Matahari terbit menyinari disela ketiduran Hyun bin , membuka mata perlahan , menegakkan otot ²nya lalu beranjak kebawah . Disana tidak ada Jimin yang menunggunya , kemungkinan sang calon suaminya itu sedang membuatkannya sarapan .
Menutupi pintu kamar , ia membalikan tubuhnya ia tersentak kecil ketika calon suaminya itu sudah dibelakangnya dengan senyuman yang amat membuatnya pingsan .
" Sudah bangun ? "
" Sudah "
" Aku sudah membuat sarapan ? Kau makan ya "
" Ini baru saja ingin turun "
" Benarkah ? Kalau begitu " Jimin memberhentikan ucapannya , ia menggendong tubuh Hyun bin . Sontak Hyun bin terkejut dengan apa yang dilakukan calon suaminya itu . " Yak?! Turunkan aku " kesal Hyun bin menepuk kasar dada bidang Jimin .
" Kau akan turun saat dimeja makan "
" Tapi aku baik-baik saja . Kenapa harus digendong ? "
Sambil berjalan menutuni anak tangga Jimin tidak membalas ucapan Hyun bin .
" Jawab " kesal Hyun bin ." Sudah berapa kali aku katakan . Kau itu sedang hamil dan aku takut jika kau turun nanti kau terpeleset dan jatuh "
" Kau ini ? Aisss " Hyun bin berdecak kesal , ia sungguh kesal dengan sikap posesif calon suaminya itu . " Lebih baik aku tidak hamil dari pada harus dilakukan seperti ini " batinnya .
Sampainya mereka dimeja makan , Jimin menduduki tubuh Hyun bin pelan ." Hati² harus hati² " Jimin mewaspadai dirinya agar untuk berhati-hati agar ia benar-benar tidak membuat calon buah hati dan sang ibunya kenapa-kenapa . Hyun bin yang kesal sekali dengan sikap sang calon suami hanya menghela nafas .
Setelah menduduki Hyun bin Jimin beralih menyiapkan makanan yang terlihat sangat sehat ." Kau harus banyak makan . Agar bayinya sehat selalu dirahimmu "
Hyun bin hanya diam , menatap Jimin yang sedang menyiapkan makanan untuk dirinya ." Aku mau kau ikat rambutmu " dengan tiba Hyun bin berbicara seperti itu . Sontak Jimin berhenti melakukan aktivitas nya dan menatap calon istri . " Maksudmu ? "
" Aku mau kau mengikat rambutmu "
" Rambutku ? Kenapa harus mengikatnya ? "
" Aku hanya mau , cepat lakukan "
" Kau ini apa²an ? Aku tidak mau " tolak Jimin mentah² .
" Ayolah Jim "
" Untuk apa ? "
" Aku hanya mau melihatnya "
" Kau ini aneh sekali "
" Ayolah Jim lakukan saja . Mungkin saja aku sedang mengidam "
" Mengidam ? Itu apa ? "
" Aiss ayo lakukan saja " Hyun bin bangkit mendekati Jimin dan menarik Jimin .
" Aku mau dibawa kemana ? "
" Naik keatas ambil ikat rambutku disana "
" Untuk apa ? "
" Aku mau mengikat rambutmu . Ayo cepat " Hyun bin mendorong tubuh Jimin untuk segera naik menggambil ikat rambutnya .
Jimin hanya menghela nafas ." Iya³ tunggu sebentar , duduk . Aku akan mengambilnya " tintah Jimin dan dipatuhi oleh Hyun bin .Tidak lama menunggu akhirnya Jimin turun dengan membawa satu ikat rambut milik Hyun bin . " Ini kan ? " Menyodorkan .
Hyun bin mengganguk dan menggambil ikat rambutnya dari telapak tangan calon suaminya ." Sini duduk " ajak Hyun bin .
Jimin hanya pasrah . " Dimana ? "
" Dilantai sini " menujukan lantai disamping kursi Dimana Hyun bin duduk .
" Disitu ? Kau gila ? Memangnya aku anak kucing " dengus Jimin diakhir kalimat .
" Bukan itu maksudku . Kau itu tinggi bagaimana aku bisa mengikat rambutmu . Ayo cepat "
" Iya " Jimin hanya pasrah dan duduk disamping lantai .
Tidak lamanya .
Hyun bin selesai dengan mengikat rambut Jimin . Hyun bin bertepuk tangan seperti anak kecil . " Gemes ih , ayah gemes ya dek ? " Hyun bin berbicara sambil mengelus perut datarnya dan tersenyum bahagia .
Jimin hanya pasrah mengikuti apa kemauan calon istri dan sang buah hati .
Hyun bin yang melihat Jimin cemberut membuatnya semakin gemas . " Jangan cemberut gitu , kan yang minta dedek bayinya bukan aku"Jimin menghembuskan nafasnya panjang . Jimin mendekat kan dirinya keperut Hyun bin yang masih datang dan mengelusnya . " Dedek ?! Jangan gitu juga sama ayah , gak kasian gitu ?"
Hyun bin tersenyum , ia menahan ketawanya . Jimin mendongakkan kepalanya menatap Hyun bin . " Kau menahan ketawa ? Yak?! Tidak lucu " dengus Jimin kesal ." Gemes ih " Hyun bin mencubit pipi Jimin .
" Udah apa belum ? "
" Seharian ya pakai ini , aku mau liat "
" Seharian ? Tidak mau , jika Taehyung main kerumah dan melihatku seperti ini bagaimana ? Habis aku diketawa "
" Ya tidak papa , apanya yang harus diketawa ? Itu menggemaskan "
" Seterahmu saja . Sekarang makan "
Hyun bin mengganguk pelan . Jimin bangkit dan kembali kekursinya kembali .~~~
Taehyung sedang berjalan-jalan diluar kerajaan . Saat berjalan ia melihat seorang wanita tua sedang duduk , seperti menahan rasa sakit .
Sontak Taehyung berlari menemui wanita itu .
Taehyung menduduki tubuhnya sejajar dengan wanita itu ." Bibi baik² saja ? "
Wanita itu menoleh . " Putra mahkota" dengan cepat wanita tua itu bangkit , namun ditahan Taehyung ." Bibi sedang sakit . Duduklah "
Wanita tua itu mengikuti apa yang Taehyung ucapkan padanya ." Sedang apa bibi duduk disini ? Bibi sedang sakit , tempat tinggal bibi dimana ? "
" Bi..bibi dikeluarkan dari pekerjaan bibi dan bibi tidak memilik tempat tinggal selain dikerajaan " dengan suara khas sudah tua .
" Ma..maksud bibi ? Bibi adalah selir bekerja dikerajaan kami ? "
Bersambung....
Jangan lupa comen ,
Vote ,
Follow akun aku biar bisa baca ceritaku yang lainnya ,
Typo skip aja ,
Pokoknya vote banyak² sampai jumpa besok yerobun 💜💜💜💜🤗👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa merpati merah [ END ]✔️
Fantasía[ FANTASI + ROMANSA ] Memiliki penyakit yang parah , hanya bisa bertahan dalam waktu 4 bulan , ketika Lim Hyun bin berteriak melapiaskan kesedihannya , dan dewa merpati merah memberikan pilihan , dunia hancur atau orang yang dicintai . Akankan kisa...