan " dengus Hyun bin kesal .

" Iya maaf , jangan marah ya " dokter min yang melihat tingkah laku Jimin seketika lembut sempat tertawa .

" Nah lihat , bayinya sehat , jantungnya berdetak sang normal , saya pastikan lahiran normal " dokter min menunjukan . Jimin tersenyum bahagia , bayinya , bayi yang ia tunggu untuk lahir didunia ini , begitupun dengan Hyun bin , ia tersenyum bahagia , hatinya menghangat , tapi kesakitan dan perpisahan masih mengelilingi otaknya .

" Cepat lahir ya sayang , ayah menunggu , meskipun anak ayah lahir ayah sudah pergi , tapi pesan dari ayah jaga ibumu untuk ayah " dengan senyuman ia membatin .

" Ibu harus apa nak ? Apa yang harus ibu lakukan ? Ibu sungguh tidak tau apa yang harus ibu lakukan ? " Sambil menahan air mata dan membatin .

Bersambung....

Up nih , udh nepatin ya 🤗🤗😘jangan lupa tinggalkan comen dan vote ya , typo skip aja 🙏

Sampai jumpa besok yerobun 💜💜💜💜🤗👋💜

Dewa merpati merah [ END ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang