Pukul delapan lewat tiga puluh, Son Seungwan keluar dari kediamannya. Wanita itu turun dari apartemen lantai empat menuju lantai bawah. Seungwan gugup setengah mati, membayangkan akan pergi ke pesta bersama mantan kekasihnya.
Astaga Seungwan, apa yang kau pikirkan. Yoongi atasanmu. Ia ingin mengajakmu menemaninya sebagai partner bukan sebagai kekasih. Wanita itu tidak sanggup membayangkan, bagaimana tampilan pria itu.
Tin tin
Itu Yoongi, pria itu membunyikan klakson. Pertanda menyuruh Seungwan masuk mobilnya tanpa mengeluarkan kata-kata.
Wanita itu masuk mobil. Sesaat, Yoongi terdiam. Ia tak menatap, namun bisa merasakan aura Seungwan. Pria itu menelan ludah, bau harum Seungwan begitu memikat.
"Kita berangkat?" Pertanyaan Seungwan seolah memaksa pria itu untuk menatapnya.
Yoongi memberanikan diri menoleh ke samping, menatap tepat pada bola picaran indah itu. Sungguh, pria itu amat tergoda melihat Seungwan malam ini. Wanita itu cantik dan er sedikit seksi. Jangan lupakan semerbak harum dari tubuh wanita itu, membuat Min mabuk kepayang.
"Sajangnim" suara merdu wanita itu menyadarkan Yoongi pada kenyataan, bahwa mereka hanya sebatas mantan.
Min berdehem, mencoba memfokuskan dirinya agar tidak terjerat pada sosok indah di sampingnya. Pria itu menyalakan mobil menuju tempat pesta yang akan mereka kunjungi.
"Kau sudah sarapan Sajangnim?" Percayalah, pertanyaan itu keluar bukan bentuk rasa peduli. Wanita itu hanya mencoba memecah keheningan perjalanan.
"Sudah, kau?"
"Sudah juga"
Hening kembali.
Wanita itu tak mencoba memecah keheningan lagi. Ia lebih memilih diam. Menatap luar jendela, dunia malam yang penuh kerlap-kerlip dengan di temani sang mantan kekasih.
Seungwan tak sempat memuji tampilan si Min, sebab pria itu selalu sempurna di matanya. Ya, Min Yoongi sempurna tanpa celah. Namun malam ini, si Min tersebut bisa membuat semua wanita jantungan di tempat.
Termasuk sosok gadis yang lebih memilih menikmati luar jendela daripada Pria bermarga Min tersebut. Sangat tidak bagus untuk kesehatan.
🌺🌺🌺
Taehyung merajuk, bibirnya merucut membentuk mulut bebek. Sudah tiga puluh menit ia duduk dengan bibir yang maju kedepan. Pria itu sangat kekanakan, kendati sudah memiliki anak.
"Kim Taehyung pergilah bersama dengan yang lain"
"Tidak!" Jawabannya. Kemudian bibirnya merucut kembali. Pria itu menyilangkan tangan di atas dada. Duduknya bersila, sebagai pertanda penolakan.
Irene menghela nafas, menghadapi pria berjiwa bayi seperti Taehyung memang butuh kesabaran ekstra.
"Taehyung" bujuk Irene, suara gadis itu sengaja di manja-manja.
"Irene, ayo sekali saja"
"Tidak Taehyung" tolak Irene. Wanita itu berjalan meninggalkan suaminya.
"Irene" Taehyung berdiri dari tempatnya, mengejar sang istri.
"Kemana pikiranmu Kim Taehyung, masa kau mengajakku ke klub dan meninggalkan Wenga"
Gila memang, tapi benar itu kenyataannya. Pria itu mengajak istrinya ke klub untuk bersenang-senang, menghabiskan malam dengan dentuman musik dan minuman memabukkan.
"Wenga bisa kita titip ke tetangga"
"Taehyung!" Bentak Irene.
"Aku kan hanya mengajakmu bersenang-senang, kita sudah lama tidak menghabiskan waktu berdua"
"Tapi tidak ke klub malam juga"
"Tapi Jimin juga pernah datang dengan Seulgi, lalu apa salahnya jika aku datang denganmu"
Ya Tuhan. Irene memijat pelipisnya. Wanita itu pusing. Kenapa Taehyung bisa menyamakan sepasang kekasih dengan sepasang suami istri yang sudah punya anak.
Meninggalkan anak di rumah tetangga? Astaga, yang betul saja. Apa pria itu bisa di katakan sebagai seorang Ayah.
"Pergilah dengan yang lain. Tingkahmu membuatku ingin meninggalkanmu"
Kalau sudah begini pria itu tidak akan berani berkutik. Istrinya marah. Taehyung tidak akan pergi kalau begitu, meskipun sendiri. Hidup pria itu terancam sudah. Lebih baik diam di rumah dan bermain bersama wenga putri kecilnya dari pada pergi, pasti ia tak di izinkan kembali.
🌺🌺🌺
Suara musik menyapa Indra pendengaran Yoongi dan Seungwan begitu mereka memasuki ruangan luas yang di dekorasi seindah mungkin, seindah perasaan sepasang mantan itu. Tidak ada protes untuk malam ini, begitu kata si Min pada si Son. Maka dari itu, Seungwan mengangguk patuh.
Gandengan tangan yang tertaut membuat mereka berdebar-debar. Pasangan mantan itu menikmati suasana. Baik Yoongi maupun Seungwan. Yoongi si pembuat rasa, dan Seungwan si penikmat rasa. Sama-sama merasakan ribuan kupu-kupu beterbangan di perut mereka.
Intinya mereka suka, perlakuan manis Yoongi dan wajah manis Seungwan membuat malam terasa sempurna.
"Tuan Min, selamat datang"
Begitu sapaan itu keluar dari Kim Seokjin--selaku pemilik pesta. Ratusan pasang mata menatap mereka, Yoongi dan Seungwan. Tapi lebih tepatnya pada Yoongi.
Dan jangan lupakan, tatapan itu berasal dari wanita-wanita.
"Ya, selamat atas pelantikanmu menjadi CEO. Aku yakin perusahaan ini akan sangat maju"
"Ah, jangan begitu Tuan Min. Saya masih perlu banyak belajar lagi"
"Tidak, kau memang hebat" puji Yoongi membuat Seungwan berdecih. Bisa juga si pucat itu memuji orang lain. Pikirnya.
"Ngomong-ngomong Tuan, kau membawa pasangan malam ini. Siapa wanita cantik yang kau gandeng?" Tanya Seokjin sopan.
Meski Yoongi lebih muda darinya, pria itu tetap harus sopan. Min Yoongi sangat tidak suka jika ada yang bersikap informal padanya. Bisa berakibat fatal jika menentang si Min. Ia bisa membuat kau masuk ke dalam jurang meski tanpa di dorong.
Ya, sehebat itu Min Yoongi.
"Dia kekasihku malam ini"
Wel, Seokjin tersenyum. Pria itu paham maksud sang Tuan. Si Min hanya tidak mau saja di tatap oleh macan-macan betina yang kelaparan malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LADY SKY (Wenga)
FanfictionLanjutan dari story Aplikasi konyol, Namun dengan cerita dan nuansa yang berbeda. Jangan lupa votmen, tolong hargai tulisan saya. Karna menulis tidak semudah membaca. Terimakasih. Start: 08-02-19 End: 20-08-2021