Chapter 34 .

5 3 0
                                    

Jimin menepuk jidatnya , ia lupa jika Taehyung ingin mengatakan sesuatu padanya . Saat ini ia sedang duduk membaca buku , menjaga sang calon istri dan calon anaknya dengan sangat waspada .
Semenjak kepulangan mereka kerumah Jimin , Hyun bin sungguh risih dengan sikap Jimin yang begitu posesif terhadap dirinya . Memegang perutnya kemana dirinya pergi .
Hanya menggambil air minum saja ia harus ikut dan memegang perut dirinya . Bagaimana ia tidak risih ? .

Jimin mengambil iPhone miliknya dari saku celana nya , mencoba untuk menghubungi Taehyung . Jimin bangkit dan menjauh dari kamar . Saat menjauh dirinya memulai menelfon Taehyung . Menunggu beberapa detik , panggilannya dijawab . " Ada apa ? "

" Aku lupa . Apa yang ingin kau katakan padaku dan Hyun bin ? "

" Ah itu , besok saja , kita akan bertemu "

" Katakan tentang apa ? "

" Sebuah buku berkisah sama dengan kisah cintamu "

" Maksudmu ? "

" Kau penasaran bukan ? Besok saja "

" Baiklah " dengus Jimin menutup panggilan dengan kasar .

" Sebuah buku ? Berkisah sama dengan kisah cintaku ? Ini membuatku penasaran "
Jimin terhentak kecil ketika mendengar suara muntahan dari kamarnya . " Apa Hyun bin muntah ?" Nada Jimin cemas , ia takut terjadi apa-apa dengan calon istrinya itu . Dengan cepat ia berlari kekamar .
Saat sampai dikamar , Jimin tidak melihat Hyun bin diranjang tidur , suara muntahan terdengar dikamar mandi , dengan cepat Jimin berlari kecil .

Jimin mengetuk pintu . Ia harus tenang . " Hyun bin ! Kau didalam ? Buka pintunya ? Kau baik-baik saja ? " Tidak ada jawaban dari Hyun bin , hanya suara muntahan yang terdengar menyeluruh kamar mereka . " Hyun bin ?! Kau kenapa ? Buka pintunya , aku ingin masuk "

" Kau ini berisik " teriak Hyun bin dari kamar mandi .

" Buka pintunya "

" Perutku mual "

Jimin menghembuskan nafasnya panjang . Ia harus bagaimana ? Dirinya yang sudah panik sejak Hyun bin muntah² . " Apa aku telfon Taehyung ? Ais nanti yang ada aku dibilang calon suami tidak berguna " dengus Jimin kesal . " Lalu aku harus bagaimana ? " Jimin menggigit kuku jarinya sambil berbolak balik didepan pintu .
Tak lamanya Hyun bin keluar , Hyun bin yang masih merasakan tubuhnya tidak enak itu menatap calon suaminya bingung . " Kau ini kenapa ?"
Sontak Jimin berhenti dan membalikkan tubuhnya menghadap Hyun bin .
Dengan wajah yang khawatir . " Kau baik-baik saja ? Apa kau sakit ? Tubuhmu merasa tidak enak ? Kita kerumah sakit ? "

Hyun bin tertawa . " Kau sangat imut ketika khawatir "

" Aku ini serius kenapa kau tertawa ?" Kesal Jimin .

" Aku baik baik saja . Tidak usah cemas "

" Lalu kenapa kau muntah ? "

" Tubuhku hanya tidak enak saja "

" Kita kerumah sakit ya ? "

" Tidak usah , ini sudah biasa buat ibu hamil "

" Maksudmu ? "

" Udah ah " Hyun bin menerobos dan berjalan cepat menuju keranjang .

" Yak!? Hati² " Jimin mendengus kesal , ketika Hyun bin berjalan tidak pelan seperti biasa .

" Kau ini kenapa posesif sekali ? Aku ini baik² saja "

" Kau harus banyak istirahat dan jangan bergerak "

" Emangnya aku harus diam seperti patung ? Kau ini yang benar saja " dengus Hyun bin kesal .

" Bu..bukan gitu "

" Udah ah " Hyun bin sangat kesal , ia tidur memunggungi calon suaminya .

" Perasaanku aku tidak berbicara salah ! Tapi kenapa aku yang dimarah" Jimin menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal .

~~~

Keesokannya . Hyun bin sangat kesal dengan Jimin . Sikap posesif terhadap dirinya semakin meninggi . " Turun dari tangga saja harus digendong " dengus Hyun bin kesal .

" Sayang . Minum susu dulu sebelum pergi " Hyun bin yang sedang memakai sepatu itu mendongak .
Ya hari ini ia akan mengikuti Jimin , yang dimana ia akan bertemu dengan taehyung .

" Aku bi---" ucapan Hyun bin terpotong .

" Kau pergi menggunakan sepatu itu ?"

" Iya "

" Ganti "

" Ganti ? Aku ingin pakai sepatu ini "

" Itu terlalu tinggi , jika kau jatuh Bagaimana ? "

Hyun bin menatap sepatu itu . " Ini sepatu , bukan hils "

" Ya sama saja , itu alasnya tinggi "

" Tidak "

" Iya , lebih baik kau ganti , atau aku saja yang menggantikannya "

Hyun bin menghbuskan nafasnya . Hyun bin membuka kembali sepatunya dan melempar sepasang sepatu itu kesal . " Aku tidak mau ikut" kesal Hyun bin dan berjalan menaiki tangga .

" Sayang . Bukan itu maksudku " Jimin mengejar Hyun bin yang akan menaiki tangga . Belum saja naik satu tangga , Jimin sudah menggendong Hyun bin dan membawanya kekamar . " Lepasin " Hyun bin memberontak .

" Kau sedang hamil , aku tidak bisa membiarkanmu menaiki tangga "

" Aku mau pulang " kesal Hyun bin .

" Kau ini calon istriku "

" Lepasin Jim "

" Mau ikut apa tidak ? Taehyung ingin mengatakan sesuatu pada kita "

" Berhenti bersikap posesif terhadap ku , aku akan ikut denganmu " dengus Hyun bin .

" Aku tidak bersikap posesif "

" Jika begitu turunkan aku "

Bersambung.....

Jangan lupa comen , vote
Follow akun aku bisa bisa baca ceritaku yang menarik lainnya ,
Typo skip aja ya ,
Pokoknya vote banyak²
Sampai jumpa besok yerobun 💜💜💜🤗👋👋

Dewa merpati merah [ END ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang